O5. I don't like him, butㅡ

4.7K 636 32
                                    

"Duh, Mark, mengapa kau ceroboh sekali, sih." Doyoung mendengus sembari duduk di salah satu kursi di dalam kelasnya. Di tangannya terdapat sebuah ponsel pintar bewarna putih yang diketahuinya dimiliki oleh sepupunya, Mark.

Ingin sekali Doyoung meninggalkan ponsel itu di rumahnya saja ( Mark memang sedang menginap di rumah Doyoung karena rumahnya terlalu jauh dari sekolah, omong-omong. ) tapi niat itu harus ditelannya bulat-bulat karena ponsel Mark terus bergetar, menampilkan notifikasi kakao talk dari seseorang bernama Jaemin yang tidak Doyoung kenal.

Jadi Doyoung berniat memberikan ponsel itu kepada Mark saat istirahat nanti, di ruang musik, ruangan tempat band-nya ( NCT ) berlatih. Karena sekarang sudah pukul tujuhㅡ kemungkinan sebentar lagi gurunya datang, jadi mana mungkin ia memberikan ponselnya sekarang. Bisa saja memang ia menitipkan ponsel itu kepada Jaehyun, teman sekelasnya sekaligus anggota NCT, tapi sekali lagiㅡ Doyoung malas berbicara dengannya. Melihatnya saja ia sudah ogah. Maka, Doyoung memutuskan untuk mengumpulkan niatnya dulu agar nanti ia tidak malas untuk keluar kelas saat istirahat.

Doyoung menyimpan ponsel itu di dalam tas-nya. Sesaat kemudian ia baru menyadari bahwa teman sebangkunya, Ten, belum datang.

Mata Doyoung mengedar, melihat ke arah pintu kelas yang masih terbuka, menunggu Ten muncul dari sana. Namun yang ia dapatkan justru Jaehyun yang datang dari sana, ikut balas menatapnya yang di balas Doyoung dengan dengusan dan alihan padangan darinya.

Jaehyun tersenyum tipis melihat sikap Doyoung, merasa sudah pasrah. Akhirnya ia memutuskan untuk langsung duduk di kursi miliknya yang berada di depan, tidak seperti Doyoung yang duduk di paling belakang.

Jam sudah menunjukkan angka tujuh lebih enam sekarang, guru mereka sudah datang sedangkan Ten belum terlihat sama sekali. Doyoung hanya bisa bertanya-tanya dalam hati dan berjanji akan meneleponnya sepulang dari sekolah nanti.

.

.

.

Doyoung mengusap perutnya, lima menit lagi bel istirahat berbunyi tapi dirinya sudah merasa lemasㅡ karena lapar, maksudnya. Ia tidak sempat sarapan tadi pagi karena terlambat bangun setelah pada malamnya ia sibuk memikirkan kebodohannya yang sudah kepo mestalk instagram Jaehyun.

Jadi inilah yang dilakukan Doyoung sekarang, melihat jam di depan kelasnya yang terus berdetak.

"3. . . 2. . . 1. . ."

Akhirnya bel berbunyi, Doyoung menghela napasnya dan langsung saja mengambil ponsel Mark yang berada di dalam tasnya. Sambil menahan lapar, Doyoung berjalan keluar kelasnya dan mengingat-ingat letak ruang musik yang seingatnya dekat dengan kantin.

Mata kelincinya memperhatikan setiap tulisan yang terpasang di atas pintu ruangan yang dilewatinya.

"Ruang musik, ruang musik, ruang musik. . . ah, ini dia." Gumamnya, melihat pintu bertuliskan ruang musik.

Tanpa mengetuk terlebih dulu, Doyoung langsung membuka pintu yang berada di depannya.

Baru saja Doyoung akan melangkah masuk, sesuatu sudah membuat langkahnya terhenti.

Matanya mengerjap, napasnya tiba-tiba ia tahan serta pegangannya di handle pintu mengerat. Pandangan di depannya sungguh tidak Doyoung prediksi sebelumnya.

Jaehyun dan perempuan yang diketahuinya bernama Yeri sedang berpelukan di dalam ruangan ini. Erat sekali. Sampai leher Doyoung rasanya ikut tercekik dengan erat, membuat napasnya sulit keluar.

Doyoung diam beberapa saat, berusaha bernapas dengan stabil dan mengontrol wajahnya serta melepas tangannya pada handle pintu.

Setelah mencoba mengendalikan dirinya itu, Doyoung segera berdeham, "Ehm, apakah ada Mark di sini?"

Hate You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang