Farhan menatap istrinya yang terlihat cantik dalam tidurnya. Ada gejolak yang menggelegak dalam kelelakiannya. Dentang jam di ruang keluarga terdengr hingga ke kamar. Tepat jam dua belas malam.
Farhan mendekati Dila yang masih terlelap. Diciumnya kening Dila, membuat Dila terkejut. Dila membuka mata, lalu tersenyum demi melihat Farhan di depannya.
"Abang kok belum tidur?" Dila bertanya dengan suara parau.
"Adek capek, ya?" Farhan membelai kepala istrinya, lalu turun membelai kulit halus Dila yang terbalut piyama.
"Heem...," Dila menyahut dengan mata terpejam.
"Adek inget, ini hari apa?" tanya Farhan seraya melumat bibir istrinya.
"Jumat, Bang," sahut Dila.
"Ini kan, ulang tahun Abang, Dek," kata Farhan, kali ini menyerang leher jenjang Dila. Dila menggeliat.
"Abang boleh dong, minta hadiah?" tanya Farhan, masih mencumbu istrinya.
"Boleh, tapi...," Dila tak dapat berkata ketika Farhan mengulum bibirnya.
"Tapi apa, Sayang?" tanya Farhan dengan napas memburu, menahan gejolak dalam dada.
"Adek lagi dapet, Bang."
"Dapet apa?" Farhan masih melancarkan serangan.
"My periode, Abang."
"Periode apa, Dek?" Sekali lagi Farhan menekankan bibirnya ke bibir Dila. Dila mendorong tubuh Farhan.
"Adek mens, Abang!" Kata-kata Dila membuat Farhan terdiam. Seketika gejolak itu padam, seperti api unggun tersiram air.
"Apa? Sejak kapan?"
"Sejak tadi, lepas sholat isya," ujar Dila seraya menarik selimutnya lagi.
Farhan menatap istrinya tak percaya. "Oh, God, come on! It's my birthday!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Chocolate
General FictionKumpulan Falsh Fiction tugas menulis bersama Kelas wattpad member kamAksara