Menjadi seorng pangeran sekaligus calon pemegang tahta kerajaan kelak memanglah sebuah beban yang berat untuk sasuke.
Sedari kecil dirinya harus sudah menetap di bumi untuk bersembunyi dari kejaran kaum atau klan2 yang menginginkan tahtanya atau ingin mempengaruhinya.
Setiap inci dalam hidupnya sudah diatur sepenuhnya, dan tugasnya hanya menjalankan.
Lihatlah sekarang saat ibunya yang notabene seorang ratu di kerajaannya mengutus pelindung untuk menjaganya, tidak sekalipun perotes meluncur dari bibirnya.
Dirinya tahu bagaimana posisinya sekarang, nanti saat dirinya duduk di singgasana tertinggi barulah dia benar2 memiliki hidupnya.
Karena sejatinya, seorang raja bak seorang dewa yang setiap huruf yang keluar dari mulutnya adalah sebuah keharusan dan tidak untuk di bantah.
Sasuke menghela nafas, andai saja ayahnya masih ada pasti hidupnya tidak akan secepat ini merumit.
Tapi mau bagaimana lagi, menyesalpun tak ada gunanya. Toh ujungnya nanti tetap sasukelah yang akan menempati singgasana itu.
Walau ini memang terlalu cepat, bahkan dirinyapun belom memiliki pasangan, jangankan pasangan calon pasangan saja dia tidak ada.
Tapi tentu saja itu bukan karena sasuke tidak laku, bahkan dengan wajah rupawannya sasuke bisa dengan mudah menemukan seorang untuk di ajak menikah dalam satu menit saja.
Tapi ya, dirinya saja yang belum memiliki minat bahkan hanya untuk sekedar mencari calon pendamping.
Karena toh tidak masalah bagi kaumnya untuk memiliki seorang pasanfan dari jenis(?) Apa saja, baik itu pasangan yang sesama jenis sekalipun, tak usah takut soal keturunan. Memang apa guna ilmu sihir mereka bila membuat laki2 hamilpun mereka tidak bisa.
Baiklah... sepertinya cepat atau lambat kehidupan tenang sasuke akan berganti dengan dunia penuh politik.
Tapi mau bagaimana lagi? Itu memang sudah keharusan yang tak boleh di tinggalkannya bukan?
Ah sudahlah berhenti memikirkan kehidupan rumitnya.
Lebih baik dia segera membangunkan si dobe itu agar mereka tidak telat ke sekoalah nantinya.
"Dobe, bangun..."
"......"
"Bangun!"
"......"
Ah! Tentu saja sasuke harus memancing si dobe ini dengan sesuatu agar mau bangun.
Dan yang satu ini tidak mungkin dapat si dobe tolak.
"Baiklah kalu kau tidak bangun, nasi gorengnya aku habiskan sediri saja"
Kata sasuke santai.
Dan dengan tiba2 naruto bangkit dari tidurnya, dan langsung berlari ke arah pintu kamarnya.
Diraihnya daun pintu, ďiputar rapi ternyata tidak terbuka, tanpa putus asa naruto putar lagi daun pintu itu namun lagi lagi tidak bisa di buka.
"Kau fikir kau bisa leluar dari kamar ini sebelum mandi dan turun untuk sarapan?"
Sponran bibir naruto melengkung kebawah saat mendengar sasuke berbicara.
'Hah.... tentu saja si teme ini tidak akan mengizinkanku sarapan sebelum mandi, dia kan jahat!'
Imbuh naruto dalam hati.
"Tapi-tapi kan nasi goreng tidak enak kalau dingin....".
Jawab naruto mencoba meyakinkan sasuke tentang alasannya untuk sarapan terlebih dahulu sebelum mandi.
Dalam hati sasuke tertawa geli melihat ekspresi si pirang di depannya ini.
"Ohhh... jadi kamu mau bilang kalau masakanku tidak enka begitu? Baiklah aku tidak akan memasakkanmu muali sekarang"
Setelah mendengar perkataan sasuke, dengan lebaynya naruto melotot lalu segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak kok suke, masakan suke yang terbaik, kalo begitu naru mandi sulu suke tunggu di meja makan ya"
Lalu setelahnya naruto pwrgi ke arah kamar mandi meski dalam hati dia ingin segera berlari ke arah ruang makan.
Sasuke pandang geli ke arah perginya naruto tadi, kalau boleh jujur kehadiran anak itu sudah merubah bahkan setengah dari kehidupan sasuke yang dulu.Dulu hidupnya hanya seperti langit dengan warna biru juga putih yang mendominasi, namun tiba2 ada banyak warna datang dalam bentuk pelangi.
Dulu hidupnya hanya seputar sekolah dan berlatih tentang bagaimana cara menjadi pemimpin sebuah negara yang baik, namun semenjak naruto datang entah bagaimana terselip cerita2 baru dalam hidup sasuke karenanya.
Si dobe itu....
Hah....
Dia baru satu bulan di sini di sekitar sasuke, dan dalam waktu yang terbilang singkat itu seorang sasuke sepertinya dapat atau bisa di bilang terpaksa keluar dari sunianya yang tertutup dulunya.
Hanya naruto orang yang bisa membuatnya khawatir hanya karena si dobe itu tiba2 sesak dan kehilangan kesadaran yang penyebabnya karena si dobe memakna udang dan ternyata dia sendiri alergi udang.
Bahkan saat itupun sasuke heran bagaimana bisa ibunya membuat pelindung yang ternyara alergi udang?
Bahkan sasuke masih ingat saat itu dia menginap di rumah sakit karena si dobe itu harus di rawat di sana selama ďua hari.
Mulai saat itu sasuke berusaha untuk menjaga makanan apa sajakiranya yang boleh masuk didalam lambung si dobe itu.
Lihatlah si dobe itu, yang radi dia sendiri yang bilang kalu nasi goreng dingin itu kurang enak tapi tetap saja habis.
"Pelan2 dobe.... "
Peringat Sasuke sambil mengelap sedikit sisa2 nasi di bibir naruto lalu menyodorkan air minum ke ai dobe itu.
Ah.... bahkan sasuke tidak sedikirpun sadar dengan perubahan sikapnya yang sekarang.
Dulu dinginnya minta ampun tapi sekarang banyak berekspresi walau hanya di depan si dobenya.
Ya, dia tidak sadar saja dengan semua perubahan ini....
.
.
.
.#TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
sayap pelindungmu (Mpreg)
Fantasy#yaoi #sasunaru #romantis #bl #mprag #pantasi seorang yang dibangkitkan dari sehelai bulu sayap Sang ratu atau di juluki sebagai pelindung akan menjaga orang yang dilindungi nya dengan nyawanya sendiri. seorang pelindung bisa terluka, bisa merasa s...