~di mobil~
"I..ibu," panggil Rheyna.
"Iya? Ada apa?" Tanya ibu sambil menyetir mobilnya.
"Emm,,, Reyna mau tanya ibu.." Ucap Rheyna sambil menatap ibunya.
"Rheyna mau tanya apa?" Sambung ibu.
"Tapi ibu harus menjawabnya."-Rheyna.
"Kalau ibu bisa jawab, maka ibu akan jawab."-Bu Kinta.
"Hhhffttt!!!" Sebelum bertanya, Rheyna menghembuskan nafas beratnya. Membuat ibu Kinta yang menyetir mobilnya langsung menghadap Rheyna."Ibu.. aku sakit apa?" Tanya Rheyna sambil menunduk.
Deg!
Seketika ibu Kinta di buat terkejut oleh pertanyaan anak gadisnya itu. Wajah ibu Kinta seketika berubah seperti orang kebingungan. Dan itu yang membuat Rheyna yakin kalau ada yang di sembunyikan dari ibunya tentangnya.
Ibu Kinta benar-benar bingung, apa yang harus dikatakannya.Ibu Kinta terus berfikir bagaimana caranya memberitahukan penyakit Rheyna tanpa membuat Rheyna sakit hati.
Yap! Dan dengan Rheyna, dia terus sabar menunggu jawaban dari ibunya."Hhh.." ibu Kinta menghela nafas beratnya sebelum menjawab.
"Rheyna, kita bicarakan ini di rumah nanti." Sambung ibu Kinta.
Rheyna hanya mengangguk mengiyakan.
Setelah itu, tak ada perbincangan lagi.
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah. Segera Rheyna turun dari mobil.
Bi Inah segera membukakan pintu, dan Rheyna menuju meja makan."Rheyna lapar?" Tanya ibu Kinta menghampiri Rheyna.
Rheyna mengangguk.
"Ya sudah, ayo kita makan dulu." Ucap ibu Kinta sambil duduk di kursi meja makan.
Lagi-lagi Rheyna hanya mengangguk.Saat mereka makan, Rheyna teringat dengan pertanyaan yang belum di jawab oleh ibunya.
"Ibu,"
"Hmm?"-Bu Kinta.
"Ibu, Rheyna sakit apa? Kali ini tolong jawab ibu! Tak ada alasan apapun!" Ucap Rheyna membuat ibunya tersedak.
"Uhukk!uhukk!! Rheyna tolong ambilkan ibu minum... Uhukk!"
"Ibu,, hati-hati!! Ini ibu.." ucap Rheyna menyerahkan air putih.
"Terimakasih." Kata Bu Kinta dan segera minum air putih.
"Ibu tidak papa?" Tanya rheyna.
Ibunya menggeleng dan tersenyum.
"Ibu? Rheyna sakit apa?" Rheyna melanjutkan pertanyaannya.Seketika, Bu Kinta menangis. Rheyna bingung dengan ibunya sekarang.
"Kenapa ibu menangis? Rheyna cuma bertanya penyakit Rheyna..." Jelas Rheyna sambil mengelus pundak ibunya.
"Rheyna siap? Rheyna siap kalau ibu menjawabnya?" Tanya Bu Kinta yang masih menangis.
"Iya ibu, Rheyna sangat siap.. Rheyna bahkan menunggu jawaban dari ibu." Ucap Rheyna ikut menangis.
"Rheyna... Kamu..,,hiks hikss!!" Perkataan ibunya berhenti, dan tangisan Bu Kinta semakin memecah.
"Ibu, ibu jangan menangis.. ibu hanya harus menjawab.. ibu jangan menangis.."
"Kamu, menderita kelainan jantung... Hiks.. hiks.. hiks!! Dan dokter memvonis, umur mu tidak lama lagi!! Hiks"-Bu Kinta.Rheyna kaget mendengar jawaban dari ibunya. Sekarang, ia seperti tidak berdaya. Hatinya seperti tertubruk oleh batu yang besar, amat-amat besar setelah mendengar jawaban dari ibunya. Tak terasa air mengalir dari mata gadis cantik tersebut.
"Ibu, ibu tenang saja.. Rheyna tidak papa. Ibu jangan menangis.. Rheyna yakin Rheyna pasti kuat menghadapi semua ini.." Ucap Rheyna setegar mungkin, membuat ibunya kaget dan semakin menangis.
"Rheyna.. Rheyna benar-benar anak ibu yang sangat kuat!! Tidak cengeng! Tidak seperti ibu yang cengeng ini!! Rheyna, ibu menyayangimu nak.." Ibu langsung memeluk erat Rheyna.
"Iya ibu.. Rheyna juga sayang ibu..." Rheyna membalas pelukan ibunya.
Disitulah Rheyna mulai meneteskan air matanya lagi."Ibu, Rheyna ingin istirahat.. Rheyna mengantuk ibu.." Ucap Rheyna sambil mengusap air matanya, dan melepaskan pelukan ibunya.
"Iya..." Jawab ibu Kinta sambil mengelus pelan rambut Rheyna.
Rheyna segera pergi meninggalkan ibunya dan menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.Ggreekkk....
Rheyna membuka pintu kamarnya dan menutupnya lagi. Yeah, Rheyna menangis lagi. Dan tangisannya mulai memecah. Rheyna benar-benar takut dengan penyakitnya. Perkataan ibunya yang menjelaskan bahwa umurnya tidak akan lama lagi terus terngiang di pikirannya. Dia benar-benar takut sekarang. Rheyna juga memukul mukul badannya dengan keras menggunakan tangannya. Tangisannya semakin menjadi. Dadanya menjadi sesak.
"Ya.. Rheyna harus kuat! Rheyna juga harus membuat ibu kuat! Rheyna tidak boleh seperti ini.. Rheyna harus bersikap seperti orang normal.... Rheyna tidak mau membuat ibu sedih! Ya.. Rheyna harus kuat dan melawan penyakit Rheyna!! Ya.. harus!" Ucap Rheyna sambil menuju ke tempat tidurnya.
Tak lama kemudian, Rheyna tertidur.Haihaihaiii.. Author dateng lagii.. mian kalo chapternya pendek2..😊😊
Makasi.. jangan lupa vomment..😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
FanfictionRheyna adalah seorang gadis berambut panjang yang sangat cantik.. Dia seorang pelajar yang baru duduk di bangku SMA di Jakarta.. Gadis ini memiliki julukan Rheby (Rheyna chubby) oleh teman2 nya.. Rheyna memiliki banyak sekali teman. Dan Rheyna adala...