"Arwah nyasar katamu?",tanya Nakhun keheranan.
"Iya aku seorang arwah.Di surga aku tidak diterima dan di neraka juga begitu".
"Kata malaikat jubah hitam,aku harus menyelesaikan masalahku di bumi,baru setelah itu aku melewati alam perhitungan yang akan menentukan ke surga atau ke neraka".
"Kau saja tidak ingat namamu identitasmu dan keluargamu bagaimana caranya kau dapat mengetahui dan menyelesaikan masalahmu".Ucap Nakhun.
"Entahlah,tapi aku memiliki firasat kau lah yang akan menolongku nanti.Kau penyelamatku!".
Nakhun hanya tersenyum simpul mendengar ucapanku.
"Tapi maaf sebelumnya Anna,aku bukannya tidak mau membantumu tapi sekarang aku dalam keadaan banyak masalah",ujar Nakhun.
"Masalah apa?",tanyaku.
"Aku tidak bisa memberitahu".
Balas Nakhun."Mulai sekarang kita berteman?",kataku sambil menjulurkan tanganku pada Nakhun.
Nakhun masih bingung melihatku.
Aku pun meraih tangan Nakhun dan kami pun berjabat tangan.
Tanpa kusadari tanganku tidak tembus pandang lagi.Aku dapat merasakan hangatnya tangan Nakhun."Eh...
Sontak membuat Nakhun kaget.Aku tersenyum simpul melihat tingkah Nakhun yang menurutku lucu.
"Tak apa kau tidak bisa membantuku,namun kita bisa berteman bukan?",ucapku.
"Tentu",balas Nakhun sambil tersenyum tipis.
"Hm,kau tentu sangat pintar bisa kuliah di Sorbonne.
Bukankah Sorbonne adalah Universitas yang cukup elit?",tanyaku."Yap.Benar.Universitas ini memang elit dan biaya masuknya juga tidak murah.
Aku mendapat beasiswa untuk bisa kuliah disini,karna Mama dan Papa ku sudah bercerai dan aku tinggal sendiri aku sudah terbiasa mandiri"."Kau pria yang hebat.Meski tanpa orangtua disisimu kau tetap hidup mandiri tanpa mengeluh".
"Aku malu dengan diriku yang selalu mengeluh setiap aku memikirkan orangtuaku yang entah siapa dan dimana mereka,seharusnya aku giat untuk mencari tahu masa lalu ku bukannya malah terus mengeluh".
Tanpa kami sadari sudah setengah jam kami duduk ditaman ini dan pinggulku sudah pegal karena terlalu lama duduk.
"Maaf aku ada kelas jam delapan pagi ini,sekarang sudah jam tujuh lewat limabelas menit.Aku harus ke perpustakaan dulu untuk mencari buku",pamit Nakhun padaku.
Nakhun pun berdiri dari tempat duduknya dan berlalu pergi.
"Nakhun!!!,tunggu!",panggilku.
Nakhun pun menghentikan langkahnya."Aku boleh mengikutimu?".
Tanyaku ragu-ragu."Boleh saja.Tapi ingat.Jangan mengangguku.Aku tidak mau ketahuan kalau aku bisa melihat hantu",kata Nakhun memperingatkan.
"Baiklah,aku akan berjaga jarak denganmu",janjiku.
Aku dan Nakhun pun berjalan menyusuri lorong-lorong kampus yang sedikit gelap.
Aku memunggungi Nakhun yang berjalan di depanku.Nakhun berhenti dan berbelok ke kanan melewati sekat pembatas dan memasuki perpustakaan universitas yang sangat luas itu.
"Kartumu!",ucap seorang petugas pria berkumis tebal meminta kartu perpustakaan milik Nakhun.
"Ini",ucap Nakhun sambil menyodorkan kartu perpus miliknya.
Karena masih pagi,tidak ada mahasiswa ataupun mahasiswi yang ada di perpustakaan selain Nakhun dan tentunya aku sang arwah gentanyangan pengunjung perpus pagi ini.
"Nakhun!",ucapku berbisik di telinga Nakhun.
Nakhun yang kegelian akibat deru angin yang kutimbulkan tadi menepis tanganku yang hendak memegang bahunya.
"Anna,kumohon jangan mengangguku sekarang!",ucap Nakhun memohon.
"Disini hanya ada kita berdua,apa aku tidak boleh mengobrol denganmu?,aku sungguh bosan",tanyaku.
"Sudah kubilang Anna,aku ingin membaca buku untuk presentasiku nanti,aku perlu belajar",balas Nakhun.
"Kenapa kau tidak membaca sebuah buku juga Anna?",ucap Nakhun.
"Nakhun,apa kau lupa.Aku ini seorang arwah.Aku tidak bisa memegang sebuah benda.Pasti semua benda yang ingin kupegang selalu menembus tanganku",ucapku menjelaskan.
"Hm,maaf aku lupa",balas Nakhun.
"Kalau begitu aku akan mencarikan sebuah buku untukmu.Kau duduk saja disini menungguku",kata Nakhun.
"Baiklah Nakhun",jawabku.
Nakhun lalu mencari buku untuknya dan juga buku untuk kubaca.
Kulihat ia sedang membaca dan memilah buku yang dicarinya.***
Nakhun mencari sebuah buku untuk Anna,ia sedang mencari buku agar Anna mendapatkan petunjuk untuk masalahnya.
Pilihan Nakhun jatuh pada sebuah buku berwarna keabu-abuan dengan sampul seorang perempuan tanpa kaki
(gambar hantu).
Buku itu berjudul "Tips untuk para arwah gentayangan mengetahui penyebab ia tidak diterima di alam baqa"."Sepertinya buku ini sangat cocok untuk Anna",ucap Nakhun membatin.
Nakhun pun berjalan menuju tempat Anna duduk tadi.
"Ini buku untukmu!",kata Nakhun meletakkan buku itu diatas meja tempat Anna duduk.
"Tips untuk para arwah gentayangan mengetahui penyebab kenapa ia tidak diterima di alam baqa".
Anna pun terkesiap setelah membaca judul buku itu.
Bersambung....
Mohon kritik dan saran pembaca sekalian.
Sebelumnya makasih untuk vomment kalian di part sebelumnya 😊28 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful ghost
FantasySeorang anak perempuan cantik berusia 17 tahun yang menjadi arwah gentayangan yang ingin mencari penyebab kematiannya