Berakhir

40 7 3
                                    

Mulai sekarang gue nganggep semua cewek itu sama. Sama sama cuma manis diawal. ~ AlfaReza

08:00 pagi
Reza duduk disamping Rizal seperti biasanya. Pagi ini jam pelajaran Ekonomi. Jujur saja diantara mapel Ips Reza sangat lemah di ekonomi. Bu lili terus saja menerangkan penjelasan penjelasan tentang materi yang akan digunakan untuk ujian kenaikan kelas. Ya maklum saja ujian kenaikan kelas tinggal 1 bulan lagi. Dan Reza masih belum bisa fokus dengan pelajaran nya karena masalah yang sedang ia hadapi dengan Nela.

"Zal... " ucap Reza lirih disamping Rizal

"Hmm.." Rizal hanya berdeham lirih

"Gue mau putus sama Nela"

"Bussett yakin lo?  Akhirnya sahabat gue sadar juga" ucap Rizal dengan hebohnya membuat satu ruangan dikelas kini fokus untuk menatap Reza dan Rizal.

"Heii kalian berdua kenapa ribut sendiri!" ucap Bu Lili memarahi Reza dan Rizal

"Anuu gapapa bu.. Itu Si Reza bilang kalo Ariel Tatum mau nikah sama Jarwo kwat. Hehe" tawa Rizal garing

"Awas kalian ribut lagi!! Saya bawa kalian ke Bk" ucap Bu Lili mengancam.

"Kalo gitu tar samperin langsung tu Nela. Terus lo putusin" ucap Rizal lirih

Tak dibalas sahutan dari Rizal. Sejujurnya Reza tidak ingin putus dengan Nela. Namun karena sikap Nela yang seolah tidak peduli jadi apa boleh buat.

***

"Lo ke kantin aja dulu samperin Niko sama irfan. Bilang gue ada urusan" ucap Reza pada Rizal lalu berjalan meninggalkan Rizal yang sedang menata buku.

Kelas Reza dan Kelas Nela tidak jauh. Hanya dibatasi satu kelas saja.

"Nela mana Far?" Reza mengenal orang yang sekarang sedang berdiri didepannya sambil memegang buku yang Reza yakini itu adalah buku pinjaman dari perpustakaan karena dulu semester 1 Reza sempat satu kelas. Jadi Reza masih hafal seluruh murid 10 ips 1.

"Ada tu didalem kelas" jawab Fara se adanya.

Reza langsung masuk ke dalam kelas. Banyak murid disitu yang menatap Reza dengan tatapan cemas. Ya maklum saja kini setiap Reza datang ke kelas 10 Ips 1 yang ada selalu berantem dan bikin masalah dengan Nela.

"Nela.. " kini Reza duduk dikursi kosong yang ada didepan Nela.

"Ada apa?"

Reza melihat raut muka Nela yang ia yakini bahwa gadis itu sudah sangat malas berbicara dengannya.

"Daripada kita kaya gini. Seolah olah gue bukan orang penting buat lo. Gue mau udahan Nell. Kita putus" ucap Reza dengan sangat yakin.

"Lo yakin?  Yaudah nggakpapa kalo itu mau lo. Gue juga ngrasa udah gak bisa kaya dulu lagi. Sebenrnya gue pengen minta putus tapi bingung gimana caranya. Takut lo sakit hati. Tapi sekarang lo sendiri yg minta. Jadi its oke.. Sorry kalo gue ada salah"

Bangsat.. Gitu doang?  Bahkan dia gak sedih. Dasar emang semua perempuan cuman manis diawal!  Gue janji sama diri gue sendiri kalo gue gak bakal pernah serius jalanin sebuah hubungan lagi!  Gue gak peduli siapa cewek itu!  Gue yakin semua cewek itu sama!  *batin Reza

***

"Wehhh wehh kalem mas bro tenang.. Kalem bro kalem" ucap Niko menenangkan Reza yang dari tadi terus saja memukul mukul meja kelasnya. Kebetulan ini juga udah jam pulang sekolah. Jadi gak akan ada yang denger gebrakan meja yang Reza pukuli karena sekolah sudah sepi.

"Bangsatt anjing. Gue benci perempuan! Semua perempuan sama aja!" ucap Reza makin emosi.

"Andien? Lo anggap sama juga? Zaa gak semua cewek sama. Gue yakin suatu saat nanti lo dapet yang lebih dari Nela" Ucap Rizal yang duduk persis didepan Reza.

Reza terdiam. Reza sadar bahwa Andien bukan seperti Nela.

"Jangan bawa bawa Andien!" kini mata Reza menatap Rizal dengan tajam. Menandakan bahwa Reza tidak suka jika Andien dilibatkan dlam masalah ini.

"Daripada suasana tegang gini. Gimana kalo kita makan makan di Pizza Hut? Gue traktir deh. Maklum baru cair nih duit dari bokap" Tawar Irfan membuat Rizal sangat antusias mengiyakan ajakan irfan.

"Gue mau banget.. Ayo gue laper. Za ayo dari pada lo broken disini mending kita makan makan. Nik lo juga ikut" ajak Rizal pada kedua temannya tersebut.

"Gue males. Kalian bertiga aja. Gue mau tidur" ucap reza kini berdiri dari kursiya dan berjalan meninggalkan sahabat sahabatnya.

Reza berjalan dikoridor sekolah yang ada di lantai 2. Kini Reza menuruni anak tangga. Berjalan sendiri. Hanya beberapa murid yang masih stay di sekolah. Entah menunggu jemputan atau emang di sengaja mau berlama lama di sekolah, Reza bodo amat dengan itu semua.

Sampainya diparkiran motor sekolah Reza. Mata Reza terasa sangat sakit, tidk menyangka dengan pemandangan yang ia lihat barusan. Baru tadi istirahat Reza mutusin Nela. Sekarang Nela sudah naik keatas motor scoopy merah milik kakak kelas yang Reza sangat mengenalinya karena cowk yang sedang bersama Nela cukup terkenal di sekolahnya. 

Baru putus. Dia udah bareng sama kakak kelas. Adi Sucipto.

Andai Nela tau bahwa sebenarnya Reza masih sayang dengannya. Tapi sekarang Nela malah barengan sama cowok lain.

Yaudahlah gue mah bodoamat. Dia siapa gue.

Reza kini naik diatas motor sport merahnya. Mengendarai dengan kecepatan diatas rata-rata. Tidak peduli dengan jalanan yg cukup ramai. Reza hanya ingin melampiaskan kemarahannya.

Cukup dulu..
Yah pisah lagi tu Reza sama Nela.
Mungkin itu yg terbaik.
Reza lo egois banget punya pikiran kaya gtu..  :'(

Vomment..
Byee...

COWOK GAMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang