17 - jalan bareng

466 101 12
                                    

Vote dulu kuy geulis, kasep!















Yona merasa semakin yakin kalau cowok-cowok gerombolan anak nakal yang juga teman-temannya Donghan itu memang sengaja mengganggunya. Gak cuma hari itu saja. Hampir setiap hari kalau Yona ke kantin atau lewat manapun area sekolah, dan bertemu mereka, pasti akan berakhir dengan mengganggunya.

Juga gerombolan yang sering bareng Donghan, seperti Wooseok, Chanwoo dan pretelannya itu, terkecuali Vernon. Karena Vernon itu kakak dari sahabatnya, jadi Vernon juga menganggap Yona seperti temannya. Tapi, sayangnya, akhir-akhir ini cowok bule sunda itu jarang terlihat ngumpul bareng geng nya Donghan. Tapi kalau kemarin-kemarin dia ngerasa risih dan kaget jadi gak bisa apa-apa, sekarang dia rasa bisa menyesuaikan.

Yona berniat untuk menghampiri Donghan yang ada di warkop di jam pelajaran terakhir ini. Cewek itu bahkan sudah membawa tas nya. Tadi dia dan ketiga sohibnya menerobos pagar belakang sekolah yang kebetulan gak dikunci. Cewek itu memang gak jera untuk datang lagi ke tempat yang ibaratnya kandang buaya itu.

Suara tawa dan celetukan-celetukan asal dilemparkan pada Yona.

"Gelo.., pepet terus we neng si Donghan." kata salah satu cowok yang Yona tahu itu anak 12 IPS 2, namanya Jangjun. Semua teman-temannya ikut tertawa. (*gelo: gila)

"Yona mabal yah? Ning udah bawa tas." kata Chanwoo tertawa. (*mabal: bolos)

"Iya. Mau pulang aku teh." kata Yona santai. Tak mempedulikan celetukan yang terdengar seperti ledekan itu.

"Mau dianterin aa gak?" Cowok bernama Jangjun itu tadi mendekati Yona.

"Moal manehna, sia teh, nyadar diri atuh." balas temannya kepada Jangjun. (*Moal manehna, sia teh: gak mau dia, kamu tuh)

"Ayeuna mah aku moal kak, besok we yah." (*sekarang mah aku gak mau kak, besok aja ya)

"Besok mau dianterin pulang?" tanya cowok itu semangat.

"Besok kalau Kang Emil jadi papah aku." Yona tertawa, diikuti semua cowok-cowok yang ada disitu. Gak cuma tertawa, mereka mengumpat kasar dalam bahasa sunda. Seperti "lebok sia" yang artinya "syukurin lo".

"Coba besok aku tes DNA dulu yah sama Kang Emil, kalo gak cocok ya maaf aja atuh kak." seluruh ruangan itu dipenuhi dengan tawa riuh. Cowok-cowok itu mengagumi sifat uniknya Yona yang gak biasa buat cewek-cewek.

"Yon, yon.. Maneh teh makannya apa sih?" tanya Kino.

"Sekarang masih nasi kak. Selama beras Cianjur masih ada mah." cowok-cowok itu tertawa atas jawaban Yona.

"Kalo beras Cianjur udah gak ada, mau makan apa atuh?" tanya Wooseok.

"Makan kamu aja atuh kak." jawab Yona. Cowok-cowok itu gak berhenti tertawa.

"Eeeeeeyyyyy Yona ngeri."

"Mau dong dimakan."

Sementara cowok-cowok itu masih menggoda dan menertawai Yona, Donghan menunjukkan tatapan gak suka. Entah gak suka dengan kehadiran Yona atau apa.

"Terus, katanya mau pulang, apa mau ngopi dulu disini?" tanya Chanwoo.

"Mau pulang ah, mau tidur siang." kata Yona. Ia lalu melirik Donghan. "Kak, hayu" ajak Yona.

"Apa?" Donghan sewot.

"Hayu, ceunah eh gak peka maneh." kata Wooseok. (*ayo katanya, eh gak peka kamu)

"Mau bobo siang ceunah, bareng kamu, han." celetuk Kino membuat sura tawa makin nyaring.

Yona langsung menarik tangan Donghan, membawanya berjalan keluar warung. Diiringi sorakan, celetukan dan tertawaan cowok-cowok disitu. Donghan tak menepis tangannya ditarik, tapi wajahnya tetap galak.

Replay 2014 • Kim DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang