Dua

809 69 19
                                    

Anna nama itu sudah menjadi namaku sekarang,sudah menjadi identitasku semenjak kak Dhea memberikan nama itu padaku.

Aku bangun dari tidurku yang lelap karena mendengar suara orang yang memanggil namaku.

"Anna!"
"Ayo bangun!,ini sudah pagi dan kamu masih tertidur lelap!",teriak kak Dhea.

"Aku masih ngantuk kak!",

"Kita ini bukan manusia lagi yang harus bangun pagi dan harus mandi",

"Kita hanya arwah gentayangan yang tidak diterima di alam baka",ucapku.

"Memang benar,tapi apa kamu gak capek harus jadi arwah gentayangan terus?"

"Apa kamu gak mau tenang di surga sana?",jawab kak Dhea.

"Sudah dua tahun lamanya kamu menjadi seorang arwah".

"Sebaiknya kamu bangun sekarang!,dan mulailah mencari tahu masa lalumu!",

"Hmm,iya kak!",jawabku bermalas-malasan.

Jika semasa menjadi manusia alarmku adalah wekerku,alarm itu kini sudah berganti menjadi suara nyaring kak Dhea yang akan selalu membangunkanku dan mengomeliku di pagi hari.

Jika nasi atau roti menjadi sarapan manusia,
Sarapanku dipagi hari adalah omelannya.

Setelah mengomeliku panjang lebar, kak Dhea pun menghilang dari hadapanku.

Kalian pasti bertanya-tanya dimana aku tidur?,aku tidur ditempat yang tidak kalian duga.
Kami para hantu bisa tidur dimana saja.
Dan tempat favoritku untuk tidur adalah di cafe Anna.
Cafe yang menjadi namaku itu.

Cafe Anna masih tutup dan pemiliknya belum datang untuk membuka cafe.

Aku seorang arwah dan tidak perlu bagiku, kunci untuk membuka pintunya,karena aku bisa menembus apapun.

Aku keluar dari cafe Anna dan mulai menyusuri jalanan.
Langkahku terhenti ketika aku melihat pria yang kulihat di taman semalam.

Eh,dia lagi.

Pria itu menyandang sebuah tas berwarna hitam dan berjalan dengan langkah yang terburu-buru.

Karena aku penasaran,aku pun mengikutinya.

Dia memakai baju kaus berwarna putih dan memakai celana jeans dan menyandang sebuah tas dipundaknya.
Stelan anak kuliahan.

Langkahnya terhenti di sebuah kampus,kampus yang besar bernama Sorbonne University.

Pria itu memasuki kampus dan berjalan ke taman dan duduk dikursi taman.
Aku masih mengikutinya tetapi tidak berada di dekatnya.

"Ah,sial,kenapa aku harus mempunyai kemampuan melihat mereka!"
"Ini sungguh mengganguku!",umpatnya.

Aku yang awalnya berdiri agak jauh darinya,mulai menghampirinya dan duduk disampingnya.

Ku lambaikan tanganku ke wajahnya untuk memeriksa apa benar ia bisa melihatku.

Pria itu tiba-tiba memandangku dan berkata;
"Kau mengangguku!,tak bisakah kau menjauh sekarang!aku butuh ketenangan!",teriaknya.

Sontak membuatku terkejut dan membalas ucapannya;
"Kau bisa melihatku?",

"Apa kau tidak dengar umpatanku tadi?",
"Hah?",

"Aku dengar kok",jawabku sambil tersenyum.

"Kalau begitu jangan ganggu aku sekarang!,kau paham!?",ucapnya sinis.

"Aku sedang tidak ingin membantu hantu manapun",ucapnya lagi.

"Hah?,kau bisa membantu hantu?,itu artinya kau bisa juga membantu arwah nyasar,yang tidak tahu arah jalan pulang,sepertiku dong",tanyaku.

Pria yang duduk disampingku ini hanya diam tidak menjawab pertanyaanku.

"Aku tidak bermaksud menganggumu!",

"Aku tidak sengaja melihatmu di taman kota kemarin malam,kau menangis disana,benarkan?".

"Kau hantu yang semalam kuusir ya?",tanyanya lembut.

"Iya itu aku".
"Kenapa kau menangis?",tanyaku.

"Kau tidak perlu tau!",ucapnya sinis lagi.

"Maaf,membuatmu kembali kesal,aku tidak akan menanyakan itu lagi",

"Siapa namamu?",tanyaku.

"Namaku Nakhun",jawabnya.
"Dan kau?",

"Sebenarnya aku amnesia,dan aku lupa namaku,tapi kau bisa memanggilku Anna,itu nama yang diberikan seseorang padaku".

"Seseorang?,manusia?",

"Hahaha,bukan manusia,tapi dia juga arwah nyasar sama sepertiku",jawabku.


Bersambung...

Mohon kritik dan sarannya ^^







Beautiful ghostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang