.
.
.
Acara kaburnya berhasil dan kini ia berada di hutan Kematian. Jujur saja, ia tidak sadar jika ia berjalan sudah sejauh itu. Karna seingatnya, setelah ia berada di halaman kediamannya, ia berjalan kearah yang terdapat kabut berwarna hitam.
Ia merasakan ada sesuatu yang mengajaknya masuk pada kabut itu. Rasa takut melandanya saat ini. ini adalah pertama kalinya ia pergi sejauh ini sendirian tanpa pengawal- Anbu-.
Gelap, dimana-mana yang ia lihat adalah kegelapan. Namun entah kenapa setelah ia mulai mencoba melihat dalam kegelapan itu, semua hal dapat terlihat jelas di matanya.
Meskipun tidak benar-benar jelas. Naruto berpikir, apakah dia memiliki mata yang setajam Elang? Apa ada yang salah dengan matanya? Kemudian tanpa sengaja ia melihat seekor Serigala melihatnya.
Ia terkejut dan terjatuh kebelakang. Serigala itu mendekat kepadanya dengan tatapan lapar. Namun saat Serigala itu mendekat, Naruto merenggangkan kedua tangannya kedepan berharap bahwa Serigala itu mau berani mendekatinya.
Mengejutkan! Tiba-tiba Serigala itu terbakar oleh Api yang keluar dari tangan Naruto. Api itu berwarna merah keemasan. Naruto menarik tangannya kembali dan Api itu pun menghilang dari tangannya.
Ia terkejut, benar-benar terkejut saat ia melihat Serigala itu terbakar dan mengerang kesakitan. Ada rasa kasihan pada hati Naruto, namun ia tidak tahu harus berbuat apa.
Beberapa menit kemudian Serigala itu menjadi Abu dan tidak menyisakan apapun. Naruro terheran-heran dengan keadaannya sekarang. Ia bingung harus senang atau bagaimana. Namun ia harus mengakui juga, saat ini tubuhnya sedikit terasa agak baikkan dari sebelumnya. Ada apa gerangan?
Naruto tidak terlalu memikirkannya dan berencana untuk melupakan dan menutup rapat kejadian yang telah terjadi itu. Kemudian ia berpikir bagaimana caranya dia kembali. Dia datang karna masuk kedalam kepulan kabut hitam.
Berpikir dan berpikir. Kenapa ia bisa berada disini selain alasan tadi? Aha! Dia ingat! Saat itu ia berpikir ingin kehutan ini dan tiba-tiba ada kabut hitam di depannya.
Ia coba untuk mengingat tempat yang ingin ia datangi saat ini yang tak lain adalah kamarnya. Dengan susah payah ia berkonsentrasi, dan hasilnya... berhasil! Kabut itu muncul, dan ia berjalan kearah kabut itu.
Lalu bagaimana sekarang? Ia berada di kamarnya. Hebat! Apa itu tadi? Keajaiban kah? Ataukah itu Sihir? Suatu kekuatan yang katanya hanyalah sebuah trik belaka?
Sejak saat itu, ia mulai tertarik dengan berbagai hal mengenai Sihir, ia meminta Itachi atau Anbu yang menjaganya untuk mencarikannya semua buku yang menjelaskan mengenai Sihir.
Awalnya mereka kira itu hanya lelucon belaka, namun melihat kesungguhan Naruto membuat mereka terpaksa membawakannya.
Saat berumur 12 tahun, Naruto memutuskan untuk pergi dari desa untuk selama-lamanya. Alasannya karna secara tidak sengaja ia mendengar percakapan Ayah dan Ibunya mengenai dirinya yang lama kelamaan memalukan nama keluarganya, selain itu entah karna apa tubuh Naruto semakin hari semakin lemah.
Terkadang ia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, dan itu membuat Kushina kewalahan dan kelelahan karna bukan hanya harus mengurus Naruto namun kedua anak lainnya juga harus diurusnya. Benar-benar anak yang menyusahkan menurut mereka berdua.
Naruto secara tidak langsung merasa dadanya sakit karna percakapan orang tuanya itu, dan perlahan ia merasa pusing yang benar-benar kuat.
.
.
.
T
B
C
Haahhhh akhirnya...
Oh ya, gimana ya nasib Naruto?...
Apakah ia benar-benar akan keluar dari desa?...
Kalau kalian ingin tahu tunggu aja chapter selanjutnya....
Yoosshhh jangan lupa tinggalkan jejak minna...
Sampai bertemu diChapter berikutnya...!!!
by : Tsukiakari Zero-Five
![](https://img.wattpad.com/cover/131906541-288-k327708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Golden Darkness
ПригодиNaruto yang merasa bersalah karena membuat keluarganya menderita karena kondisi tubuhnya memutuskan untuk pergi dari Desanya. Selain itu Naruto juga memiliki tubuh yang lemah dan tidak memiliki aliran Chakra di tubuhnya. Lalu bagaimanakah kehidupan...