10

11.4K 896 11
                                    




************



Satu jam yang lalu chanyeol dan baekhyun sudah mengucapkan sumpah pernikahan mereka. Kini baekhyun tengah duduk ditemani jessica dan tiffany. Namja mochi itu mulai lelah, banyak tamu yang datang dan memberikan ucapan selamat padanya.


"Sayang kau mau makan..??" heechul datang mendekati bersama jaejoong.

"Anni umma, tadi sudah makan dengan chanyeol.." baekhyun menolak sopan. Kedua matanya teralih menatap chanyeol yang dikelilingi appanya dan beberapa rekan bisnisnya.




Baekhyun tersenyum manis, ia tak menyangka akan sebahagia ini. Ia mengusap perutnya yang mulai membuncit lembut. Lagi-lagi ia tersenyum, ia sudah menikah dan akan segera dikaruniai seorang anak. Baekhyun merasa sangat bahagia.

"Baekhyunnn...!!!!!!"

Wajah baekhyun menoleh pada luhan yang sedikit berlari dan memeluknya kemudian.

"Chukkae ne.."

"Mian aku tak bisa menemanimu lagi di kantor.." baekhyun mengerucutkan bibirnya. Chanyeol menyuruhnya untuk bed rest selama mengandung.

"Gwenchana, aku bisa mengerti. Kau dan baby harus selalu sehat ne.." luhan mengusap perut baekhyun lembut.

"Lalu kapan kau dan sehun akan menyusul kami..??" tanya baekhyun iseng.

"Mwo..?!! Aku dan si albino itu..?!! Ish tidak akan..!!" luhan mendelik kesal.

"Hei, aku kalian sudah tidur bersama.." baekhyun berbisik pelan.

"M.. mwo..?!! A.. anniyo, kami tidak melakukan apapun, ha.. hanya tidur bersama. Itupun tak sengaja.."

Baekhyun hanya terkikik lucu, luhan menyanggah namun wajahnya memerah.


"Sayang sekali.. kau tau lu, melakukan 'itu' rasanya nikmat.. apalagi kulihat 'punya' sehun sepertinya besar.." baekhyun kembali berbisik

Dan glep, wajah luhan semakin memerah. Ia memukul pelan bahu baekhyun yang tertawa melihatnya.

"Berhenti menggodaku nyonya park.." balas luhan kesal. Wajahnya terasa panas.



"Waeyo eoh..??" tanya jessica.

"Anniyo, kami hanya bercanda.." sahut baekhyun dan sesekali ia terkekeh melihat luhan yang masih merona.



************


"Hentikan..!!" luhan berkata marah.

"Kajja, kita makan siang.." sahut sehun santai, ia meraih jemari luhan tak peduli rusa cina itu sedang kesal.

"Ayolah, makan siang denganku meski hanya sekali ini lu.."


Luhan sedikit melunak mendengar dan melihat sehun memelas padanya. Ia berpikir sejenak sebelum dengan ragu mengangguk pelan.

"Yashh..!!!!" luhan sedikit tersenyum melihat sehun memekik kegirangan.


Meski luhan mengiyakan namun sepanjang perjalanan menuju restoran ia hanya diam. Hanya sesekali mengangguk jika sehun mengajaknya bicara. Kedua bola matanya menatap satu persatu gedung tinggi yang mereka lewati.






"Hotel..??" tanya luhan bingung.

"Ne, kita makan di restorannya lu, hanya direstorannya.." sehun meyakinkan luhan yang menatapnya skeptis.



Luhan hanya diam dan mengikuti sehun. Ia menolak saat sehun mencoba menggandeng tangannya.

"Baby, cukup jadi dirimu sendiri.."

It's Not A Drama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang