Yundana POV
. . .
Seharusnya aku senang. Seharusnya aku gembira. Seharusnya aku lebih bebas. Seharusnya aku tidak perlu sungkan lagi. Tetapi, seharusnya hanyalah sebuah seharusnya. Karena yang terjadi, justru kebalikannya.
Aza masih merangkulku erat. Sesekali dia ketawa begitu adegan lucu muncul di film Boys Before Flower yang sedang kami tonton sekarang. Iya. Aku dan pacarku ini sedang nonton drama Korea. Tapi yang ada, aku malah gugup bukan kepalang dekat-dekatan gini sama dia.
Ini masalahku.
Semenjak Aza membuka dirinya padaku, bersikap apa adanya, tidak lagi menahan diri, akunya malah dibuat kesulitan. Terbukti, dua hari setelah aku dan Aza resmi berpacaran lagi waktu itu, aku diajak kencan sekalian melepas masa-masa pacaran kami yang tertunda. Tapi yang ada, aku tidak tahu mesti bagaimana menyikapinya.
Sewaktu Aza tersenyum tulus, aku malahan bengong. Saat Aza menggandeng tanganku di tempat sepi, aku terperanjat. Begitu Aza menciumku dalam-dalam di dalam bioskop saat kami nonton, aku tidak bisa membalas ciumannya. Bahkan ketika Aza meletakan tanganku di atas ereksinya, memberi kode mengajak mesum-mesuman, aku terus saja mematung. Aza sadar hal itu, dan dia memakluminya.
'Kamu cuma belum terbiasa. Gak apa-apa. Mungkin ini balasan buat aku.', itu katanya sewaktu mengantar aku pulang. Dan sebagai permintaan maaf, aku cuma bisa berjingjit untuk mencium pipinya.
Dan sekarang, aku lagi-lagi dibikin kesulitan bereaksi. Adegan ciuman yang diperagakan oleh Goo Jun Pyo dan Geum Jandi di layar LCD berukuran 31 inch di hadapan kami membuat aku berdebar-debar. Padahal mereka cuma saling menempelkan bibir, tapi sensasinya itu bikin membara ke sekujur badan. Lebih-lebih, Aza makin mempererat rangkulannya, membawa aku kian merapatinya.
Kode. Sebentar lagi dia pasti--tuh, kan. Daguku diangkatnya dan bibirnya sudah saja menempel di bibirku. Mengulumnya lembut, menjilatinya, membasahinya menggunakan lidahnya yang lihai. Aku mengusap lidahnya menggunakan lidahku dan Aza mengerang. Tangannya meraba dadaku lembut, mengelus putingku dari luar kaus. Aku mendesah.
"Z-Za..." sebutku lirih.
Aza mengulum daun telingaku, menggigitinya, dan menariknya agak kasar. Aku suka. Tapi aku tetap tidak tahau bagaimana mesti bereaksi. Dimana aku harus meletakan tanganku?
Aza mulai menaikkan kaus yang aku pakai, melepasnya, kemudian mencumbui kulit bagian depan atas badanku. Aku menggelinjang, membusungkan dadaku begitu Aza mengulum putingku.
"Za..."
Aza menatap aku lekat. Menggenggam tanganku dan menjatuhkannya di atas... bagian depan celananya yang mengeras. Wajahku memanas.
"Aku... kangen, Yun..." ujarnya mendesah.
Aku menggigit bibir.
Mungkin, malam ini kami akan bercinta lagi. Apa aku siap ya?
Ya Tuhan!
Aza meremas-remas kejantananku dan rasanya... nikmat. Aku mau lebih. Aku menginginkan Aza berada di dalamku lagi seperti waktu itu.
"Za... aku mau."
Dan Aza cuma tertawa.
Semoga besok aku masih bisa jalan.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kau Kekasihku [BxB Story] ✔️
RomancePernahkah kalian berpikir tentang seseorang dan bertanya-tanya, "Sebenarnya aku ini dianggap apa sama dia?" "Apakah dia sayang juga ke aku?" "Mungkinkah dia pacaran sama aku hanya karena terpaksa?" Seorang Yundana Aditya hampir setiap hari mempertan...