O7. Fin

5.7K 607 17
                                    

Doyoung mengerang pelan. Kepalanya pusing dan badannya terasa tidak enak sekali.

Mata kelincinya bergerak, perlahan terbuka disertai dengan gerakan tangannya yang terangkat ke atas; meremas rambutnya kasar. Berharap rasa pusing yang hinggap di kepalanya itu akan segera menghilang.

Beberapa detik ia terus melakukan itu sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu. Sesuatu yang penting. Matanya dengan cepat melihat kesekeliling ruangan yang ditempatinya.

Duh. Ia berada di tempat asing!

Perasaan panik langsung menghinggapi Doyoung. Dengan was-was ia langsung bangkit duduk dan berusaha mengingat-ingat kejadian semalam. Sebelum dirinya bisa sampai berada di tempat asing ini.

Keningnya langsung mengernyit dalam, membuktikan ia berusaha keras agar dapat mengingat kejadian semalam.

Rumah, Ten, pestaㅡ ah! Pesta!

Mata Doyoung langsung membulat lucu ketika ia menyadari bahwa semalam ia datang ke pesta karena dipaksa oleh Ten. Lalu ingatannya kembali memutar di saat ia sedang duduk sendirian lalu. . .

Alkohol!

Doyoung menjerit dalam hati ketika ia mengingat hal yang penting itu. Ia mabuk.

Lagi, Doyoung merasa lebih panik.

Jadi dengan perlahan, Doyoung melihat ke bawah, ke arah badannya.

Seketika ia dapat bernapas dengan lega saat menyadari pakaiannya masih lengkap, masih sama dengan pakaian yang dipakainya kemarin. Dan jugaㅡ ia tidak merasa sakit di bokongnya.

Tapi tetap saja ia belum bisa merasa lega sepenuhnya. Jadi dengan hati-hati ia menyingkirkan selimut lembut yang sedari tadi membungkus tubuhnya dan segera berdiri. Melangkah menuju pintu putih yang berada di depannya.

Sebelum sempat menyentuh handle pintu dan membukanya, pintu di depannya sudah terbuka terlebih dulu. Membuat Doyoung sedikit terperanjat kaget, dan jugaㅡ membuat orang yang membuka pintu itu tertawa. Merasa lucu saat melihat ekspresi wajah yang ditampilkan oleh Doyoung.

"Biasa aja kali mukanya, Young." Ucap seseorang itu yang justru menimbulkan kerutan di kening Doyoung.

"Loh? Ten?" Balas Doyoung kebingungan kepada orang itu, "Aku ada di kamarmu?"

Orang ituㅡ Ten, langsung mengangguk menanggapinya, setelah itu ia masuk dan segera duduk di kasur yang sebelumnya ditiduri Doyoung.

Dengan diam, Doyoung mengikuti Ten dan duduk di sebelahnya. Wajahnya masih dipenuhi dengan raut wajah penasaran yang membuat Ten tertawa (lagi), "Mau ngomong apa sih, Young?"

Doyoung menjilat bibirnya yang terasa kering, lalu dengan ragu ia bertanya, "Kenapa aku bisa ada di kamarmu? Kau. . . tahu apa yang terjadi semalam?"

( By the way, walaupun mereka bersahabat, Doyoung sama sekali belum pernah datang ke rumah sahabatnya itu. Ingat, Doyoung paling malas keluar dari rumahnya. )

Raut wajah Ten yang semulai santai tiba-tiba berubah, mulutnya menampilkan seringai jahil, "Hm.. yang terjadi antara kau dan Jaehyun?" Tanyanya menggoda, mengabaikan pertanyaan pertama yang diajukan oleh Doyoung.

Doyoung jelas tidak mengerti, Jaehyun? Bahkan ia merasa tidak melihatnya semalam. Maka ia memasang wajah bingungnya dan menatap Ten lebih penasaran, "Apa maksudmu? Semalam aku tidak bertemu dengan Jaehyun. Tahu dia datang saja tidak."

Jawabannya itu terdengar aneh di telinga Ten, "Loh? Kau tidak ingat?"

Doyoung menggelengkan kepalanya. Jadi Ten segera mengerti dengan kondisi yang dialami Doyoung dan menghela napasnya pasrah, "Sepertinya karena kau mabuk."

Hate You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang