"Why? Are you that nervous?" Kata Mrs. Price sambil tertawa dengan sedikit mengejek. "Relax Shaloom, I'll text you the details,"
Saya mengangguk setuju kemudian menggeleng sambil terkekeh, "It justㅡah never mind, Mam."
Okay...
Jadi..
Hari ini saya akan melakukan tugas resmi sebagai asisten dari Mrs. Price, yang kebetulan adalah dosen pembimbing saya di Yorks. Sebenarnya, hari ini saya kurang bisa berpikir jernih. Dikarenakan nantiㅡ lebih tepatnya malam nanti, saya harus berhadapan dengan lawan bicara Mrs. Price yang saya pun tidak tau siapa, saya hanya diberikan details untuk mengantar saya menyampaikan apa yang ingin di sampaikan oleh dosen saya ini.
Menjalani dua semester awal disini cukup menyenangkan, walau saya harus ekstra dalam belajar bagaimana cara bertahan hidup yang baik di sini. Toronto merupakan salah satu kota yang menjanjikan setelah beberapa kota besar yang ada di negara ini. Tidak cukup lama membuat saya jatuh cinta dengan ketentraman kotanya, saya bahkan dibuat jatuh cinta dengan hiruk pikuknya.
Sampai di fase ini membuat saya menyadari bahwa betapa menariknya zona tidak nyaman kita, menantang. Hal ini saya rasakan saat saya sampai disini untuk yang pertama kalinya, bagaimana rasanya saya ingin pulang saja.
"Ma.. aku pengen pulang aja, aku nggak kuat disini," Rengek saya waktu itu.
Hingga saat ini tidak terasa saya sudah bertahan di bulan ke tujuh. Memasuki penghujung tahun, orang-orang sudah siap menyambut natal juga tahun baru. Menyiapkan serta memasang segala pernak pernik natal di setiap rumah sampai penghujung jalan pun dihiasnya. Beberapa hari ini setiap malam saat saya kembali dari kampus, atau setelah saya selesai mengerjakan tugas rumah sebagai seorang mahasiswa, hingga saya menjalankan tugas sebagai asisten Mrs. Price, saya pasti disambut oleh gemerlap lampu hias yang menyala, menandakan kehangatan dari setiap kediaman masing-masing keluarga.
"Done. Check your phone please, ada beberapa bahan yang kamu harus pelajari, pulanglah segera dan bersiap-siaplah." Kata Mrs. Price mengakhiri percakapan antara kami.
***
"Thank you, Ms. Gerhana. Good luck,"
Saya menggangguk sambil tersenyum lega saat Mr. Park naik ke dalam sedan hitamnya.
Not bad, Shaloom.
Tidak terasa saya sudah kembali disambut oleh gemerlap lampu malam yang special di nyalakan untuk menyambut hari besar serta libur panjang yang di rayakan oleh kebanyakan orang. Saya masuk kembali ke Madamoiselle, yakni sebuah coffe shop yang menjadi tempat bertemunya saya dengan rekan kerja Mrs. Price, yaitu Mr. Park. Saya bergegas masuk kembali untuk mengambil mantel dan tas lalu berjalan keluar. Sambil melewati pintu utama kedai ini, saya tidak lupa membalas ucapan para staff yang menyuarakan selamat menikmati akhir pekan sebelum saya benar-benar melewati pintu kedai tersebut.
"Happy weekend," Balas saya.
Dan, disinilah saya. Shaloom Gerhana di tahun terakhir strata duanya, menunggu penerimaan di terima atau tidaknya si thesis yang sudah beberapa bulan ini saya kerjakan.
Drrrrrt drrrrrt
"Yes Natalie?"
"Package? Ahㅡsorry. I'll take it right awayㅡno no just stay there, I'll be there in ten minutes."