1 - prolog

1.7K 236 31
                                    

Could I turn it back on?
Can I grab it?
The whole world seems to be covered with you
Those days are only memories now
Your words It was as beautiful as a flower. I remember the color you had.
I was able to catch you again
Can I go back then?
(Pentagon - Violet)


Desember, 2019

Laki-laki itu menunggu sekian lamanya.

Menunggu kembalinya setengah hati yang ia tinggalkan. Dulu sekali. Sebelum zaman millenium menjajahi seluruh bagian belahan bumi dengan kecepatan kilat. Jauh sebelum digitalisasi mendominasi segala bidang kegiatan manusia.

Ia mengingat kembali puing dan potongan memori yang berserakan di otak dan hatinya.

Ia ingat terakhir kalinya menatap manik yang menatapnya juga dengan tulus dan berbinar.

"Maaf kak, aku nggak akan ganggu kakak lagi. Makasih semuanya"

Kalimat terakhir nya sebelum mereka tak lagi saling melihat raga satu sama lain. Laki-laki itu sangat merindukannya.

Kini yang tersisa hanya potongan memori itu bersama penyesalan.


Seandainya saat itu ia tak meninggalkannya.

Seandainya saat itu ia tak mengabaikannya.

Seandainya saat itu ia lebih cepat menyadari kehadirannya.

Seandainya saat itu ia tetap di dekatnya.




"Maaf aku suka sama kamu kak."

Suara itu terngiang di otaknya. Memukul bagian terdalam di hatinya.







Gadis itu menghilang

Tak ada satupun yang tahu keberadaan nya. Bagai tenggelam dalam lautan luas.



Tak ada yang tahu ia masih hidup atau mati






Ia merindukan gadis itu.






Ia benci dirinya yang dulu tak pernah menyadari ketulusan gadis itu.










Seandainya waktu dapat diputar dan dimainkan kembali.










Bolehkah ia kembali?





Iya, donghan. Ingin kembali.




Ke masa putih abu-abu yang kelam, konyol tapi penuh kenangan. Ketika semuanya baru dimulai. Ketika gadis itu dengan lancang dan menjengkelkan mengganggu nya.















Ia menatap sebuah kotak berwarna hitam dengan banyak tombol. Lalu matanya tertuju pada tombol yang bertuliskan

Replay

Ia menekan tombol tersebut.








Lalu angin bertiup dengan sangat kencangnya bagai badai tornado menghempas semua yang ada di sekitar tempat itu. Hingga semua berubah gelap.


























🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Oktober, 2014

Suasana sekolah itu memang khas banget deh dimana-mana. Apalagi di sekolah gue. Kalau kalian semua bilang sekolah itu momok menakutkan, senin itu mengerikan. Duh.. Sekolah tuh menyenangkan kok, iya kalau nggak belajar dan nggak ada gurunya kan menyenangkan.

Replay 2014 • Kim DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang