9 - too strong to break

364 85 7
                                    

Sudah dua hari woojin, hyunjin dan mark merasa aneh melihat sahabatnya yang nggak seperti biasanya itu. Cewek itu lebih banyak melamun, nggak banyak ngomong. Padahal dia biasanya yang selalu berceloteh hal-hal nggak penting, atau membuat humor murahan.

Hari sabtu memang cuma setengah hari sekolah. Jadi sekarang, dimana jam menunjukkan pukul 12.45 murid-murid SMA Taruna Bangsa sudah membubarkan diri.

"yo, balik sama gua apa hyunjin?" tanya woojin. Mark nggak nawarin karena dia bareng kakaknya.

"Hah. Gua hng..dijemput kak ong."

"Loh, bang seongwoo lagi di rumah?" tanya woojin.

Yona mengangguk pelan.

Meskipun sebenarnya kenyataannya tak sesuai dengan jawabannya. Seongwoo, sepupu nya itu masih berada di Jakarta sekarang. Dan jakarta-bandung bukan jarak yang bisa ditempuh dalam waktu cepat.

"Udah lo duluan aja." kata yona tersenyum.

Woojin dan hyunjin makin merasa aneh sama cewek ini. Tapi mereka dengan terpaksa meninggalkan yona dan melajukan motornya.

Yona berjalan menuju lokernya. Ia lagi-lagi mendapat sticky notes. Tapi kali ini membuatnya membelalak dan melongo.











tenang aja, sayang
kyulkyung itu cuma buat taruhan kok
jgn berubah. keep loving me.







Aliran darah nya serasa mengalir lebih cepat memicu detak jantung yang berdetak diatas batas normal. Apa maksudnya kata-kata di sticky notes itu?
Apa ini donghan yang menulisnya? Tapi yona berpikir, tidak mungkin lelaki itu. Ia tak pernah menganggap dan selalu mengabaikan yona, untuk apa ia menulis kata-kata menenangkannya. Tapi, tulisan tangan itu, tulisan tangan donghan.

Yona meyakini tapi juga menyangkal dalam waktu yang bersamaan. Ia terlau tinggi berharap jika itu tulisan donghan. Yona mendesahkan nafas panjang.

********

Yona berjalan di jalan kompleks rumahnya masih dengan kebingungan tentang sticky notes itu. Ia berjalan dengan malas sambil menundukkan kepalanya hingga ia merasa ada langkah kaki di belakangnya.

Jalanan itu sepi. Yona mengusap tengkuknya, merasakan bulu kuduknya berdiri. Lalu ia mulai berjalan dengan cepat karena langkah kaki itu terdengar lagi mengikutinya. Ia tak ingin sekedar menoleh untuk memastikannya. Tapi justru berlari.

Orang itu mengikuti nya berlari. Ia menggumam antara kesal dan ketakutan. Entah siapa pelakunya, ia memang merasa ada lelaki aneh yang akhir-akhir ini sering berada di sekitarnya.

Yona yang ketakutan tak sempat untuk melarikan diri. Dari belakang, sebuah tangan sudah bertengger di bahu nya, mencengkram nya dengan cukup keras sehingga gadis itu refleks berteriak.



"Aaaaaaaaaaa tol..."









"WEY! BUSET... Kuping gua."


"LO BERTIGA?!"

Yona yang sebelumnya ketakutan setengah mati kini mengelus dada sambil menghela nafas nya yang tersengal. Pasalnya di depannya itu justru berdiri ketiga sahabatnya.

"Bangsul jantung gua. Kenapa sih? Ngagetin tahu nggak lo bertiga..aaargghh" keluh yona.

"suara lo lebih ngagetin, kontil!"

"Lo pikir lo kaga bikin kaget. Sumpah untung bukan jelmaan kunti" yona mengumpat sambil melayangkan pukulannya pada woojin.

"Lagian napa sih? Pake ngikut-ngikutin gua bukannya manggil aja? Gua udah parnoan, ketek spongebob!!" geram yona.

Replay 2014 • Kim DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang