12 : Pelik

798 17 0
                                    

Author : AryNilandari
                 beliawritingmarathon
Genre   : Teen Fiction
Status   : Complete
                 [proses penerbitan]

Author : AryNilandari                 beliawritingmarathonGenre   : Teen FictionStatus   : Complete                 [proses penerbitan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Blurb :

     "Haruskah aku relain kamu dengannya?"

     Rayn belum pernah jatuh cinta. Gimana mau jatuh cinta kalau ngenali muka orang saja enggak bisa. Ia mengidap face blindness yang dirahasiakannya mati-matian. Saat cinta akhirnya menyapa, Rayn enggak keburu tanya nama.
Dicari : Gadis cerdas, kolektor buku, dengan wangi bedak bayi.

     Megan cuma tertarik buku dan fashion art. Gara-gara itu ia berseteru dengan Lucy. Bertemu Rayn di pesta Jocelyn Xiao, Megan terpana, ternyata ada toh cowok penggila buku, ganteng dan baik pula. Tapi enggak ada waktu untuk urusan hati.
Misi : Menyelamatkan diri dari jerat Lucy.

     Lazuardi, cowok slengean yang jago flirting. Untuk Rayn, ia rela melakukan apa saja, termasuk menemukan Megan. Efek samping jatuh cinta pada Megan dan lesung pipitnya.

     Kayak situasi kurang pelik saja, Lucy memaksa trio ini memilih antara mengorbankan nama baik Megan atau membongkar rahasia Rayn.

👫

     Gaes, ini nukilan yang Aye pilih, moga kalian juga suka.

👭

     Ardi memandangnya heran.

     "Aku mau ke perpus."

     "Enggak perlu aku temani, kan?" Ardi terkekeh. "Kamu sudah kenal sama buku di sana."

     "Ya, kecuali buku-buku yang baru datang kemarin." Rayn menanggapi candanya dengan serius, lalu meninggalkan Ardi yang terbengong-bengong. Nyaris berlari ke lantai tiga. Berhenti di pintu perpustakaan untuk menenangkan jantungnya sebentar. Ia tidak menyebutkan tempat spesifik pada Megan, tapi berasumsi ruang membaca umum. Tempat itu selalu ramai karena nyaman untuk belajar dan mengerjakan tugas, terutama di jam-jam kosong.

     Dan benar saja di antara beberapa orang yang tengah membaca, tampak gadis dengan rambut dikonde dengan sumpit stainless-nya. Duduk membelakanginya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Rayn mendekati pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Rayn mendekati pelan-pelan. Grogi. Ia sudah mengulang-ulang apa yang akan diucapkannya begitu ketemu Megan, tapi mendadak semuanya menguap. Bahkan Megan pun tiba-tiba lenyap. Di depannya ada beberapa cewek berambut panjang, tak ada satu pun yang dikonde. Ya Tuhan, apa tadi ia salah lihat? Yang mana Megan?

 Ya Tuhan, apa tadi ia salah lihat? Yang mana Megan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Jantungnya berdegup kencang lagi. Oh, tidak. Jangan panik, jangan panik. Kalau perlu ia bisa sebutkan saja namanya keras-keras ....

     Untungnya salah satu cewek itu kemudian menoleh. Berkacamata dengan satu lensa. "Rayn!" serunya senang, lalu buru-buru menutup mulut. Berganti dengan suara bisikan. "Rayn? Kamu kenapa!"

     Rayn menggeleng-geleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Rayn menggeleng-geleng. Mengusap keringat di dahi dengan punggung tangan. Kehilangan seseorang dalam sekejap mata selalu saja membangkitkan kenangan buruk. Reaksinya jadi berlebihan. Buru-buru ia menyemburkan nafas untuk mengurangi sesak. "Sumpitnya mana?"

     Megan meraba rambutnya, baru sadar. "Oh, ya ampun. Jatuh kayaknya."

👬

     Nah, Gaes, segitu aja nukilan yang Aye tampilkan. Kalau kurang puas, Aye recommended untuk kalian baca cerita ini. Dijamin, kalian pasti suka.

     Oya, jangan lupa, follow dulu akun beliawritingmarathon, biar lebih nyaman ngebacanya.

     Gaes, AryNilandari penulis cerita Pelik, adalah satu satu dari beberapa author yang juga Aye sukai. Maruk ya, banyak author yang Aye suka. Ya .... Biarin deh, dibilang maruk atau serakah, ngga pa-pa. Karena dari beberapa author yang Aye suka itu, masing-masing punya ciri khas.

     Seperti cerita Pelik ini, Rayn, Ardi dan Megan. Karakter mereka sangat aku sukai. Terutama Rayn, yang sangat menyentuh hatiku dengan kejujurannya, bahwa dia face blindness. Jarang lho, ada orang yang mau menceritakan kekurangan dirinya sama orang lain.

     Pokok e, Aye banyak mendapat faedah dan manfaat dari membaca cerita Pelik ini. Banyak kata-kata yang tidak dimengerti, akhirnya tahu. Kira-kira segitu aja deh, omongan Aye. Moga cerita Pelik ini kalian sukai juga.

     Happy reading! 📖

👬

Eka Belta, 💙
15 Desember 2017

Galeri Rekomendasi Cerita WattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang