night togheter

1.1K 33 0
                                    

"Mereka pacaran?" ungkap Angga kepada Yumi sambil memberikan minuman padanya

"Nggak mungkin, mereka berdua adalah temanku.. kalo mereka pacaran nggak mungkin mereka gak memberitahuku" ucap Yumi tak percaya

"tapi mereka keliatan cukup dekat" ucap Angga berusaha memprovokasi Yumi

yumi merasa tak senang bila Juno sampai jadian dengan Alya tanpa alasan yang jelas. Terutama saat melihat Alya menyuapi Juno entah mengapa hatinya merasa sakit tanpa alasan yang pasti. Yumi kembali memandang ke arah Juno dan Alya.

"mereka terlihat cocok" lanjut Angga. Alya cantik dan feminim, pintar, dan rajin (sempurna) itu yang terlihat oleh Yumi mungkin saja Juno menyukainya pikirnya dalam hati

Suasana acara semakin ramai mereka berbincang bincang satu sama lain, ada yang makan, ada yang hanya sekedar melihat lihat. Hingga acara berakhir jam 9malam.

"ayo kita pulang" ajak Angga sambil menarik tangan Yumi.

Namun Yumi melepasnya "tidak, aku dijemput sopir malam ini, kamu pulang duluan saja" ucapnya mencari cari-cari alasan.

"benarkah? Baiklah aku pulang dulu kalau begitu." Ucap Angga sembari berjalan kearah parkiran.

Terlihat dari jauh Juno pamit pulang kepada Alya.

"alya, aku harus pulang, sampai jumpa disekolah besok" sambil tersenyum

"mmm baiklah, terimakasih untuk hari ini," membalas dengan senyum lebar

Setelah melihat Juno bergegas keluar, Yumi langsung berlari mengikutinya dan menarik tangan lelaki itu.

"yumi?" ucap Juno sambil melihat sekeliling memastikan tak ada Angga disana

"anterin aku pulang" bujuknya

"kemana Angga?" tanyanya

"dia sudah kusuruh pulang"

Pikiran Juno penuh tanda tanya "mengapa?"

"kita sudah lama tidak ngobrol bareng" sambil menatap juno "kenapa... kau tak mau mengantarku?" tambahnya

Juno terdiam sejenak "naiklah" kemudian Juno memasangkan helm ke kepala Yumi seperti yang biasa ia lakukan, dari jauh ada yang memerhatikan mereka. Angga rupanya belum pulang untuk memastikan Yumi pulang dengan siapa, melihat itu Angga merasa semakin marah. Sementara Yumi dan Juno terlihat hening sepanjang perjalanan entah mengapa seketika mereka menjadi sedikit canggung.

"kamu gak mau mampir kemana-mana kan?" Tanya Juno

Yumi berfikir sejenak, "sebenarnya aku belum mau pulang, aku bosen dirumah .. ayah dan ibuku akhir-akhir ini sering bertengkar" sambil menghela nafas panjang

Mendengar itu Juno langsung mengarahkan motornya ke arah taman kota dan menghentikan motornya pas di sebelah kursi taman. mereka akhirnya turun dari motor dan duduk di kursi tersebut

"malam disini cukup ramai ya" sambil memerhatikan sekitar

"ia kamu baru tau?"

"aku gak pernah kesini malam-malam dan kamu gak pernah mengajakku malam hari kesini dari dulu" dengan tatapan sayu

"ini gue udah mengajak lo.." sambil menatap wajah gadis di sebelahnya

Lagi-lagi mata mereka berpautan cukup lama, Yumi segera mengalihkan pandangannya dari Juno, suasana kembali canggung.

"kamu tau, Dina kemaren bilanh kalo wajahku semakin jeleg akhir-akhir ini" sambil memegang wajahnya. "apa gue perlu motong rambutku atau mewarnai rambutku?" tambahnya, sambil mendengus resah.

"kamu selalu terlihat cantik" jawaban itu sangat singkat namun sangat berarti dan cukup mengagetkan gadis itu, untuk pertama kalinya laki-laki itu memujinya cantik. Selama ini Juno tak pandai mengungkapkan isi hatinya karena itulah terkadang Juno selalu mengatakan sebaliknya dari yang dia inginkan.

"kamu bilang dari dulu aku ini jeleg"

"seperti balon?" menyebut apa yang sering iya katakan "balon itu lucu, balon itu lambang kebahagiaan, hampir setiap orang yang lahir didunia ini pernah menyukai balon, bahkan orang dewasa sekalipun banyak yang menyukainya namun karna dia telah dewasa dia merasa tak lagi percaya diri untuk terus memegangnya. Jadi balon itu tidak berarti jeleg dimataku kau selalu terlihat cantik sejak dulu" Juno tak ingin berbohong lagi, dia tak mau mengatakan kebohongan lagi.

Yumi hanya terdiam tak tau harus berkata apa "rasanya kita sudah lama ya gak bareng gini" Yumi berusaha memecahkan keheningan

"em kau kan sibuk dengan pacarmu itu" ucap Juno

"aku gak pacaran dengannya" gadis itu menjawab dengan santai.

"iya, cuman menunggu waktu saja kan udah PDKT" ucap Juno lirih

"Ahh, entah apa yang kamu bicarain... Mendung belum tentu hujan PDKT belum tentu jadian.. kenapa, kamu nggak rela? Aku jadi milik orang lain" ucapnya dengan nada seperti serius "kalo gitu kamu bisa buat gue jadi milikmu"

Kata-kata itu membuat Juno terhenyak, dia tak yakin gadis itu mengatakannya dengan serius atau hanya bercanda saja

My Love Story Is Not Korean DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang