Episode 2

2.4K 210 14
                                    

Biasa, typo adalah teman setia. 
tapi aku mencoba untuk meminimalisir sesuatu bernama typo itu.
...

"Aku Uzumaki Naruto."

Anak-anak kelas dua menunggu perkenalan selanjutnya, termasuk Terumi yang kini menatap Naruto dengan bingung. "Sudah? Duduklah di kursi kosong itu."

Lekas pemuda itu berjalan ke kursi barisan nomor tiga yang ditunjuk oleh Terumi, tepat di depan Hinata. Lalu setelahnya Naruto diam tanpa berniat mengenal lebih dalam siswa-siswi yang ada dan cukup mengulas senyum atau mengangguk saat anak-anak itu mencoba bersikap ramah. Mereka segera tahu jika siswa pindahan itu tidak mau menjalin hubungan lebih dalam karena memang Naruto sendiri tidak membutuhkan hal semacam itu.

Dia sudah cukup merasa panas dingin dengan tiga teman yang ada di hidupnya. Kalau mau, Naruto bisa saja dimasukkan ke kelas yang sama dengan teman-temannya yang sejak awal memang bersekolah di SMA Daun Tersembunyi, tetapi dia pikir dirinya tidak akan bisa menahan diri jika harus seharian penuh bersama mereka yang tidak bisa mengendalikan mulut.

Lagipula, sejak awal Naruto pindah memang untuk dihindarkan dari masalah yang diperbuatnya di sekolah lama. Jika disatukan dengan teman-temannya, sama saja bohong.

Banyak bisik-bisik yang ditujukan kepada Naruto, salah satunya tentang sikap sombong dan tidak tahu diri yang dimiliki olehnya. Mereka banyak mencoba bertanya, tetapi pemuda itu tampak tak acuh, seolah berkata untuk tidak mengganggunya. Sikapnya dingin, wajahnya juga terkesan tidak ramah. Apalagi mata birunya yang selalu menyorotkan rasa tidak suka.

Di belakang Naruto, Hinata terlihat mempertanyakan apa yang telah dia baca dalam surat tadi. Sejauh ini kejadian yang terjadi memang sama, dimulai dari dirinya yang menemukan surat dalam kotak, lalu bertemu dengan si pirang di dalam bus, juga bagian di mana surat itu menyebutkan jika Naruto akan duduk di depannya. Semuanya yang tertulis benar-benar tepat sekali.

Meski demikian, ada satu hal yang Hinata tertawakan, yaitu mengenai sosok Naruto yang bilang akan menjadi sosok penolongnya, sementara pemuda itu saja terlihat tidak mau direpotkan. Dia kemudian tergelak sambil menatap punggung Naruto yang bidang.

"Penolong apanya?"

Apa yang terlihat justru sosok tidak punya rasa peduli, apalagi perhatian. Dilihat satu kali saja sudah bisa ditandai jika Naruto itu sosok yang hanya peduli pada diri sendiri. Mana mungkin lelaki seperti itu menjadi penolong yang disebut oleh Hinata dari masa depan.

Hinata pikir surat itu cuma mainan anak kecil yang sedang mengerjai dirinya. Lelucon yang sengaja dibuat agar dia terlihat bodoh karena mempercayai suatu keajaiban dari masa depan, atau jika tidak, bisa saja si pengirim itu adalah Naruto sendiri karena ingin menjadi dekat dengan Hinata hingga berusaha terlihat menjadi penolong di mata gadis itu dengan cara mengirimkan surat tersebut.

Pikir Hinata, mudah saja mengakali mengapa isi surat itu benar-benar menjadi kenyataan. Seperti, sesungguhnya selama ini Naruto sudah menguntit dan menghafal kebiasaannya, lalu setelah rencananya matang, lelaki itu duduk di belakang Hinata, persis seperti yang tertulis.

Lucu sekali.

"Naruto!" teriak seorang pemuda yang baru saja masuk ke dalam kelas 2-2.

"Hey!" sambung pemuda lain yang mengikuti masuk ke kelas tersebut.

Kedatangan Naruto beberapa jam lalu membuat kelas yang didominasi murid perempuan itu menjadi bising lantaran kelas mereka kedatangan tiga siswa tampan paling terkenal, terkenal dengan keramahan untuk merayu para gadis-gadis di sekolah tersebut.

Karena itu pula, mereka banyak dibenci oleh para siswa karena terkesan sok ganteng sebab di mana ada mereka bertiga, setiap gadis bisa meninggalkan pacar mereka hanya untuk menatap idola sekolah tersebut.
 
Lalu tiba-tiba saja kelas menjadi riuh saat lelaki berambut merah mengedipkan sebelah mata dan tersenyum menggoda sambil menarik kursi yang entah milik siapa, yang penting bisa duduk di dekat Naruto yang terlihat tak acuh, tidak ada rasa senang berjumpa dengan kawan-kawannya.

Your FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang