"Doyoung! Aku membawa kabar bagus!"
Itu suara dari sosok yang memiliki surai hitam, Ten namanya. Dengan heboh, ia berjalan cepat ke arah Doyoung yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu.
"Kalau itu berita bagus tentang kau berhasil tidur dengan Taeyongㅡ sungguh, aku tidak peduli. " Ucap Doyoung, mata masih fokus dengan kertas.
Sedangkan Ten, yang tadi memanggil Doyoung, mendelik. Tapi tetap saja pipinya mulai bewarna pink.
"J-jangan bercanda! Bukan itu kabar bagusnya."
Doyoung menghela napasnya. "Lalu?"
Ten tersenyum lebar sebelum ia berjalan lebih mendekat ke arah Doyoung dan mengangkat dagunya.
"Aku yakin 100% kau akan berterimakasih padaku setelah ini!" Matanya berbinar saat mengucapkan itu.
Tapi Doyoung tetaplah seorang Kim Doyoung yang sadis, maka dengan itu ia langsung menepis tangan Ten dan memberinya pandangan angry bunny-nya;
Pandangannya seakan mengatakan; 'Berhenti basa basi dan cepat beri tahu aku!'
Dan itu cukup membuat Ten merotasikan bola matanya.
"Okay, okay." Balasnya. Lalu jeda selama sepersekian detik.
"Jadi. . . . ." Lanjutnya, masih menggantung. Membuat Doyoung mendelik ke arahnya.
"Cepatlah." Doyoung mulai tidak sabar.
"Jung Jaehyun." Balasnya, singkat.
Kedua alis Doyoung terangkat begitu mendengarnya.
"Jae. . . . . hyun? Kenapa?"
"Dia akan menjadi tamu di radio kita!" Jawab Ten dengan semangat. Matanya masih berbinar, sedangkan Doyoungㅡ terdiam di tempat duduknya sekarang. Matanya bergerak-gerak memandang ke bawah dengan tidak fokus.
'Apa. . . . ?'
Pikirannya blank.
Jung Jaehyun a. k. a. orang yang paling tidak disukainya akan datang ke radio-nya.
Kata-kata itu seakan memutar-mutar di pikiran Doyoung yang belum bisa mencerna seluruh perkataan itu.
Ten yang melihat Doyoung terdiam, mulai menghitung dalam hatinya.
5. . .
4. . .
3. . .
2. . .
1ㅡ
"Apa?! Kau tidak bercanda kan?!" Doyoung berdiri, tangannya terangkat untuk memegang kedua bahu Ten.
"Tidak. Aku serius." Balas Ten. Matanya menyipit karena senyumannya yang semakin lebar.
Doyoung menghela napasnya kasar, lantas ia kembali duduk sambil mengacak rambutnya.
"Ini mimpi buruk." Gumam Doyoung. Lalu ia melipat tangannya di atas meja dan menaruh kepalanya di atasnya.
Ten mengernyitkan kening mendengarnya, ia lalu duduk di kursi kosong samping Doyoung.
"Maksudmuㅡ? Bukannya kau suka Jung Jaehyun, ya?" Tanya Ten, penasaran akan reaksi sahabatnya yang di luar ekspetasinya.
"For God's sake. Suka?! Melihat mukanya saja aku malas."
Ten speechless.
"Ten, pokoknya aku tidak mau Jaehyun datang ke radio kita." Doyoung merubah posisinya menjadi duduk tegap. Tangannya ia silang di depan dadanya.
"Atau, aku akan kabur saja saat dia datang." Lanjutnya.
"Jangan!" Balas Ten cepat, ia memegang bahu Doyoung dan menariknya agar Doyoung melihat ke arahnya.
"Sungguhㅡ aku bingung. Bukankah selama ini kau selalu datang ke konser NCT untuk melihat Jaehyun tampil, huh? Kau juga selalu mengoleksi fotonya, kan? Dan juga, bukankah kau selalu curi pandang ke arah Jaehyun saat di kelas?" Tanya Ten. Jelas dan panjang yang membuat Doyoung mengangkat alisnya dan menahan diri untuk tidak tertawa, karena merasa hal yang diucapkan Ten adalah candaan terhebat di abad ke 21 ini.
"Apa maksudmu? Selama ini aku datang ke konser NCT adalah untuk melihat sepupuku, Mark Lee."
Mendengarnya, Ten langsung blank.
'Huh?'
.
.
.
Lanjut or nah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You
FanfictionDoyoung adalah seorang penyiar radio di sekolahnya. Sedangkan Jaehyun adalah anggota dari grup band sekolah yang sedang terkenal, NCT, sekaligusㅡ ia adalah orang yang paling tidak disukai oleh Kim Doyoung.