Chapter 12

11.6K 593 183
                                    

.

.

.

"Apa-apaan ini? Apa maksudnya ini?" tanya Menma entah kepada siapa dengan nada bergetar dan menahan tangis. Sedangkan Naruko kini tengah memeluk sprei yang penuh dengan noda darah itu, dan tidak henti-hentinya ia bergumam kata-kata yang sama, "Nii-san, gomen... gomenasai!"

Menma yang melihat Naruko menangis tiba-tiba terduduk lemas, dan entah kenapa akhirnya tangisan meledak dari mulutnya.

Kushina terbangun dari tidurnya karena mendengar erangan tangisan dari kedua anaknya. Cemas karna takut terjadi apa-apa, ia pun berlari menuju kamar anaknya. Tanpa Kushina sadari juga, Minato kini berada di hadapannya dan bersama-sama pergi ke kamar anaknya. Mereka berdua terkejut melihat benda yang dipegang oleh kedua anaknya. 

Peninggalan Naruto.

Akhirnya mereka menemukannya. Minato berjalan memeluk Naruko, sedangkan Kushina berjalan memeluk Menma. Lalu keduanya saling memeluk satu sama lain.

Menma dan Naruko terus menerus mengucapkan kata-kata itu, kata-kata meminta maaf. Minato dan Kushina berusaha sebisa mereka untuk menenangkan kedua anaknya.

Sejak saat itu Menma dan Naruko bertekat untuk mencari Naruto dan meminta maaf padanya, dan mereka pun berdoa semoga sang kakak masih hidup.

Kelompok Anbu yang mencari Naruto di berhentikan. Di gantikan dengan perintah kepada seluruh Shinobi Konoha untuk mencari keberadaan Naruto selama mereka menjalankan misi, jika jejaknya tercium segera laporkan hal itu kepada dirinya.

Ingat dengan perkataan Naruto yang ditujukan pada ketiga Anbu  yang menjaga Naruto, Minato memutuskan akan melindungi Konoha sebisa mungkin dan keluarganya. Ia tidak boleh sedih dengan kepergian Naruto. Ia harus mengambil hikmah dari kepergian anaknya itu. Ia sekarang hanya berharap semoga anaknya masih hidup dan dapat ditemukan.

                            .

                            .

                            .

Gomenasai Kaa-san, Tou-san, Menma, Naruko.

Aku memang anak yang tidak berguna dan selalu merepotkan kalian.

Tou-san, Kaa-san...

Gomen karena sudah membuat kalian cemas dan merepotkan kalian sejak aku terlahir ke dunia ini.

Menma, Naruko...

Gomen karena aku tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk kalian dan membuat kalian malu karena kondisi ku ini.

Tapi tenang saja, aku akan pergi dari sini untuk selama-lamanya. Aku harap kalian bisa merelakan kepergian ku. Tidak banyak yang bisa sampaikan, hanya saja... Aku menyayangi kalian, sangat menyayangi kalian. Tidak peduli dengan ucapan orang diluar sana, kalian adalah keluargaku yang berarti bagi diriku. Aku mohon, kalian hiduplah dengan senyuman menghiasi wajah kalian. Berjalanlah tanpa beban. Acuhkan ucapan kejam orang lain mengenai keluarga kita. Mereka hanyalah orang luar, mereka tidak tahu apa-apa tentang kita. Yang mereka tahu seharusnya adalah... Betapa hangatnya keluarga ini.

Hanya ini yang bisa aku sampaikan.

Sayonara minna,

Naruto

                           .

                           .

                           .

Kenyataan memang terkadang terasa pahit dan menyakitkan, namun itulah yang namanya kehidupan.

                           .

                           .

                           .

To Be Continued

MINNA AKU PUNYA CERITA BARU YANG MUNGKIN SAJA KALIAN SUKA.

YANG BERJUDUL : NARUTO : THE POWER OF YAMI RINNEGAN

YANG BERJUDUL : NARUTO : THE POWER OF YAMI RINNEGAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA BACA YA...!!!




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Power of Golden DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang