Atharauf Abil Faridan (Atha)
Kiandra Anaia Putri (Kiki)
***
Be ready when opportunity comes... Luck is the time when preparation and opportunity meet.
(Roy D. Caphin Jr.)🍀🍀🍀
"Kiki..." Teriakan Sinta terdengar begitu kencang.
"Iya Ma...." Kiki mencoba mencari di mana sumber suara itu.
Akhirnya Kiki menemukan mamanya di dapur. "Kamu ke warung ya, beliin kecap buat Mama."
"Yah.... Mama... " Kiki mulai memasang wajah kesal.
"Nggak perlu buru-buru kamu boleh kok main ke taman dulu baru beli kecapnya. Lagian Mama perlu kecapnya besok kok, untuk buat sarapan." Sinta mengeluarkan uang dari kantongnya dan memberikannya pada Kiki. Sinta tahu betul kalau Kiki akan pergi ke taman setiap minggu sore.
"Oke Mamaku sayang..." Kiki langsung pergi menuju tempat yang dituju.
***
Sebelum membeli kecap ke warung Kiki melirik terlebih dahulu ke arah taman. Taman masih kelihatan sepi sekali hanya beberapa anak kecil yang sedang bermain ayunan. Jadi, Kiki memutuskan pergi ke warung terlebih dahulu.Awalnya Kiki ingin langsung pulang ke rumah dan kembali lagi ke taman. Tapi, saat melihat seseorang yang ditunggunya sejak lama ada di taman akhirnya Kiki memutuskan untuk duduk sebentar di taman.
Kiki mengeluarkan ponsel dan earphone dari sakunya. Tidak ada lagu yang sedang didengarkan Kiki. Tapi dia tetap menggunakan earphonenya. Memilih untuk duduk di sebuah bangku taman yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sebuah lapangan basket. Lapangan itu memang sengaja dibuat ditaman itu. Tapi jarang sekali ada yang bermain basket disana.
Namun bukan berarti kalau tidak ada yang bermain basket di sana. Setiap sore, tepatnya di hari minggu cowok pujaan Kiki akan bermain basket di sana. Namun hanya sendirian. Ditambah lagi suasana taman yang sepi membuat Kiki memiliki kesempatan besar untuk terus menatap cowok itu tanpa diketahui siapa pun.
Pria itu berlari, melompat, dan sesekali memasukkan bola ke ring basket. Keren banget, kira-kira itulah yang ada di benak Kiki. Mungkin lebih tetapnya kata-kata itu tak sengaja keluar dari mulut Kiki.
Laki-laki itu menghentikan permainannya dan menoleh ke arah Kiki. Mungkin karena taman yang sepi cowok itu mendengar ucapan Kiki. Ehm... Lebih tepatnya merasa risih dengan tatapan Kiki yang sejak tadi tidak henti ke arahnya.
Sebenarnya laki-laki itu sudah merasa aneh dengan tingkah laku Kiki dari tadi. Tapi dia membiarkannya saja. Tapi saat mendengar ucapan gadis itu, dia memilih menghentikan permainannya.
Tatapan laki-laki itu sangat menakutkan, sebenarnya Kiki berharap agar bisa saling tatap dengan pria itu dalam waktu yang lama. Tapi, Kiki tidak mungkin melakukan ide konyol itu. Kiki mulai mencari akal agar pria itu tidak curiga padanya.
"Iya... Gue masih dengerin curhatan lo kok. Santai aja kali. Lanjutin aja." Kiki bertingkah seolah-olah sedang video call dengan temannya. Kiki mengangkat ponselnya agar sejajar dengan wajahnya. Setidaknya dia bisa menghindari tatapan tajam dari pria itu.
Kiki berharap agar pria itu tidak mencurigainya. Kiki mengamati gerak-gerik pria itu dari kamera di ponsel Kiki. Sesekali Kiki mengambil gambar pria itu. Lumayanlah sekali dayung dua pulau terlewati. Selain Kiki bisa menghindar dari pria itu Kiki juga bisa mendapatkan foto pria itu.
"Udah dulu ya. Gue takut mama nyariin. Soalnya udah sore." Kata Kiki saat menyadari pria itu tidak berhenti menatapnya. Kiki sedikit takut pria itu akan curiga padanya.
Kiki melepas earphonenya dan kembali meamasukkannya dalam kantung celananya. Ketika Kiki melihat ke arah pria itu Kiki tersenyum padanya. Karena pria itu masih tetap menatapnya. Lalu berlari meninggalkan taman.
Tidak masalahkan kalau memberi kode kecil? Kiki mulai lelah jadi penggemar rahasia selama ini. Hanya melihat dari jauh dan bersembunyi saat ketahuaan.
Kiki mulai melambatkan langkahnya setelah melihat bahwa pria itu kembali memulai permainan basketnya.
"Huh..." Keluh Kiki.
Memang hanya senyum kecil yang diberikan Kiki. Itupun tidak dibalas pria itu. Tapi karena kejadian itu detak jantungnya berdetak tidak beraturan sejak tadi.
Kiki tetap memutuskan untuk pulang tapi dengan berjalan mundur dan langkah yang lambat. Kiki tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang hanya ada seminggu sekali ini.
Lagi iseng buat cerita baru, supaya nggak bosan selama liburan.
25 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You
Teen FictionApakah masih ada sedikit ruang di hatimu untuk ku isi? Atau apakah kau mau mengosongkan sedikit tempat di hatimu untuk ku isi? Sungguh pertanyaan ini menyiksaku. Sungguh kenyataan ini menyakitiku. Cinta itu misteri Ketika kita sibuk mengejar satu c...