Didedikasikan untuk Bellawrites
📘
Author : bellawrites
Genre : Teen Fiction
Status : sudah terbit
(Segera difilmkan)Revan Mahardika, seorang pelajar SMA, mempunyai sahabat, Aldo, Angga dan Bagas. Mereka sangat gokil abis dengan group chat bernama Sindikat Maling Kutang.
Reina Irawan, mahasiswi, tetangga Revan, juga sahabat kecil yang dikatakan oleh sahabat Revan dengan friendzone. Reina yang ingin dikenal oleh sahabat Revan secara dekat.
Sudah berstatus sebagai pacar Revan, entah kenapa, setelah tiga tahun berlalu, terbersit begitu saja, Reina menyebut nama Fabian di depan Revan. Reaksi Revan, "gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun gue bisa mengerti. Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali lagi."
Apa yang akan terjadi pada Reina? Ketika Fabian kembali lagi ke Indonesia. "Aku takut kalo aku mendengar suara kamu lagi, aku akan berlari menuju kamu dan meninggalkan semua harapan itu di belakang."
Gimana dengan perasaan Revan? Dan hubungan Revan dengan Reina akankah berjalan mulus?
👫Ini nukilan cerita Revan dan Reina, pilihan Aye.
Revan mengembuskan napas cepat, lalu menatap tajam ke arah Fabian. "Mau lo apa, sih?" tuntutnya dengan nada marah. Fabian tersentak.
"Apa tujuan lo ngedeketin dia lagi?" cecar Revan, napasnya memburu.
"Perlu lo ketahui kalo saat ini dia cuma mengharapkan satu hal doang dari lo. Alasan. Alasan kenapa lo melakukan semua hal itu ke dia. Alasan kenapa harus dia yang lo pilih untuk lo sakitin doang."
Revan memejamkan matanya sejenak untuk meredam amarahnya, lalu ia menatap Fabian lagi. Tetapi, lagi-lagi darahnya kembali naik tiap kali menatap laki-laki itu. Revan mengacak-acak rambutnya frustrasi dan tiba-tiba ia bangkit dari sofa. "Dan, karena dia membutuhkan alasan itulah, gue nggak bisa berbuat apa-apa kalo dia ingin menemui lo. Ngerti lo?"
Fabian tetap bergeming, seolah ia tak terpengaruh sedikit pun dengan apa yang dikatakan Revan barusan. Ia terlihat begitu tenang, seperti sedang memikirkan sesuatu, sebelum seulas senyum timbul dibibirnya dan matanya bertemu pandang dengan mata Revan.
"Silakan, berasumsi sesuka hati lo. Lo nggak tau hal sebenarnya,Van."
"Itu yang gue katakan sejak tadi, bangsat!" Revan mencengkeram kerah kemeja Fabian kuat-kuat. Namun, laki-laki yang lebih tinggi dari Revan itu tidak membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galeri Rekomendasi Cerita Wattpad
No FicciónSekumpulan cerita dari dunia orange yang sangat populer (itu versi Aye lho) yang sudah Aye baca. Kini Aye jadikan dalam "Galeri Rekomendasi Cerita Wattpad" Gaes.. ayo mampir ke lapak Aye, siapa tau ada cerita yang kamu favoritkan juga. So.. selama...