Besoknya, Chanyeol agak ragu untuk pergi ke sekolah. Selain karena Hyelin, dia tidak ingin mendapatkan tatapan menyalahkan dari teman sekelasnya.
Jika mereka masih terlihat bermusuhan, maka dia akan tetap ditatap seolah dia yang paling bersalah.
Tidak ada jalan lain selain meminta maaf kepada Hyelin.
'Au ah, susah jadi cowok. Salah mulu gue.' Batin Chanyeol lalu meng gas motornya. Melaju dengan tenang ke sekolah.
Lain halnya dengan Hyelin. Dia memasang wajah ceria. Kemarahannya sudah tersampaikan, membuat dia tenang.
Hanbin melirik Hyelin dengan bingung. "Kenape lo? Kesurupan ya?"
Hyelin dengan malu-malu mengerjap-kerjapkan kedua kelopak matanya. Membuat Hanbin berdecih jijik.
"Lo kesurupan deh kayaknya. Jauh-jauh lo dari gue!" Hanbin mendorong kepala Hyelin yang menyender di bahunya.
"Ih kakak mah gitu." Hyelin cemberut. Lalu kembali nyengir lagi. "Duit jajan." Ucapnya sambil mengadahkan kedua telapak tangannya.
"Ambil nih duit jajan." Bukannya uang, Hanbin malah menaruh bungkus permen ke tangan Hyelin.
Hyelin mendengus sebal. Dia lalu pergi kesekolah dengan motor unyunya, mengabaikan teriakan Hanbin
"WOI! GUE KE KAMPUS NAIK APA NJIR."
'Naik kapal selam sana.' Batin Hyelin dengan sebal.
Dia melaju di jalanan menuju sekolah dengan tenang.
Sesampainya di parkiran sekolah, Hyelin mencoba mencari tempat yang kosong.
Ketika sudah mendapat tempat yang pas, Hyelin hendak memakirkan motornya.
Tetapi, dari arah berlawanan muncul motor hitam yang ingin parkir disitu juga.
Hyelin mendengus sebal, dia membuka kaca helmnya. Orang yang membawa motor hitam itu juga membuka kaca helmnya.
Hyelin tertegun melihat mata indah yang sangat dikenalnya. Itu Chanyeol!
"Gue duluan." Desis Hyelin.
Chanyeol tidak ingin menambah masalah lagi. Dia memundurkan motornya, lalu mencari tempat parkir lainnya.
Hyelin melirik Chanyeol bingung. Biasanya dia akan ngotot untuk parkir disitu dan mereka akan bertengkar lagi. Tapi kali ini tidak.
Hyelin mengangkat bahunya. Masa bodo dengan si Chanyeol itu, yang penting sekarang Hyelin sudah ada tempat parkir.
Setelah memarkirkan motor dan menyimpan helmnya. Hyelin keluar dari area tempat parkir.
Nasib sial kembali menghampiri Hyelin. Dia tidak sengaja berpapasan dengan Chanyeol.
Hyelin mengalihkan tatapannya yang tidak sengaja jatuh di mata Chanyeol. Dia ingin berjalan melewati Chanyeol, tetapi ditahan oleh Chanyeol.
Chanyeol menggaruk kepalanya dengan bingung. Mulutnya terbuka hendak mengatakan sesuatu. Tetapi kembali ditutup karena tidak yakin.
Hyelin kebingungan melihatnya. "Mau ngomong apa?"
"Ah. G-gue mau minta maaf." Sebenarnya Chanyeol gengsi. Tapi karena memang dia yang salah, seharusnya dia yang meminta maaf.
Hyelin mengangkat sebelah alisnya. Tumben Chanyeol ingin meminta maaf kepadanya. "Dalam rangka apa nih? Kok tiba tiba minta maaf?"
"Gue mau minta maaf soal kejadian sepatu kemarin." Jeda Chanyeol, menatap mata Hyelin dengan ragu-ragu. "Sama di warung padang itu."
Oh? Hyelin mendelik dengan tidak percaya. Dilihat dari kepribadian Chanyeol, dia adalah tipe orang yang gengsi an. Tetapi, apa apaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasi Padang ;✔Park Chanyeol
FanfictionDisinilah kita bertemu, merajut kenangan indah tentang kamu dan aku. Sebuah tempat yang penuh kehangatan. Seperti kehangatan nasi. Yap! Nasi padang! . . . "Aku gak tau mau ngapain lagi, biar kamu peka." -Park Chanyeol . . . "Sampai kapan kamu mau ng...