Lovapizza

26 4 9
                                    

Genre: Chicklit
Jumlah kata: 235 kata

"Kamu sibuk amat, sih? Aku di sini dicuekin aja dari tadi," gerutu Evan.

"Siapa suruh kamu ke sini. Aku kan udah bilang aku sibuk siang ini," jawab Stella sambil terus menguleni adonan tepung di hadapannya.

"Kamu mau bikin apalagi, sih?" Evan beranjak mendekati Stella.

"Pizza, kan nanti malam jadwal kita nonton di sini. Gak sabar amat sih, kangen ya sama aku? Kan tinggal enam jam lagi kamu harusnya ke sini." Stella tersenyum menggoda.

"Iya, habis kamu ngangenin sih! Aku gak tahan lama-lama jauh dari kamu." Evan melingkarkan tangannya di pinggang Stella.

"Ih, gombal," disapukannya tepung ke muka Evan. Spontan, Evan meraih tissu di dekatnya, membersihkan wajahnya.

"Udah ah, jangan ganggu aku. Aku mau bikin toppingnya dulu, nih," kata Stella seraya mendorong tubuh Evan yang ada di depannya.

"Kasih sogokan dulu, baru aku gak akan ganggu kamu." Evan masih memepet tubuh Stella.

"Apaan sih, Evan? Jangan becanda, deh!"

Stella mendorong tubuh Evan menjauh. Tapi Evan malah menariknya hingga tak ada jarak di antara mereka.

"Oke, aku gak akan becanda. Dan gak akan ganggu kamu lagi. Jawab satu pertanyaan aku," Evan menggantung kalimatnya.

"Apa?"

"Pizza apa yang bakal bikin kamu klepek-klepek?"

"Pizza yang banyak mozarelanya," jawab Stella mantap.

"Salah, itu gak bikin klepek-klepek! Itu bikin kamu gak bisa berhenti makan pizza!"

"Apa dong?"

"Nyerah? Jawabannyaaaa..."

"Apaaaaa..."

"Pi... pizzayang kamu,"

"Ih, norak! Garing, tau!"

Stella tertawa terbahak, sedangkan Evan terlihat berpikir. Segaring itukah guyonannya?

A Cup of ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang