Beberapa jam kemudian...
TEET!!TEETTT!TEETTT!!!TEETTT!!!
"Yyeeeyy!!" Teriak murid-murid kelas 10A ketika mendengar bel pulang.
"Baik anak-anak,, sekarang kalian boleh pulang. Selamat siang." Guru yang mengajar di kelas tersebut pun meninggalkan kelas. Semua murid pun bergegas untuk pulang.
"Rhey, kita pulang bareng ya?" Ucap Selina sambil memasukkan buku-buku ke dalam tasnya.
"Eemm,, kamu gak bawa motor?" Tanya Rheyna yang juga sedang memasukkan buku ke dalam tasnya.
"Bukan gitu, maksudnya bareng ke parkirannya." Ucap Selina menjelaskan.
"Eh,, gaess,, aku duluan ya? Daaa.." Sahut Kayla meninggalkan kelas.
"Iya..." Jawab Rheyna dan Selina bersamaan.
"Oke sel, tapi sama Revan juga.." Sambung Rheyna sambil menunjuk ke arah Revan.
Revan tersenyum."Haahh?? Revan? Kokk..." Tanya Selina yang belum selesai dan di jawab cepat oleh Rheyna.
"Iyaa.. Soalnya Rheyna mau pulang bareng Revan...." Ciihh!!, Baru kenal aja, udah deket banget! Jangan lupa sama temen kamu Rheyna!!" Sambung Selina kesal.
"Kok kamu gitu sih Sel, aku sama Rheyna bareng pulangnya itu karena Rheyna mau mampir ke toko buku aku.. Jangan parno ahh!!" Revan menjelaskan.
"Ah, tau ah! Ayo buruan pulang aja!"-Selina.
"Ya sudah, ayok! Ayo Van..!" Sahut Rheyna sambil menarik tangan Revan.
Rheyna dan Selina berjalan bersamaan, diikuti Revan yang berada di belakang mereka."Ehh, Rheyna, kamu sekarang deket sama Revan?" Tanya Selina berbisik.
"Apaan? Engga kok.. cuma pulang bareng aja."-Rheyna.
"Tapi menurut aku, kalian tuh udah kayak kenal lama, trus akrab banget.."-Selina.
"Itu kan menurut kamu..!!" Ucap Rheyna dan meninggalkan Selina dan Revan."Revan!!! Kamu bawa motor?" Teriak Rheyna di parkiran.
"Iya, aku bawa! Kamu duluan aja ke toko buku aku!" Balas Revan juga dengan berteriak.
"Oke.. Selina, duluan yaa.. daaa..." Ucap Rheyna melambaikan tangan ke arah Selina. Selina hanya memutar ke dua bola matanya.Tak lama kemudian, Rheyna sampai di depan toko buku Revan. Di pintu toko buku tersebut tertera tulisan CLOSED.
"Hah?? Tutup??" Gumam Rheyna.
"Revan mana si? Kok Revan gak bilang kalau toko bukunya tutup? Emang gak ada yang jagain selain Revan?" Gumam Rheyna lagi.
Rheyna terus menunggu Revan di depan toko buku.
"Aasshhh!! Lama sekali Revan!! Laper nih.!" Kata Rheyna kesal.Tak lama kemudian, Revan pun datang dengan mengendarai motornya. Tapi, Revan sekarang dalam keadaan lecet-lecet, membuat Rheyna bingung.
"Ah, Revan lama nih! Eh, Revan kenapa? Kok lecet-lecet gitu?" Tanya Rheyna penasaran.
"Sorry nunggu lama.. Ada kecelakaan tadi, aassh!!" Ucap Revan sambil turun dari motornya dan memegangi lututnya yang sakit.
Ya ampun!! Kamu duduk disini!. Kebetulan aku bawa kotak P3K... Ayo cepet duduk."
Sahut Rheyna sambil membawa Revan duduk di kursi yang ada di depan toko.
"Udah, kamu duduk disini dulu! Aku ambil kotak P3K di tas dulu, bentar"-Rheyna.
Segera Rheyna mengambil kotak P3K di tasnya.
"Revan, ini aku mau ngobatin kamu, tahan bentar ya, mungkin agak perih." Ucap Rheyna sambil mengobati Revan.
Revan hanya mengangguk atas pertanyaan Rheyna tadi.
"Aasshhh!! Sakit! Rheyna, pelan-pelan.." ucap Revan kesakitan.
"Ehh, iya.. tahan sebentar.. maaf ya.." ucap Rheyna melanjutkan mengobati Revan.
"Aww!!" Teriak Revan.
"Maaf!.." Sahut Rheyna.Revan terus saja memperhatikan Rheyna saat Rheyna mengobatinya.
"Perhatian banget si? Padahal baru kenal." Batin Revan.
"Tapi, kalo di perhatiin deket-deket gini, Rheyna cantik juga.." batin Revan lagi.
Revan, Revan ngapain ngelihatin Rheyna terus? Udah selesai nih.. udah gak sakit ya?" Tanya Rheyna.
"Sebenernya sakit, tapi kalo ngelihatin kamu yang cantik, sakitnya bisa di tahan kok.. trus lama-lama sakitnya ilang dehh, haha.." Gumam Revan dalam hati.
"Revan!, Kok diem aja? Jangan ngeliatin Rheyna kayak gitu dong! Malu akunya!" Jelas Rheyna sambil menepuk pelan pipi Revan.
"Eh, iya.. ada apa?, Oh, udah selesai ya? Hehe.. makasih ya Rheyna." Ucap Revan cengengesan.
Rheyna hanya memutarkan kedua bola matanya.
"Eh, jadi lupa.. sebentar ya, aku buka dulu pintunya. Di kunci soalnya."-Revan.
"Revan, sini kuncinya... Biar Rheyna saja yang buka. Kaki Revan kan masih sakit." Ucap Rheyna sambil mengambil kunci di tangan Revan.
"Emang kamu tahu yang mana kuncinya?" Tanya Revan sambil menyerahkan kunci kepada Rheyna.
"Haha, iya.. banyak banget kuncinya! Kunci apa aja inih? Yang mana nih buat toko?" Tanya Rheyna.
"Yang ini.." Jawab Revan menunjuk salah satu kunci tersebut.
"Oh, oke.."-Rheyna."Emm,, Revan, kok tokonya di tutup? Emang selain Revan gak ada yang jaga?" Tanya Rheyna sambil terus mencoba membuka pintu.
"Sebenarnya ada kakak aku, dia lagi gak enak badan. Jadi, sekarang dia di rumah." Jelas Revan.
"Owhh,, Revan, ucapin cepet sembuh untuk kakak kamu ya... Kakak kamu cewe apa cowok?" Rheyna yang dari tadi terus saja mangotak atik kunci pintu.
"Iya, kakak aku cowok.. kamu sebenarnya bisa gak sih?" Tanya Revan menahan tawa.
"Kok susah ya?"-Rheyna.
"Nah, akhirnya kebuka juga!! Haha.. susah banget ya?" Sambung Rheyna.
"Engga kok.. kamu aja yang belum terbiasa, hehe.."-Revan.
"Ayo masuk.." Sambung Revan.
"Revan, Revan bisa jalan?" Tanya Rheyna.
"Kenapa emang? Mau Rheyna gendong?" Tanya Revan menggoda Rheyna.
"Hihh!! Revan apaan si?" Ucap Rheyna kesal dan langsung masuk mendahului Revan.Segera Rheyna dan Revan masuk ke dalam toko tersebut.
"Rheyna, aku ambilkan dulu ya bukunya." Ucap Revan sambil menuju laci meja kasirnya.
Rheyna mengangguk.
"Ini bukunya." Revan menyodorkan novel ke Rheyna.
"Wow!! Kelihatannya begus.. Aku ambil ya? Berapa harganya?" Tanya Rheyna sambil mengambil dompet di tasnya.
Revan menggelengkan kepalanya.
"Apa? Berapa harganya Revan?" Tanya Rheyna lagi.
"Gratis.." jawab Revan singkat.
"Apa?" Lagi-lagi Rheyna mengeluarkan kata tanya nya kepada Revan.Yeah!! Rheyna benar-benar bingung. Pria yang baru ia kenal tiba-tiba saja dekat dengannya. Bahkan sekarang, pria itu memberikan novel untuknya.
"Udah lah! Masukkin novel nya ke tas kamu. Buruan!" Ucap Revan sambil menarik tas Rheyna.
"Iya.. makasih Revan. Revan baik banget sama Rheyna." Ucap Rheyna sambil memasukkan novel pemberian Revan ke dalam tasnya.
"Iya.." Jawab Revan tersenyum.
"Oh iya.. Revan, Rheyna pulang dulu ya? Udah sore soalnya. Daaa Revan.." ucap Rheyna melambaikan tangannya ke Revan.
"Daaa.. Hati-hati Rheyna." Teriak Revan dari dalam tokonya.Rheyna segera menstater motornya, lalu segera pulang. Dia masih bingung dengan sesuatu yang berkecambuk di pikirannya.
"Kok Revan ngasih novel ke Rheyna? Padahal baru kenal, Rheyna juga belum kenal banget sama Revan! Gimana kalau Revan itu jahat!! Gimana kalau Revan itu..." Ucapan Rheyna terhenti.
"Aaiisshhh!! Ngapain mikirin Revan!!" Teriak Rheyna sambil mengendarai motornya. Membuat orang-orang di sekitarnya kebingungan.Tak lama kemudian, Rheyna sampai di rumahnya.
"Rheyna pulaaang!!" Teriak Rheyna masuk ke dalam rumahnya.
"Sepi..." Gumam Rheyna.
"Eehhhh,, mbak Rheyna sudah pulang.. nyonya ada meeting mbak.. Mbak Rheyna kalau mau makan ambil saja di meja makan, kalau tidak, mbak Rheyna mau apa nanti bibi masakin.. Tapi mbak Rheyna ganti baju dulu.. oke mbak Rheyna.." ucap bi Inah panjang lebar.
"Iya Bi Inah.. panjang banget si? Nanti Rheyna ambil sendiri." Jawab Rheyna sambil berjalan masuk ke kamarnya."Huuffttt!" Dengus Rheyna sambil menutup pintu kamarnya.
"Mbak Rheynaaaa... Ada yang nyariin." Teriak bi Inah dari bawah.
"Siapa?" Gumam Rheyna.
"Iya Bi inah!... Sebentar." Teriak Rheyna yang segera turun dari kamarnya.
"Siapa bi?" Tanya Rheyna pada bi Inah.
"Gak tahu mbak... Laki-laki... Hayooo, siapanya mbak Rheyna hayoo.." ucap bi Inah menggoda Rheyna.
"Apa sih bi!!!.." ucap Rheyna sambil menuju pintu. Segera Rheyna membukakan pintu.Ke-o!! Gaes, ni aku buat sambil ngantuk-ngantuk.. besok juga PAS ( penilaian akhir semester ). Tapi aku sempetin buat nglanjutin ini... Thanks bwat yang mau baca yup? Ne.. gomawo😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
FanfictionRheyna adalah seorang gadis berambut panjang yang sangat cantik.. Dia seorang pelajar yang baru duduk di bangku SMA di Jakarta.. Gadis ini memiliki julukan Rheby (Rheyna chubby) oleh teman2 nya.. Rheyna memiliki banyak sekali teman. Dan Rheyna adala...