Sudah tak sabar rasanya menunggu albi libur kerja dan menemuiku kembali. hari raya idul fitri tak terasa juga akan segera tiba aku mengingat kembali bayangan pertama kali albi datang ke rumah ku pada saat idul fitri ah jika mengingat itu semua semakin berat rasa nya rindu ini pikirku saat itu
Kuliah ku sudah mulai libur aku memutuskan untuk berlibur di rumah berkumpul dengan keluarga ku. Aku melihat ponselku tak ada satu pun notifikasi dari nya hanya ada 10 panggilan tak terjawab pukul 03.00 pagi albi membangunkan ku untuk sahur,tak lama kemudian pnsel ku berdering"Hari ini aku sudah mulai libur untuk idul fitri aku akan segera pulang ke rumah"
Pesan pada layar itu membuat aku senyum bahagia akhirnya orang yang aku rindukan akan segera pulang aku membalas cepat pesan dari nya pertanda aku tak sabar menunggu dia pulang ke rumah
Setelah sehari akhirnya dia sampai di rumah, kami sempat tak bertemu waktu itu karena kami memutuskan bertemu setelah sehari lebaran idul fitri
Akhirnya lebaran idul fitri telah tiba aku bersalaman pada keluarga seperti biasa nya saling memaafkan dan menyantap makanan Khas idul fitri ketika sedang asik menyantap makananku ponsel ku berdering"Selamat hari raya idul fitri ya sayang hari ini aku mampir ke rumah mu ya sekalian aku mau ke saudaraku"
Ya persis seperti pesan satu tahun lalu dimana aku dan albi akan bertemu untuk pertama kali nya,aku sangat senang aku dan albi masih bisa merasakan hari raya idul fitri bersama sama. Seperti biasa albi datang ke rumah ku mengenakan baju Koko warna putih dan celana jeans warna hitam di tambah sneaker andalan nya dengan perawakan yang tinggi wajah manis mata yang indah dan senyum yang begitu merona dia turun dari motor nya menghampiri semua keluarga ku.
Seperti biasa aku di ajak ke rumah nya untuk bertemu dengan ibu dan saudara nya,sesampai nya di rumah albi aku bersalaman pada ibu nya. Saat sedang asik mengobrol entah mengapa aku ingin meminjam ponsel nya albi,aku membuka salah satu aplkasi chating nya aku membuka salah satu nama perempuan di ponsel nya
Aku terdiam ketika melihat isi pesan albi dengan peremuan itu,aku bergegas untuk pulang dan memberikan ponsel pada nya. Albi yang tampak kebingungan melihat tingkah ku yang terburu buru dengan mata yang berkaca kaca"Loh kamu mau kemana kenapa kamu menangis?" Ucap nya padaku yang sambil memegang tangan ku
"Aku ingin pulang" Jawabku yang menahan tangis
Tanpa pikir panjang aku berpamitan pada ibu nya albi,aku memakai sepatuku dan cepat cepat untuk pulang aku menahan tangis yang luar biasa ketika melihat isi pesan nya hatiku seperti hancur seketika tangan dan kaki ku gemetar. Albi mengejarku dia kebingungan dengan sikap ku yang tiba tiba berubah dia memegang tanganku memgajak ku naik ke motor nya
"Ayo naik,sini aku pakai kan helm nya" dia memakaikan helm nya padaku
Aku hanya diam tanpa berbicara sekata pun pada nya yang ku lihat saaat melihat wajah nya adalah rasa marah dan benci. Albi terus menanyakan ada apa denganku hingga dia kebingungan sepanjang perjalanan dia terus menerus membuat aku agar tersenyum
Dia memakirkan motor nya di sebuah tempat makan"Makan dulu yuk,kaya nya kamu lapar" ucap nya padaku sambil membuka kan helm ku
Dan aku hanya terdiam berdiam diri di samping motor nya,aku sedang marah dan ingin menangis bagaimana bisa dia berpikiran mengajak aku untuk makan saat aku sedang seperti ini ucapku dalam hati, aku semakin benci pada nya dia tak menyadari kesalahannya
Albi memegang tanganku dan mengajakku masuk ke dalam tempat makan itu"Nah kamu mau makan apa?" Ucapnya padaku yang sambil tersenyum merayuku
"Ini saja" kataku yang menunjukan menu makanan dan wajah yang sangat kesal
Albi terus mengajak ku bercanda yang membuat aku semakin kesal,akhirnya aku berbicara pada nya apa yang aku rasa kan saat ini
"Mana ponselmu coba ku lihat sekali lagi" ucapku padanya sambil menyodorkan tanganku pada nya
Dia memberikan ponsel nya pada ku dengan wajah yang kebingungan ada apa di ponselnya hingga aku menjadi seperti ini mungkin pikir nya begitu saat itu
"Ini maksudnya apa?" Ucapku sambil melihatkan isi pesan dari perempuan tadi
Dia menanggapi nya dengan tenang dan menjelaskan semuanya namun aku yang di balut oleh kemarahan tak percaya begitu saja pada semua ucapan nya. Aku menanyakan semuanya, isi pesan nya membuat aku begitu marah dan hilang kepercyaaan pada nya aku yang tak bisa lagi menahan tangis akhirnya menangis air mataku menetes sedikit demi sedikit. Albi yang melihat ku meangis mengusap air mata ku dengan tangan nya
"Udah jangan nangis maafin aku kalau memang itu membuatmu sakit hati,tapi aku ga niat kaya gitu dan itu bukan aku tolong percaya padaku mana mungkin aku seperti itu pada wanita lain selain dirimu"
Alasan klasik yang membuat aku semakin benci pada nya kepercayaan ku telah di rusak oleh nya,aku yang tak mau lagi menatap wajah nya hanya melihat makanan ku, ingin ku tumpahkan pada wajah nya saja rasa nya pikir ku saat itu. Albi semakin kebingungan karena aku tidak percaya pada nya dia mencoba meyakin kan ku agar aku percaya pada nya
"Kalau kamu masih tidak percaya pada ku ayok kita bertemu dengan teman ku dan tanyakan siapa perempuan itu" ucap nya sambil memegang tangan ku
Aku hanya terdiam mana mungkin aku bisa percaya pada teman nya pikirku.
Entah perasaan apa saat itu yang jelas aku kecewa pada nya aku kira dia tidak akan pernah bisa meneteskan air mataku seperti yang sudah sudah ternyata ini sama saja . Dia meyakin kan ku terus menerus meminta maaf berkali kali"Aku cuma sayang sama kamu aku ga mau kamu nangis kaya gini,udah dong jangan nangis maafin aku ya" ucap nya pada ku
Sekali lagi aku hanya terdiam tanpa sepatah kata pun pada nya,kemarahan ku pun mulai mereda aku akhirnya memberanikan diri untuk berbicara pada nya
"Ya sudah sekarang terserah kamu mau gimana ya bi aku tidak ingin mendengar semua penjelasan dari mu lagi semuanya udah cukup" ucapku sambil melepaskan tanganku
"Kalau begitu aku berhenti kerja saja biar kamu percaya dan tidak berpikiran jelek terus sama aku" ucap nya padaku
Pikiran bodoh macam apa dia sampai akan berhenti bekerja demi aku percaya pada nya
"Untuk apa berhenti bekerja kamu juga butuh, untuk dapetin kerja itu susah zaman sekarang" ucapku yang sedikit kesal
Dia hanya terdiam dan memandangi wajahku yang berkaca kaca
"Ta bila perlu aku teriak disini kalau aku beneran sayang sama kamu aku serius sama kamu" ucap nya sambil berdiri
"Silahkan saja" ucapku yang sinis
Ternyata dia tidak main mian dia benar berteriak di tempat makan itu,semua pandangan tertuju pada kami berdua aku tersipu malu dan mengajak albi untuk duduk kembali,dengan usaha nya yang seperti itu aku kembali percaya pada nya aku memberikan nya pilihan jika terus seperti itu aku memilih untuk pergi dari nya. *pikiran bodoh macam apa itu
Kami bergegas untuk pulang albi memeluk ku di samping motornya"Aku itu sayang sama kamu mana mungkin aku kepincut sama Janda " ucap nya padaku sambil memeluk ku
Aku yang sedikit senyum mendengar dia berkata seperti itu padaku dia melepaskan pelukan nya dan memakai kan ku helm hingga terderngar bunyi Klik
"Udah jangan nangis lagi ya jelek nanti kalau kamu nangis" katanya padaku sambil mencubit hidungku
Aku hanya tersenyum pada nya dan kami bergegas untuk pulang
YOU ARE READING
LOVE IS REAL
RomantikBerawal dari aplikasi pesan singkat dan hobi yang sama akhirnya tata kembali percaya bahwa cinta itu ada dan nyata "Kalau gitu kita pacaran yuk"