Minghao berubah drastis setelah Dino gak sekolah disini. Minghao keliatan lebih bawel ke gw. Trus juga dia sering dateng ke kelas gw tiap istirahat.
"Jieun!"
"Oit?"
"Lu gak keluar kelas?"
"Mager ah"
"Napa?"
"Mending gw ngegambar aja"
Sebenernya bukan gambar sih. Gw beli sketch book dan isinya quotes semua.
"Ini mah bukan gambar"
"Ngequote"
"Nah. Oh iya lu gak tau, kalo orang yang suka ngequotes itu berarti hidupnya labil"
"Emang gw labil kan?"
"Iya juga sih, ini gw beli minuman tadi lu gamau?"
"Mau asal gratis"
"Yee maunya gratisan"
Sampe akhirnya Seungkwan masuk.
"Jiiii uhuyy, lau mau ikut?"
"Kemana?"
"Pak oseh ribut coi"
"Pak oseh?" -Minghao
"Iya, tuh di lapangan mantep coi" -Seungkwan
"Sama siapa?"
"Pak ceye" -Seungkwan
"Mantep tuh ji lu gamau liat?" -Minghao
"Ih ribut mah ribut ae pasti rebutin bu Irene noh pasti!"
"Bu Irene bukannya sama Taehyung?" -Minghao
"Yee gak apdet lu, Pak oseh kan demen bu Irene juga, pak Ceye juga" -Seungkwan
Masuk lagi si bocil, Woozi.
"Oioi, Mantep itu coi bukaan baju" -Woozi
"Gw mending liat abs nya Sehun EXO"
"Sehun mulu gw kapan?" -Minghao
"Weh kode lu?" -Seungkwan
"Apaan?"
"Makanya jangan terlalu serius ngequote" -Woozi
Tiba-tiba Vernon Mingyu dateng lagi.
"Ahelaa ngapain lagi?"
"Ntar gw mau pergi, lu pulang sendiri ya?" -Mingyu
"Ah mamao, lu mau kemana?"
"Mau ngena di hotel" -Vernon
"Seriusan? Emang lu punya cewe? Emang ada yang mau sama lu? Kan lu item"
"Yelahh, bukan mau ke toko buku gw" -Mingyu
"Ikutt"
"Nempel mulu sih ke gw. Pulang sama Vernon nanti lu ya" -Mingyu
"Mamao sama Vernon, Vernon pelit. Trus kalo jalan sama Vernon tuh orang-orang disuruh mikir sama dia. Kesian"
"Lu buat orang mikir?" -Seungkwan
"Orang-orang sama mbak-mbak yang jualan ngomongnya pake inggris kalo liat Vernon. Ngakak banget sih sampis. Ngakak sih kasian dia capek ngomong inggris, tiba-tiba dia dateng ngomong 'gausah pake inggris mbak' "
"Bego" -Seungkwan
"Trus gw pulang with siapa???"
"With gw" -Woozi
"Gamau nanti gw dikira your nuna. Gamauu"
"Gapapa nuna" -Woozi
"Geli sat"
"Udah sama gw aja" -Minghao
"Ke cafénya Bang Deka ya?"
"Morotin bocah. Ade lu noh" -Vernon
"Asal bukan kita yang di porotin mah gapapa Ver" -Mingyu
"Iya juga" -Vernon
....
Gw jalan tuh sama Minghao, dia mau beliin apa aja yang gw mau. Tapi gw mah tau diri ya, gw bukan cewe matre uhuyyy
"Ji?"
"hmm?"
"gapapah"
"yee. eh seriusan"
"ya serius. yodah lu gak capek muter-muter disini?"
"gak juga, gw demen malah"
"gw laper Ji"
"makan lah"
"ayolah makan"
makan tuh kan gw sama Minghao ke restoran cina tuh.
"mau apaan ji?"
"terserah"
"jangan terserah gw gatau selera lu"
"fuyunghai?"
"yodah deh"
Minghao pesen tuh, tapi sama dia bukan kayak yang gw pesen. dia beda.
"itu apa hao?"
"i fu mie, mau coba?"
"boleh?"
"itu nanya?"
"menurut lo?"
"boleh kok sini, A mulutnya"
gw ngebuka mulut. dia nyuapin i fu mienya itu.
"enak?"
"enak hao"
"iya lah. makanya dicobain semua. semuanya dimakan. Sama piring-piringnya juga Ji"
"enak aja lu kira gw kuda lumping?"
"oh gw kira kuda lumping(?) hahahaha"
"tawa"
"jangan ngambek dong sayang"
beuh sayang sayang lagi ini orang.
"ih sayang-sayang jijik ah"
"jijik tapi merah pipinya"
"diamm"
ya kali ini gw baper sendiri gegara Minghao. ngeselin parahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers -SVT-
Fanfictiongimana rasanya kalo lo punya 4 kakak? dan semuanya laki-laki? rame banget kan rumah lo? sama kayak gue, mana udah anak perempuan sendiri, paling kecil lagi. Lo bakalan tau gimana rasanya jadi gue nantinya... Warning: 🔹retjeh 🔹non baku 🔹gak berguna