SEBELAS

21.7K 470 56
                                    

Rafa membolak balik berkasnya dengan bosan. Apa yang sedang aku lakukan? pikirnya heran. Apa aku menghindar? Kenapa? Rafa mendecak kesal. Dia meletakkan berkas yang sudah dia kerjakan kemarin. Ini hari sabtu dan semua karyawannya pasti sedang menikmati hari libur ini. Entah menonton film, pergi tamasya, atau menghabiskan waktu bersama pasangan. Padahal dia sudah punya pasangan di rumah tapi malah mengabaikannya. Ups!

"Arrghh.. Aku ini kenapa sih?" kesalnya sambil mengacak rambut.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya. Rafa terkejut. Siapa yang datang?

"Iya siapa?" tanyanya.

Pintu pun terbuka dan ternyata dia adalah Jon asisten sekaligus sahabat Rafa.

"Ternyata elu Jon.. gua kira sapa."

Jon hanya menatap Rafa datar. Dia berjalan menuju sofa lalu merebahkan badannya disana. Rafa menghela nafasnya. Dia tahu Jon sangat tidak suka jika Rafa mengganggu hari sabtunya. Sahabatnya itu mempunyai ritual 'khusus' di hari sabtunya.

"Bro, kenapa sih elu harus ganggu hari sabtu gue?" tanya Jon kesal.

"MeiMei lagi sendirian di rumah. Gue belum kasih dia makan Raf! Elo itu ya, kalau galau jangan ganggu gue napa!" semprotnya kesal.

Jon hanya punya satu hari libur dalam satu minggu. Maka dari itu, dia manfaatkan hari itu untuk quality time bersama kucing kesayangannya. Sedangkan di hari Minggu dia harus menyiapkan jadwal dan pekerjaan untuk hari Senin. Jon menghela nafasnya mencoba untuk sabar. Rafa tersenyum tipis menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Oh iya Raf, elo udah ngasih Keysa hadiah yang elo beli sama sepupu elo itu?" tanya Jon.

Rafa pun teringat kalung yang dia beli bersama Risa. Waktu membuatnya tidak sempat memberikan kalung itu kepada Keysa. Rafa merasa hati Keysa belum menerimanya dengan segenap hati.

"Gue ngerasa dia belum nerima gue sepenuhnya Jon."

Jon tertawa tidak percaya. "Pemikiran elo kayak pengecut bro! Kalo elo laki perjuangin dong! Dasar bego!"

Rafa terdiam. Perkataan Jon menikam tepat di dadanya. Benar. Dia adalah seorang pengecut. Jika dia memang mencintai Keysa maka dia harus memperjuangkannya. Tapi kini, yang dia lakukan justru memperkeruh keadaan.

Jon menatap Rafa yang masih termenung. Dia mendongakkan kepalanya menatap langit kantor lalu menghela nafas kasar. Pria itu kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Rafa.

"Udah ya bro, gue balik dulu. Kayaknya elo emang harus cuti dulu deh. Ajak istri lo liburan kek atau nonton film bareng." ujar Jon lalu menepuk bahu Rafa.

Pria itu pun berlalu meninggalkan Rafa sendiri. Jon berjalan cepat menuju parkiran yabg sepi kemudian masuk ke dalam mobilnya. Jarak antara kantor dengan apartement tempatnya tinggal tidak begitu jauh. Lima belas menit kemudian, Jon sampai di gedung apartementnya. Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah mobil yang tidak asing.

Jon memandang mobil merah itu seksama lalu berjalan mendekatinya. Dilihatnya lebih dekat lalu sekelebat memori hadir dalam ingatannya. Mobil yang sangat dia kenal pemiliknya. Tapi, apakah benar itu dia? Seseorang yang sangat dia rindukan hadir disini? Jon berusahan menyangkalnya. Tidak mungkin.

Wanita itu sudah pergi mengejar mimpinya. Dia mungkin sudah melupakannya dan menemukan cinta baru disana. Tapi, bagaimana kalau pemilik mobil itu benar dia?

Jon berjalan cepat menuju lift ke lantai delapan. Satu menit kemudian pintu lift terbuka menampakkan koridor apartemennya. Pria itu segera berjalan menuju pintu rumahnya dan menekan kata sandi. Ting! Pintu pun terbuka dan Jon melihat sepatu heels wanita di dalam rumahnya.

MY LITTLE WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang