S - A - T - U

68 16 5
                                    

"Masih gak mau makan?"

Hyelin menggeleng untuk yang ke sekian kalinya. Perutnya memang sudah berbunyi, menandakan jika sedang lapar. Tetapi dia tidak bernafsu untuk makan.

Mama Hyelin, Tiffany, memasang wajah khawatirnya. Beliau takut putrinya kenapa-napa.

Sudah dari tadi siang Hyelin tidak makan apa-apa. Sekarang sudah sore, dia pasti sangat lapar.

"Makan ya? Sesuap aja gak apa - apa." Bujuk Tiffany dengan harapan agar anaknya ingin makan.

"Gak mau Ma. Hyelin lagi gak mood makan." Tolak Hyelin sambil memasang ekspresi sedih.

Tiffany jadi semakin khawatir. "Kamu kenapa sih?" Tanya Tiffany lalu mencubit pipi anak kesayangannya itu.

Hyelin cemberut sesaat, lalu dia menangis sambil memeluk Mamanya. "Hueee~ Ma aku abis diputusin sama Bang Junhoe." Adu Hyelin dengan tangisan sedihnya.

"Utututu, sayang~ jangan nangis ya. Mungkin dia bukan jodohmu." Tiffany mencoba menenangkan anaknya itu. "Sekarang kamu makan ya. Biar gak sakit." Hyelin hanya mengangguk lesu.

Ketika Tiffany ingin ke dapur untuk memasak makanan, Hyelin segera mencegahnya "Gak usah Ma, Hyelin lagi mau makan nasi padang."

Tiffany menatap anaknya dengan tatapan tidak percaya. "Oh em ji, nak. Kamu dihamilin siapa? Bilang sama Mama! Kok kamu bisa ngidam sih."

Hyelin cuma tersenyum kecut, susah jika punya Mama semacam Tiffany ini.

"Ya ampun maaa, aku cuma lagi mau makan nasi padang. Bukan ngidam." Jelas Hyelin.

Tiffany hanya cengengesan. "Tapi nak, Mama lagi malas pergi keluar. Kamu aja sendiri, naik motor."

"Yaampun Ma -_-"

Akhirnya, Hyelin pun pergi sendiri ke warung nasi padang dengan motor skuter unyunya.

Hyelin menggerutu sepanjang perjalanan kesana. Ketika sampai di pertigaan lampu lalu lintas, Dia tetap saja menggerutu sambil menunggu lampu merah kembali menjadi hijau.

"Ish, masa gue sih yang naek motor sendiri. Gue kan anak cewek, harusnya disayang....." Dan gerutuan lainnya terus berkumandang.

Seorang pemuda yang ikut menunggu lampu kembali hijau disebelahnya menatap Hyelin dengan aneh. 'Cewek sinting, gue gak mau jadi pacarnya.' Batin dia sambil bergidik ngeri.

Hyelin yang merasa ditatap terus dari samping, menoleh. "Apaan lo liat liat?! Nge fens hah?! Gak suka lo ama gue? Bilang sini! Ngajak berantem lo! Siapa nama lo?" Hyelin yang memang lagi bad mood akhirnya jadi emosi.

Pemuda tadi menatap Hyelin dengan muka datar. "Nama gue Park Chanyeol, dasar Cewek sinting."

Pemuda tadi, yang ternyata bernama Chanyeol, langsung meng gas motornya ketika lampu lalu lintas kembali menunjukkan warna hijau.

"Apa?!" Hyelin berteriak kesal. "Cowok sialan! Awas lu nanti ketemu gue. Gue gibeng lo pake sepatu!"

Hyelin tetap mengoceh, sampai akhirnya dia menyadari jika mobil di belakangnya terus men klakson. Dia dengan panik meng gas motornya.

Nasi Padang ;✔Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang