15 - cewek unik

391 88 5
                                    

"Heh"

Yona terlonjak, lalu senyumnya mengembang lebar. Dengan ceria ia mendekati cowok yang ia rasa memanggilnya itu.

"Apa kak? Kangen ya?" donghan menjauhkan tubuhnya dari yona yang berjarak hanya beberapa senti darinya itu.

"Diem lo. Gua gak manggil lo!" sangkal donghan. Ekspresi yona berubah datar lalu ia mengerucutkan bibirnya.

Donghan memperhatikan cewek itu dari atas sampai bawah. Rambutnya masih terlihat basah. Ternyata benar dugaannya. Pasti ini ulah kyulkyung.

Yona dengan tiba-tiba menarik tangan donghan, membuat cowok itu terkesiap menatap tak terima, namun tak menolak atau menarik kembali tangannya. "Coba lihat kak" yona membalik pelan tangan cowok itu untuk melihat luka akibat kecelakaan nya. "Kenapa di lepas perbannya ih" yona lalu membuka tas nya, merogoh sesuatu dari dalam dan menemukan plester. Segera ia membukanya dan menempelkan plester itu di tangan donghan.

Donghan menepisnya, "lo bego apa goblok? Itu plesternya kekecilan."

"Ya gapapa kak, aku kasih dua. yang penting ketutup lukanya" yona menatap donghan lembut. Donghan lantas memalingkan wajahnya ke arah lain. Rasanya aneh melihat wajah cewek itu lama.

"Udah" yona tersenyum setelah menepuk pelan luka yang tertutup plester. Donghan dengan segera menjauhkan tangannya.

Woojin dan motornya sudah tiba di depan yona dan donghan. Yona lalu mengiyakan kode woojin untuk naik. "Kak kakak pulang naik apa? Sama siapa?"

"Banyak nanya amat lo, bukan urusan lo!" jawab donghan ketus. Yona mengangguk tersenyum. "Yaudah hati-hati ya kak, jangan bandel mulu. Jangan nyebat mulu. Pulang dulu ya bye!!" celoteh yona sebelum naik ke atas motor woojin dan melesat meninggalkan donghan yang terheran-heran.

"Sinting apa korslet otaknya ya." donghan bermonolog.

Gerombolan teman-temannya lalu datang beberapa menit kemudian. Selama motornya di bengkel, dan ia memulihkan luka di kaki dan tangannya, cowok itu mengandalkan chanwoo atau vernon sebagai ojeknya.

"Eh, anak smansa gimana ni. Bantu moal?" tanya yuto. Salah satu gerombolan teman-teman donghan juga.

"Halah. Urusan mereka udah. Capek gua pengen PS an" kata wooseok.

"Saha sih? Budak 45 lain?" tanya donghan. Yuto mengangguk.

(*saha: siapa, budak: anak, lain: bukan)

"Tapi karunya, smansa tara milu tawuran, paur." sahut vernon.

(*tapi kasian, smansa gak pernah ikut tawuran, ngeri)

"Gas we aing mah." kata chanwoo.

Lalu setelah berembuk, mereka pun akhirnya menyalakan mesin motor dan melajukannya dengan kecepatan maksimal membuat suara bising terdengar di sekitar jalan.


***********

"Loh, gak lewat smansa, jin?" tanya yona diatas motor woojin yang berputar arah.

"Perang yo, ripuh" jawab woojin dari balik helm nya.

(*ripuh: repot)

"Hah? Anak smansa nya?" tanya yona. Woojin mengangguk. "Ih..masa? Anak smansa? SMANSA yang favorit seantero Bandung?" yona masih tak percaya sekolah se favorit SMA N 1 itu bisa juga tawuran. "Heeuh...dibejaan" jawab woojin. (*dibejaan: dibilangin)

Replay 2014 • Kim DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang