Seperti janjinya , alkena bersama ayah dan nafta pergi menuju tempat peristirahatan terakhir bunda. Seperti biasa , tempat itu sangat sepi . Hanya ada burung-burung yang beterbangan.
Alkena menghampiri makam bundanya dan mengambil bunga mawar putih yang sudah layu lalu menggantinya dengan yang baru.
"Assalamualaikum bunda". Alkena memasang senyum kecil.
Ayah dan nafta memberi alkena waktu sendiri untuk melepas kerinduannya pada bundanya. Mereka pergi ke sebuah warung kecil yang menjual bunga.
"Al kangen banget sama bunda." Alkena duduk disamping makam bundanya dan mulai mencabuti rumput liar yang tumbuh.
"Bunda kangen nggak sama al ?. Walaupun al sering kesini tanpa ayah tau, tapi al masih kangen sama bunda." Tanpa sadar, mata alkena mulai berkaca-kaca.
"Udah 5 tahun bunda ninggalin al. Al kadang suka iri sama teman-teman al yang punya ibu. Mereka punya tempat curhat , bisa masak bareng , bisa belanja bareng. Sedang alkena nggak punya bunda. Tapi ,walaupun bunda udah pergi, bunda masih ada dihati alkena kok . Bunda masih ada dihati ayah sama abang nafta." Perlahan alkena mulai meneteskan air mata.
Ayah dan nafta yang sudah kembali hanya berdiri dan melihat alkena yang sedang menangis.
"Tapi , walaupun bunda udah pergi , al masih punya ayah sama abang nafta yang ngelindungin al. Walaupun abang nafta lebih sering gangguin al ". Alkena mengusap air matanya yang sudah membanjiri pipinya.
Ayah yang melihat alkena menangis tersedu-sedu , langsung menghampiri putrinya itu dan langsung memeluknya.
Alkena saat didepan bundanya sangat berbeda dengan biasanya. Alkena berubah menjadi alkena yang dulu. Alkena yang sangat banyak bicara. Tidak seperti alkena yang sekarang , yang pendiam dan terkesan dingin.
Sifat alkena berubah setelah bundanya telah tiada. Alkena hanya menghabiskan waktunya untuk berdiam diri dikamar . Ayah dan nafta tidak bisa membuat alkena ceria lagi seperti dulu. Karna hanya bundanya yang bisa. Walaupun mereka sudah memakai berbagai cara untuk mengembalikan alkena , tapi hal itu hanya sia sia.
🌗🌑🌓
Pagi ini alkena melapisi baju seragamnya dengan jaket karna cuaca diluar sangat dingin. Alkena menatap dirinya di kaca dari atas sampai bawah dan merapikan sedikit rambutnya.
Alkena keluar kamarnya dan tak lupa mengambil paperbag yang berisi jaket milik mars yang sudah ia cuci. Alkena pun turun untuk sarapan bersama ayah dan nafta.
"Pagi " ucap alkena singkat.
"Gitu aja ?." Kata nafta sambil melahap serealnya.
Alkena hanya menatap abangnya itu sambil mengangkat satu alisnya sebagai tanda bahwa ia sedang bertanya.
"Lu yah makin hari makin hemat ngomongnya. Lama lama mulut lo kaku saking jarangnya ngomong."cerocos nafta.
Melihat kedua anaknya yang sedang berseteru , ayah hanya tersenyum dan membalas sapaan alkena.
"Pagi juga anak ayah yang paling cantiiikk."
Alkena membalas sapaan ayahnya dengan senyum. Lalu lanjut memakan serealnya.
"Oiya , itu kantong apa ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEBULA ✨
Teen FictionAlkena Putri Adriana . Cewek cuek yang sangat menyukai apapun yang berkaitan dengan benda langit . Tapi ada satu hal yang membuatnya tidak menyukai salah satu planet yaitu MARS...