Libur telah usai, hari baru sudah dimulai. Para pelajar kembali menghadapi tantangan di sekolah. Tugas dan Ujian akan kembali muncul.
Hyelin menganggap bahwa hari ini adalah hari termalas sedunia. Selama liburan, dia selalu bermalas-malasan sehingga membuatnya terbiasa menjadi malas. Ditambah kejadian ketika hari terakhir liburan! Diputus oleh pacar tersayang lalu dia juga bertemu dengan lelaki menyebalkan.
"LIN! BANGUN! SEKOLAH." teriak Abangnya dari dapur.
Hyelin dengan malas turun dari kasurnya dan pergi ke dapur.
"Apaan nih?" Hyelin mencomot satu buah roti panggang yang tergeletak di atas piring.
Abang Hyelin bernama Hanbin. Dia adalah seorang kakak yang baik dan bertanggung jawab. Sayangnya dia pecicilan dan suka bertingkah konyol.
Jangan lupakan mulutnya yang agak.......
"WOY GENDUT! PUNYA GUE ITU. SEMBARANGAN MAKAN AJA LU......" Hanbin berteriak tidak terima. "......cewek sinting." Lanjut Hanbin.
Mulut Hanbin pedas melebihi bon cabe level 400.
Hyelin hanya diam sambil terus menghabiskan roti dipiring itu.
"Anjay lu. Gue sarapan apa kalau gini. Udah capek-capek masak. Dasar rakus!" Omel Hanbin dan membuat roti bakar lagi.
Sementara Hyelin cengengesan melihat kemarahan abangnya di pagi hari. Kadang, ketika abangnya marah, Hyelin selalu berpikir bahwa diantara mereka berdua, abangnya lah yang lebih pantas menjadi perempuan karena tempramennya yang naik turun.
"Lin! Minum lo ketinggalan ini. Bengong aja lo kayak orang bego." Hanbin menegur Hyelin yang bengong dan hampir saja menumbur tembok.
"Aduh, makasih abangku sayang~ muah~" Hyelin mencium pipi Hanbin.
Hanbin langsung mendorongnya, lalu mengelap pipi bekas kecupan Hyelin. "OMG! Pipi gue ternodai. Padahal udah gue siapin untuk dicium jodoh masa depan gue. Gamau tau! Lo harus tanggung jawab!" Hanbin mulai mengomel.
Hyelin cemberut. Dia membuka pintu rumahnya segera berlari keluar sambil berteriak. "IYE KAK. NANTI GUE NIKAHIN LO SEBAGAI PERTANGGUNG JAWABANNYA." Hyelin berlari ke garasi, menghindari Hanbin yang ingin mengamuk.
"CABEEEE!"
"Apa?" Sahut Baekhyun dengan malas. Chanyeol sedari tadi memanggil namanya dari belakang.
"Kita sekelas gak?" Tanya Chanyeol kepada sahabat terbaiknya.
Baekhyun bingung dengan otak Sahabatnya itu. Sudah tau jika mereka masih didepan gerbang sekolah, sementara pengumuman pembagian kelas ditempel di mading yang terletak disebelah kantin. Masuk saja belum, bagaimana dia bisa tahu kelasnya.
"Mana gue tau. Lo kira gue dukun? Masuk ke area sekolah aja belom."
"Ya, kali aja lo tau. Gue kan mau sekelas ama bebeb gue ini." Goda Chanyeol sambil menoel dagu Baekhyun.
"Idih, jijik!"
"Permisi rakyat jelata. Saudagar mau lewat."
Tiba-tiba, Suho muncul dari belakang mereka dan mendorong mereka sampai terhuyung dua langkah kebelakang.
Chanyeol ingin sekali menjambak sahabatnya yang satu itu, tapi dia takut dituntut. Holkay mah bebas.
Suho terus berjalan, lalu berhenti sesaat. Dia menoleh ke arah Baekhyun dan Chanyeol sambil menyeringai ganteng. "Morning." Sapanya sambil cengengesan
Dan muncul lagi satu cecunguk menyebalkan. "Hai kawand-kawand. Masuk kelas mana kaliand?"
Kai datang dan merangkul mereka. Chanyeol yang tinggi badannya diatas rata-rata, oleng kebelakang dan hampir jatuh ketika dirangkul Kai.
Baekhyun mendelik sebal kearah Kai. Sudah dua orang bertanya seperti itu. Demi tuhan! Mereka itu masih didepan pagar sekolah! Untung saja Baekhyun sabar dan ganteng.
"Masuk yuk. Capek gue di depan pager mulu." Ajak Chanyeol, lalu melepaskan rangkulan Kai di pundaknya. Sepertinya Chanyeol mulai bosan dengan tulisan 'SMA NEGERI 1 SMTOWN' yang terpampang cantik di atas gerbang.
Akhirnya! Mereka pun masuk ke area sekolah. Bukannya melihat ke mading di sebelah kantin, mereka malah pergi ke toilet.
"Woi bego! Mading disitu! Bukan di toilet." Seru Baekhyun dengan kesal. Lama-lama dia bisa darah tinggi jika begini.
Mereka berbelok arah dan akhirnya sampailah mereka didepan mading.
"Eh, liat! Kita sekelas." Seru Kai girang ketika melihat pengumuman pembagian kelas di mading. "Kita masuk ke kelas XI IIS 4."
Chanyeol hanya tersenyum kecut. Dirinya akan kembali disiksa oleh kegoblokan tiga orang didepannya ini.
Dari sebelah kanan mereka, muncul seorang perempuan pendek yang ingin ikutan melihat pengumuman tersebut.
Chanyeol yang memang berdiri disebelah kanan, langsung menyingkir. "Silahkan." Ucapnya.
"Eh, makasih." Cewek tersebut menunduk dan lanjut melihat ke arah mading.
Chanyeol kembali mengamati cewek didepannya. Sepertinya dia pernah melihat cewek itu.
Dengan hati-hati, Chanyeol mengintip ke badge nama yang dijahit di bagian dada seragam sebelah kanan.
Tertulis nama 'Song Hyelin.'
Baekhyun ternyata agak risih dengan Chanyeol yang terus bergerak menjauhi mading sebelah kanan dan mulai mendekati dirinya yang berdiri di sebelah kiri.
"Apaan sih?!" Baekhyun merengut sebal.
Dia langsung melongo melihat Chanyeol yang sedang mengintip badge nama seorang perempuan.
Karena pikiran Baekhyun yang ambigu, dia menjadi salah paham tentang apa yang terjadi.
"Idih! Jaga mata lo Chanyeol. Baru masuk semester baru, langsung mesum aja lo." Tegur Baekhyun sambil memukul bahu Chanyeol.
Chanyeol mengalihkan tatapannya. Dia menatap Baekhyun dengan bingung, dan langsung menyadari pemikiran baekhyun yang salah paham ketika melihat ekspresi horror milik dia.
Kai dan Suho yang sedari tadi heboh karena melihat nama murid perempuan paling cantik disekolah terpampang di kolom kelas sebelah, menoleh ketika mendapati kedua teman mereka yang berdiri disebelah kiri mulai berisik.
"Eh kalian ngapain sih. Berisik amat." Suho melototi Baekhyun yang memasang ekspresi horror dan Chanyeol yang panik.
"Ini nih. Chanyeol ngintipin dada cewek!" Adu Baekhyun sambil menunjuk-nunjuk Chanyeol.
Kai dan Suho menatap Chanyeol dengan tidak percaya. "Astaga. Chanyeol udah gak suci!"
"Ck. Iya gue penuh dosa, kalian yang suci." Cibir Chanyeol sambil merengut.
Hyelin melirik gerombolan cowok yang ternyata mesum itu. Dirinya tadi tidak sengaja mendengar suara Baekhyun yang lumayan besar.
Hyelin menyadari sesuatu ketika mendengar perkataan Baekhyun. Ada seorang lelaki yang bernama Chanyeol, dan tentu saja Hyelin masih ingat nama orang yang merusak moodnya kemarin.
'Semoga saja gue gak sekelas dengan mereka. Apalagi si Chanyeol itu!' Batin Hyelin dengan penuh harap.
Sayangnya, harapan dia tidak terkabul.
Namanya tertulis di bawah tulisan 'XI IIS 4.' menandakan jika mereka akan sekelas sampai mereka akan naik ke kelas dua belas.
Sial!
✔ A/n :
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasi Padang ;✔Park Chanyeol
FanfictionDisinilah kita bertemu, merajut kenangan indah tentang kamu dan aku. Sebuah tempat yang penuh kehangatan. Seperti kehangatan nasi. Yap! Nasi padang! . . . "Aku gak tau mau ngapain lagi, biar kamu peka." -Park Chanyeol . . . "Sampai kapan kamu mau ng...