O4. Oops!

4.7K 661 19
                                    

"Apa yang ingin kau katakan? Cepatlah." Suara Doyoung menghapus keheningan yang sempat tercipta selama beberapa menit di antaranya dan Jaehyun. Ia lalu duduk di kursinya kembali, membenarkan posisi headphone-nya yang sebelumnya ia simpan dengan sembarangan.

Ten ternyata benar-benar merealisasikan kata-katanya. Ia mengunci dirinya berdua di sini dengan Jaehyun dan setelah itu ia dan Johnny menghilang, tidak terlihat dari pintu kaca transparan yang memperlihatkan keadaan di luar studio ini.

Jaehyun menghela napasnya. Lantas ia duduk di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Ten, yang artinya bersebelahan dengan Doyoung. "Aku hanya ingin menjelaskan sesuatu, hyung." Balasnya, menggerakan kursinya hingga akhirnya ia duduk dengan menghadap ke arah Doyoung.

Doyoung berdecak, merasa malas dengan tingkah Jaehyun ini. "Kurasa tidak ada yang perlu kau jelaskan." Ucapnya datar sembari mulai memainkan ponselnya, berpura-pura sibuk di hadapan Jaehyun yang masih menatapnya dalam.

"Oh ayolah, hyung. Berhentilah menghindariku." Jeda. Jaehyun lalu menyilangkan tangan di depan dadanya. "Apa ini semua karㅡ"

"Jaehyun-ah!"

Ucapan Jaehyun itu terhenti karena pintu studio yang tiba-tiba terbuka di barengi dengan suara Ten yang keras. Itu membuat Jaehyun maupun Doyoung terkejut. Mereka berdua langsung berdiri.

Jaehyun langsung menggerakan kakinya melangkah menuju ke arah Ten, ia mengernyitkan dahinya, "Ada apa, hyung?" Tanyanya.

Sebelum Ten sempat menjawab, seseorang tiba-tiba masuk dan menarik telinga Jaehyun.

"Bodoh! Kenapa kau datang ke sini sendiri, huh?" Itu manager NCT, Doyoung tahu itu. Namanya Hansol kalau tidak salah.

Jaehyun meringis, tangannya berusaha melepaskan tangan Hansol yang terlalu keras menariknya, "Maaf, hyung. Aku hanya tidak sabar untuk datang ke sini." Balasnya, masih diselilingi dengan ringisannya.

"Tetap saja! Kau harusnya menungguku dulu." Ucap Hansol. Tangannya lalu berpindah dari telinga Jaehyun menuju ke tangannya, "Ayo pergi." Ia menarik tangan Jaehyun.

Tapi sebelum itu, Hansol melihat ke arah Ten yang terdiam lalu menundukan kepalanya, "Maaf untuk keributannya, ya, Ten." Ucapnya, lalu kembali menarik tangan Jaehyun untuk segera pergi.

Sebelum mereka benar-benar menghilang dari pandangan Ten dan Doyoung, Jaehyun berteriak, "Doyoung hyung! Kita harus berbicara lagi lain waktu!" Doyoung yang sedari tadi diam akhirnya menghela napasnya. Lega karena akhirnya Jaehyun pergi dan jengah karena tingkahnya tadi.

Sedangkan Ten yang mendengarnya, hanya bisa memberikan Doyoung pandangan bingungnya, "Sebenarnya kau dan Jaehyun ada hubungan apa, sih?" Tanyanya, sebal. Dan Doyoung hanya menjawab dengan mengangkat bahunya, "Entahlah." Balasnya, sama sekali tidak membuat Ten puas dengan jawabannya.

Namun Ten merasa tidak harus ambil pusing, jadi ia hanya membuang napasnya, "Terserah."

"Aku pergi dulu." Lanjut Ten. Baru saja ia melangkahkan kakinya menuju keluar studio, ia kembali membalikan badannya ke arah Doyoung. "Ah! Aku lupa." Ucapnya lagi, melemparkan kunci studio ke arah Doyoung. Dengan sigap Doyoung mengambilnya, lalu memberikan pandangan bertanyanya.

"Kau harus membereskan studio ini sebagai hukuman karena telah memberikan Jaehyun pertanyaan aneh itu. Dan jangan lupa setelah itu kau harus menguncinya. Bye!"

Doyoung melotot, tidak terima dengan ucapan Ten. "Y-yAH! Ten sialaaaaan!"

Ten, yang mendengarnya, hanya tertawa lebar. Ia puas sekali akhirnya bisa mengerjai sahabat kelincinya itu.

Hate You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang