Satu kata untuk ku saat ini adalah, sakit. Ya hatiku sangat sakit bagaimana tidak aku harus berpisah pada kekasihku, sudah lama kami menjalani hubungan sudah sekitar 2 thn lebih dan selama itu pula kami harus diam-diam jika ingin bertemu jika tidak orang tua kamj pasti akan marah besar seperti saat ini kami ketahuan bahwa kami menjalani hubungan selama 2 thn lebih dan mereka amatlah marah kemudian orang tuaku memaksaku untuk menjauhinya atau tidak mereka akan membawaku pindah dari kota ini dan negara ini ya walau ini bukanlah kota dan negara kelahiranku tapi setelah aku menemukan cintaku disini aku jadi betah dan tak ingin kembali kenegara asalku yaitu london, inggris.
Saat ini aku tengah dikamar meratapi nasib hatiku yg selalu terluka karena cinta, bukan karna wanita yg kucintai meninggalkanku atau menusukku dari belakang tapi karna orang tuaku.
Lania itu adalah cinta pertamaku dan akan menjadi cinta terakhirku sampai kapan pun aku tidak akan menempatkan wanita dihatiku selain Laniaku.
"Orang tua macam apa itu yg menyiksa anaknya sendiri seperti ini, apa mereka tidak pernah merasakan cinta hingga setega itu memisahkanku dengan Lania cinta pertamaku yg sudah melekat dihati ini abadi" jeritanku yg saat ini merasa perih dan harus menahan rasa rindu dijatiku.
"Lania aku yakin kau adalah jodohku dan jika allah berkehendak pasti allah akan menyatuhkan kita kembali aku yakin !!"
====Lania
"Pa,ma. Lania mohon, Lania mohon papa sama mama restuin hubunganku dengan harris" aku pun memohon pada kedua orang tuaku tapi mereka tidak merespon sama sekali.
"Pa,ma. Lania itu udah besar pa, ma. Jadi tolong beritahu Lania kenapa kalian bermusuhan dengan orang tua harris, Lania juga harus tau pa, ma." Lagi-lagi mereka tidak merespon.
"Papa sama mama itu bener-bener ogois tega mama sama papa nyakitin perasaan anak papa sama mama sendiri" dengan terpaksa aku meninggikan nada bicaraku karna aku sangatlah kesal pada kedua orang tuaku ini sedari tadi mereka tidak merespon sama sekali."LANIA !!" bentak papaku yg mampu membuatku tersontak kaget.
"Berani sekali kau berbicara dengan nada tinggi pada orang tuamu seperti itu, oh... Papa tau ini pasti ajaran dari anak dari musuh papa itukan" dan kali ini papa yg berbicara dengan nada tinggi dan menyeramkan sepertinya papa sudah sangat emosi.
"Benar pa, mama juga yakin lelaki itu memberi pengaruh buruk pada Lania" papa dan mamaku sekali lagi mereka menjelek-jelekan harris sungguh aku tidak terima !!
"Enggak pa, ma lania kayak gini itu bukan gara-gara harris tapi gara-gara papa sama mama sendiri karna terlalu keras menjauhkan lania pada harris dan papa sama mama juga selalu saja menjelek-jelekkan harris. Harris itu pria baik pa,ma harris itu gak seperti apa yg papa sama mama kira" aku pun menjelaskan semampuku tentang harris yg sebenarnya tapi sepertinya itu tidak berpengaruh sama sekali sebaiknya aku kekamar saja tak ada gunanya aku berbicara pada mereka berdua.
=====AUTHOR
Lania pun masuk kedalam kamar dan menutup pintu kamar dengan kasar."Duuaarr..." suara gebrakan pintu yg di tutup dengan kasar menggema seisi rumah.
"Liat itu pa kelakuan anak perempuan satu-satunya kita itu pasti pengaruh dari lelaki itu" ujar maisa adelia abraham selaku mama lania gitian abraham.
Dan Renaldi abraham selaku papa lania pun hanya menatap pintu kamar lania yg telah tertutup rapat, terlihat jelas dari matanya seperti timbul rasa benci yg mendalam terhadap keluarga Anggara.
Bersambung...