Salam Untuk Sheila

19 3 2
                                    

Genre: Thriller
Jumlah kata: 400 kata

Freya merapikan rambutnya yang berantakan tertiup angin musim dingin. Setelah merapikan diri, ditekannya bel pintu. Tak lama pintu terbuka. Garrett berdiri di hadapannya dengan senyum terkembang.

"Hai," sapa Garrett yang kemudian membuka pintu lebih lebar agar Freya bisa masuk.

"Aku sudah masak steak untukmu. Yuk," kata Garret. Freya tersenyum mengangguk.

"Wah, terima kasih undangan makan malamnya ya. Oh iya, gimana kabar adik kamu? Sheila?"

"Dia sedang menenangkan diri di rumah Kakek di desa. Setelah Han memutuskannya, dia cukup terguncang."

Freya merasa tidak enak. Tadinya Freya, Han, dan Garrett adalah sahabat, hingga kemudian Han memacari Sheila, adik Garrett. Semua masih baik-baik saja sampai Han memutuskan Sheila.

"Silakan makan steaknya. Fresh from the oven." Garrett meletakkan sepiring steak di hadapan Freya. Aroma harum menggoda cacing di perut Freya. Freya mulai menikmati steak yang ada di hadapannya. Enak, belum pernah Freya memakan steak seenak ini.

"Garrett, boleh aku tanya sesuatu?"

"Boleh," jawab Garrett. Dia masih mengiris daging steak di hadapannya perlahan.

"Akhir-akhir ini kamu pernah ketemu Han, gak?"

Garrett meletakkan pisau dan garpunya. Ditatapnya Freya dalam-dalam.

"Entahlah, setelah memutuskan Sheila, dia tidak pernah muncul lagi di hadapanku," terdengar nada marah dalam suara Garrett.

"Garret, aku datang untuk minta maaf," terdengar getar dalam suara Freya.

"Minta maaf untuk apa?" Garret menunduk, memainkan  pisau dan garpu di tangannya.

"Sebenarnya, bukan sepenuhnya salah Han kalau mereka putus," kata Freya. Keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Lalu, salah siapa?" Garrett bangkit dari duduknya, berjalan mendekati Freya.

"Garrett, a.. aku sebenarnya..."

"Sebenarnya kamu dan Han berpacaran, kan?" Freya menjerit kesakitan ketika Garrett menarik rambutnya. Air mata mulai mengaliri pipinya. Tubuhnya gemetar. Garret memainkan pisau di lehernya.

"Kamu tahu, Sheila sangat mencintai Han. Dan kalian berdua dengan sengaja memainkan perasaannya. Kamu cari Han? Itu, dia ada di hadapanmu. Kamu sedang menikmatinya."

Mata Freya terbelalak. Tiba-tiba perutnya mual. Air matanya makin deras.

"Garrett, maafkan aku. " Ada getar di suara lirih Freya.

"Sampaikan maaf itu pada Sheila di surga."

"Apa?" Freya menatap Garret tak mengerti.

"Kau tahu, Sheila bunuh diri sehari setelah Han memutuskannya. Dia gantung diri di rumah Kakek di desa."

Air mata Freya makin deras. Rasa bersalah yang mendalam muncul di hatinya.

"Garret, a... aku benar-benar minta maaf," pinta Freya.

"Apakah permintaan maafmu akan mengembalikan adikku di sini? Hidup lagi? Tidak, kan?"

"Garret, alu sungguh menyesal," kata Freya, masih diikuti isak.

"Penyesalanmu tak berguna lagi." Garret menggeram, menahan amarah.

Tak lama terdengar suara tulang patah. Kepala Freya terkulai ke belakang.

A Cup of ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang