8

205 33 0
                                    

renjana pov.

Sementara aku? Masih bengong di sini kek orang begok, saking shock nya... arka?
arka si psycopath gila itu menampar Mak lampir itu demi aku? arka yg mulutnya kek penjahat itu? Membelaku? Membelaku? MEMBELAKU? MEMBELAKU???
Ah, aku jadi terhura sama arka.

Rasanya aku gk percaya, dan aku gembira banget. Lebih gembira dari pada aku menang lotre pertamaku, lebih gembira dari pada waktu uang sakuku di naikkan mama, lebih gembira dari pada aku ngejambak rambut adikku si sagata. Ah, pokonya aku gembira banget mendengarnya! Pengen gitu aku meluk si arka sekarang juga! Ahh arkaaa maafkan daku..huhuhu...T.T

'di geboy geboy mujaer' ah hp ku berdering...caller id "unknown" ku angkat.
"Hallo?" tanyaku.
".........." org di sebrang diem aja.
"Hallo??" tanyaku sekali lagi.
".........." org di sebrang tetep diaem aja.
"KOLORKU WARNA PINK!" teriakku, lalu ku tutup telponnya.

Siapa lah yg berani berani menelpon ku di saat aku lagi seneng gini?! Mana gk ngomong apa apa lagi waktu ku angkat! Bikin kesel ae ni org!

'di geboy geboy mujaer' hpku bunyi lagi...calerr id "unknown" pasti ini org yg tadi.
"APA SIH MAU LO?!" teriakku kesel.
"................" masih diem aja.
"Dalam waktu 3 detik lo gk ngomong, gue tutup telponnya!"
"................"
"satu...."
"............."
"dua...."
"............."
"Tig........"
"ini gue." akhirnya dia ngomong juga.
"Gue? Gue siapa?"
"Ini gue.."
"iya iya ini gue! Tapi gue siapa?!" Tanyaku kesel.
"Ini gue! Mau mati?!"
arka?! Ini arka!! Jahaha! arka.
"Oh elo, kenapa nelpon gue?"
"Lo? Siapa?" kata arka.
Otak org ini terbuat dari kacang polong atau apa sebenernya?!

"Iya! Elo! Kenapa nelpon gue?!" Pada akhirnya aku teriak lagi. Dia emang paling pinter buat aku marah.
"Tebak siapa gue? Coba sebut nama gue."
"lo itu bule sinting" candaku.
'Tut tut tut'

Apa?! Dia mutusin teleponnya? Dasar bule gila kepala polong! Masa dia gk bisa bedain yg mana serius yg mana candaan! Ck. Akhirnya aku putuskan buat menelpon bule sinting itu.

"SIAPA?!" teriak arka.
"Ini gue RENJANA! kenapa teriak seh?!"
"Siapa itu renjana?! Gue gak kenal!"
"Apa kata lo?!"
"Woi genta! renjana itu siapa?!" dia nyebut nama kak genta, keanya dia lagi nanyak ke kak genta siapa renjana itu. Bego! Itu aku! Dasar kacang polong!-_-

"renjana? Oh, itu loh pacar lo. Ha, si mesum itu loh." jawab kak genta.
Liat aja nanti kalo ketemu kak genta, bakal ku pastiin akan ku pindahkan rambutmu menjadi bulu dadamu.
"Oh, hallo? Kenapa hallo?" akhirnya dia tau kalo renjana itu aku.
"Tadi kan elo yg nelpon gue duluan, ya harusnya gue yg nanya." aku cape teriak teriak, jadi ku coba untuk menjadi sabar.
"Engga ada apa apa! Memangnya kalo gue nelpon harus ada apa apa?!" teriaknya.
"Oh gitu toh~~~ yaudah, gue tutup yaaa~~~ daaaaahhhhh~~~"
"Tunggu-" cegahnya.

Kayaknya ku tau cara berfikir otak kacang polong ini.
"Apaaaa?? Katanya gk ada apa apa???"
"Memang gk ada apa apa! Jadi tutup mulut lo dan dengerin gue!" hadehh punya pacar kok gini amat ya?
"...................."
"Ba-bagaimana lutut lo yg luka itu?" wihh, arka nelpon buat nanya itu? Ah ku terhura T.T
"Udh gk papa kok, cuma memar aja. Gk usah khawatir. Makasih yaa T_T"
"Ap-apa kata lo?! Siapa yg khawatir sama cewek bar bar kyk lo?!"
"Iya iya terima kasih yaa T_T"
"HEII, GUE GAK KHAWATIR!"
"Iya, lo gk khawatir! Puas?!"
"Jangan jawab gue!"
"Oh? Oh? Kek gitu ya? Udh selese ngomongnya? Udh ya DAHHH~~"
"TUNGGU-" hahaha, kejebak lagi si kacang polong ini.

"Apa lagi? Kaki gue sakit nih! Cepetan kalo mau ngomong," hehehehe
"Kata lo udh gk sakit! Mana yg bener?!"
"Udah gk sakit! Cepet! Ngomong aja!"
"Lo emang resek!"
"Ap-apa kata lo?!"
"Jangan liat yg lain."
"Hah? Apaan?"
"Jangan liat yg lain."
"Apa sih maksud lo?! Bikin bingung tau gk?!"
"JANGAN LIAT YANG LAIN SAAT LO LAGI SAMA GUE! SAAT GUE SAMA LO, JANGAN BERANI BERANINYA LO DEKETAN SAMA YANG LAIN! SAMPE GUE LIAT LO KAYAK KEMAREN LAGI (di gendong saja), SIAP SIAP AJA BUAT MATI!"
"Itu sebenernya kata kata yg sangat mengharukan! Tapi kenapa lo harus teriak?!"
"Gue engga berusaha mengharukan lo! Jadi, tutup mulut lo, dengerin dan lakuin!"
"Iya..iya..iya sayangku..."
"Sayang? Siapa dia? Dimana sekolahnya?! Lo gk denger barusan gue bilang apa?!"
"Sayang itu lo bodoh!"
"Nama gue tu 'A.K.A.N.A' bukan 'S.A.Y.A.N.G' "
"Yayaya.. Terserah apa mau lo-_-"
"Udah ah, gue sibuk mau pergi! Yang lain nunggu gue!" kata arka.
"Eh tunggu?! Lo mau ngapain?"
"Kami mau berantem sama ank smanlim."
"Yayaya, terserah."
"Lo gk percaya?! Datang aja kesini kalo gk percaya! Eh tunggu JANGAN BERANI BERANI NYA LO DATANG KESINI!"
'Tut~~tut~~tutttt~~~'

Hah, si kepala emas itu memutuskan teleponnya, dasar gk punya hati! Tapi gk apa apa. Aku seneng udh ngomong dengannya, walau hanya lewat telepon.

Suasana hati lagi bagus jadi aku akan pergi jalan jalan. Dan mampir ke minimarket terdekat buat beli cemilan lalu berpesta di rumah dgn ale, mumpung gk ada org di rumah hehehe.
"aleee! Temenin gue jalan jalan kuy!"

- to be continue -

A R K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang