3

17 4 0
                                    

Teruntuk pendominasi ruang hati saya.

Kalian tahu tidak apa yang paling saya takutkan akhir akhir ini?

Saya tidak pernah takut dengan nilai jelek, tidak punya teman atau dimaki dosen.

Saya lebih takut kalau saya terlalu senang.

Terlalu senang sampai saya lupa ada kalian yang merasa cukup lihat kesenangan saya. Saya takut saya hidup dengan baik sementara kalian hanya jadi subjek yang mengupayakan. Saya benci kalian berusaha banggakan saya padahal saya ini cuma penyedot kesejahteraan kalian. Saya benci karena kalian rela berjudi besar besaran buat saya yang bahkan masih bingung bagaimana cara tahu diri. Saya terlalu hina untuk jadi bukti kesetiaan susah senang kalian selama dua dekade ini.

Saya sampai takut mengiming imingi keberhasilan pada kalian, karena saya memang tak punya modal apapun selain doa siang malam yang kalian lantunkan.

Bahkan beribu kalipun saya ucapkan maaf tidak akan mengurangi lelah kalian.

Tapi malam ini saya ingin berdoa padaNya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya ingin Dia mengasihi kalian di saat saya tidak bisa, saya ingin Dia selalu berikan kalian rahmatNya di manapun berada, saya ingin kalian di kuatkanNya karena saya tahu sejatinya sayalah cobaan terberat kalian,

Terakhir

Saya minta padaNya sang Maha Pemurah meminta sebagian kecil kekuatanNya. Karena suatu hari saya yang akan mengupayakan kebahagiaan kalian, sesederhana apapun bentuknya, biarkan saya berusaha.

Seperti kalian yang selalu bertanya bagaimana sulitnya hari hari saya disini, padahal kalian berjuta kali lebih lelah dari saya. Karena hal hal seperti ini bisa jadi kebahagiaan kecil saya di ujung minggu saya yang penat.

Saya tidak pandai bicara, apalagi mengungkapkan rasa sayang saya buat kalian. Tapi kalian harusnya tahu, saya sayang kalian, bagaimanapun keadaannya.

Dan biarkan saya menemukan cara saya sendiri untuk menyayangi kalian, dua orang favorit saya.

.

AleatorioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang