Empat

477 37 4
                                    

Anna terperangah membaca buku panduan arwah yang diberikan Nakhun.
Ia sesekali tergelak dan tiba-tiba saja murung setelah membaca buku itu.

Nakhun yang menyadari perubahan raut wajah Anna pun kebingungan.
Karena bingung, Nakhun memulai obrolan untuk bertanya pada Anna.

"Anna!, ada apa?" ucap Nakhun menyadarkan Anna yang sedang melamun, dihiasi wajah yang murung.

Namun, Anna pun tak kunjung menyadari kalau Nakhun memanggilnya sedari tadi.

"Anna!!" panggil Nakhun lagi. Kali ini sambil menjentikkan jari tepat di wajah Anna.

Anna pun tersentak.

"Kamu lagi mikirin apa?,dari tadi aku panggil,kamu gak nyahut-nyahut" tanya Nakhun khawatir.

"Maaf Nakhun" ucap Anna meminta maaf.

"Kok tiba-tiba wajah kamu murung?" tanya Nakhun.

"Karena isi dalam buku ini" jawab Anna singkat.

"Coba kulihat!" kata Nakhun sambil meraih buku itu.

Nakhun pun membaca buku itu,raut wajahnya berubah,
keningnya berkerut dan kini ia tampak khawatir.

"Kamu pasti khawatir,karena mengetahui sebab tidak diterimanya kamu di alam baqa bukan?" tanya Nakhun memastikan.

"Hm...,begitulah" balas Anna singkat.

"Tenang saja Anna, aku akan membantumu. Aku berjanji" ucap Nakhun tulus.

Seketika Anna pun tersenyum simpul.

Anna terkejut melihat malaikat jubah hitam sedang berdiri dilorong ujung perpustakaan.
Sorot matanya tajam, memperhatikan Anna. Seperti sedang memberi sinyal agar Anna menemuinya.

Sadar dengan hal itu, Anna pun mengangguk pelan ke arah sang malaikat yang sudah beberapa hari ini terus memantaunya.

"Terima kasih Nakhun.Tapi maaf
aku harus pergi sekarang" ucap Anna berpamitan.

"Baik---,

Belum sempat Nakhun mem-balas ucapannya,Anna sudah menghilang dari hadapannya.

"Huh" dengus Nakhun.

"Dia menghilang tiba-tiba lagi" batinnya.

***
Sementara di lain tempat Anna tengah berbincang dengan sang malaikat berjubah hitam itu.

"Anna, kita berjumpa lagi. Harus kuakui kau adalah arwah yang pintar. Kau mengerti akan sinyalku".

"Jadi....,kenapa kau memberi sinyal itu?" tanya Anna tanpa basa-basi lebih dulu.

"Sang Pemilik Jiwa telah memberiku catatan tentang arwah yang akan segera dimasukkan kedalam daftar jiwa yang dilupakan".

"Dan kau termasuk kedalam daftar itu" kata malaikat jubah hitam pasti.

"Lalu aku harus bagaimana?,apa yang harus kulakukan?" tanya Anna cemas.

"Kau pastinya sudah membaca buku untuk arwah itu bukan?" ucap malaikat jubah hitam berbalik tanya.

"Sudah...,hm darimana malaikat tahu?" tanya Anna keheranan.

"Aku adalah The black angel tak mungkin aku tidak mengetahuinya,sebab,akulah yang sengaja meletakkan buku itu dirak buku saat Nakhun sedang memilah buku".

"Mengapa kau melakukan itu?" tanyaku lagi.

"Untuk memberimu peringatan,
sebelum kau benar-benar menghilang dan dilupakan".

"Aku benar-benar tidak percaya semua ini" ucap Anna.

"Percaya atau tidak,itu hak mu"

"Akan tetapi,bukankah sudah dijelaskan di dalam buku itu kalau waktu bagi seorang arwah gentayangan itu memiliki batas?. Kau harus segera mencari sebab kematianmu sebelum kau diputuskan untuk dilupakan"

"Itu waktu yang terlalu singkat,
bagaimana mungkin aku bisa menyelesaikan ini tepat waktu" balas Anna bingung.

"Ini sudah ketentuan dari Sang Pemilik Jiwa,sebagai utusan-Nya
aku hanya bertugas menyampai-
kan perintah dari-Nya saja".

"Baiklah, sekarang aku harus kembali ke langit,tugasku telah selesai".

Sang black angel  pun menghilang dengan kekuatan teleportasi yang dimilikinya.

Peringatan yang diucapkan malaikat jubah hitam tadi, membuat hati Anna bergetir, ia menggigit bibir bawahnya. Kekhawatirannya kini sudah diambang batas.
Bagaimana tidak, dalam 199 hari mendatang, ia harus segera mencari penyebab kematiannya.
Sebelum jiwanya benar-benar dilupakan.

Bahkan sampai detik ini,dia belum mengetahui nama aslinya dan identitas dirinya.

"Huh.., mencari penyebab kematianku dalam seratus sembilan puluh sembilan hari. Sepertinya itu,mustahil".

To be continued...

Vomment jusseyo 🙇











Beautiful ghostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang