Chapter 16:"Crystal Healer"

8 2 0
                                    

"Baiklah segera temui Alan"ucap Dian memberi semangat.

Keila pun segera masuk ke ruangan Alan dirawat. Disana sudah ada suster yang sedang membereskan peralatan medis. Tanpa basa-basi, Keila langsung duduk dan menangis disamping Alan. Suster yang melihat hal itu, langsung segera pergi meninggalkan mereka berdua.

"Alan, bangunlah aku tak sengaja...ku mohon mengertilah keadaanku. Ku mohon. Please my god. Ku akui memang aku memiliki sedikit darah psikopath yang mengalir. Am sorry Alan"ucap Keila sambil menangis memegangi jari-jemari Alan.

"Ting..."suara air tangisan Keila yang menjadi kristal berjatuhan ke lantai. Dan ada 1 kristal yang mengenai wajah Alan.

"Auuw silau"teriak Keila. Dan dari 1 kristal yang mengenai wajah Alan berubah menjadi sinar biru muda yang amat menyilaukan mata.

"Keila mengapa kamu menangis?" Tanya Alan dengan lembut sambil mengusap rambut Keila dengan tangan yang luka.

"Ta...tangan mu kan?"ucap Keila terbata-bata tak percaya melihat tangan Alan langsung sembuh karena air mata kristalnya.

"Thank you Keila. Kamu adalah penyelamatku. Kau pantas mendapatkan kemenangan itu. Aku memaafkan kamu setulus hatiku padamu"ucap Alan yang langsung memeluk Keila.

"You're welcome. Please lepaskan aku. Aku tak mengerti"ucap Keila sambil melepaskan pelukan Alan.
Dan ternyata diambang pintu kamar Alan dirawat sudah ada Hen, dan Dev.

"Ehm...ehm...yang habis maaf an apa ngapain itu???"tanya Dev dengan nada jail nya pada Keila dan Alan.

"Ihh, apaan lagi Dev. Udah aku laper mau makan dulu"ucap Keila dengan kesal.

"Trus Alan gimana?"tanya Hen ganti meledek.

"Biar aja cari makan sendiri"jawab Keila dengan ketus.

"Tega banget kamu biarin aku. Nanti kalo kita hidup bareng gimana? Kamu tega!?"ucap Alan membujuk Keila.

"Stop okay. Dian sang heroes sudah datang bawa makanan! Ayo makan"ucap Dian bak seorang pahlawan pemisah pertengkaran dengan sekotak pizza dengan toping daging.

Setelah makan bersama dan bercerita kembali tentang kejadian tadi, mereka lalu bertanya tentang keadaan Alan yang sekarang sudah sembuh begitu cepatnya.

"Alan, bukannya kata dokter kamu tadi belum sadar ya?"tanya Dian penasaran.

"Alan, tangan kamu tadi kan hampir putus? Tapi sekarang sangat normal?"tanya Hen kembali.

"Alan siapa yang mengobati mu?"tanya Dev terakhiran.

"Banyak sekali pertanyaan kalian! Kepo banget ya?"tanya Keila pada mereka yang memberikan pertanyaan pada Alan.

"Iya aku siuman berkat Keila"ucap Alan menjawab pertanyaan Dian.

"Tanganku sekarang normal dan aku kembali sehat karena air mata kristal Keila"ucap Alan dengan santai menjawab pertanyaan Hen.

"Apa! Air mata kristal? Keila?"ucap Dian, Hen, Dev serempak dengan terkejut.

"Iya air mata kristal. Maka dari itu Keila patut menjadi yang paling istimewa. Karena air matanya adalah penyembuh"ucap Alan bangga.

"Aku tidak ingin berbangga. Nanti aku tidak berteman dengan kalian lagi"ucap Keila dengan nada sendu.

Karena waktu mulai larut, mereka memutuskan untuk pulang ke kamar masing-masing. Termasuk Alan yang baru saja sembuh.

●○●○●

"Keila bangun sudah pagi"ucap seseorang dengan lembut disamping Keila.

"Hah Ray! Kamu buat aku kaget aja"ucap Keila yang baru bangun.

"Sudah sana pergi mandi dan bangunkan Dian"ucap Ray kembali.

Setelah siap dengan seragamnya kembali, Keila pergi ke kamar Dian. Dan untungnya kali ini Dian sudah siap dan tinggal berangkat.

"Keila, karena ini masih pagi kamu mau ga ke taman dulu hirup udara pagi?"ajak Dian dengan penuh semangat.

"Mendingan pulang ke rumah aku mau ga? Sarapan pagi lumayan ganjel perut"ucap Keila sambil terkekeh.

"Ayok"jawab Dian yang bersedia.

"Wush"sampailah mereka didepan pintu rumah Keila dengan menggunakan alat teleportasi nya.

"Tok...tok...tok..."suara Dian mengetuk pintu.

"Iya siapa ya? Krek. Keila sayang, Dian!"ucap ibu Keila dengan rasa sayang dan terkejut.

"Ayo masuk cepat, kita sarapan bersama ayah"ucap ibu sambil menarik tangan Keila dan Dian menuju meja makan.

Setelah selesai sarapan, Keila dan Dian berpamitan untuk pulang kembali ke LSE. Dan langsung lah Keila dan Dian mencium punggung tangan ayah dan ibu.

"Wush"sampailah Keila dan Dian di ujung koridor kelas mereka. Dian memasuki kelasnya begitu pula Keila.

Hari ini pelajaran kelas alam dilaksanakan didalam kelas saja dan tidak pergi ke hutan. Hari ini juga ada ujian pengetahuan umum.

"Aku sudah selesai"ucap Keila sambil menuju kedepan mengumpulkan selembar kertas ujian.

"Aku juga"ucap Alan tak mau kalah.

Setelah semua murid selesai mengerjakan soal ujian tersebut, leader Fascal langsung menilai dan mengumumkan hasil masing-masing murid.

"Keila mendapat nilai yang terbesar pertama. Dan yang kedua adalah Alan..."ucap leader Fascal mengumumkan.

"Akhirnya aku bisa!"gumam Keila dalam batin.

"What! Ray a...ada di samping leader Fascal. Jadi benar"ucap Keila kaget setelah mengetahui siapa tuan Ray sebenarnya, dalam batin.

Pelajaran hari ini telah usai. Namun bagi Keila hari ini adalah hari baru. Karena setiap pelajaran usai, Keila harus menemui leader Figo. Setelah itu barulah dirinya bisa pulang.

"Keila kamu mau kemana?"tanya Alan yang melihat Keila tergesa-gesa.

"Maaf aku belum bisa menjelaskan. Ikuti saja jika kau mau"teriak Keila lalu pergi begitu saja.

Bagaimana kelanjutan nya?

Kapankah pertandingan akan dilanjutkan?

Next»»»
Btw ni author lagi butuh inspirasi

Jangan lupa vomment okay...
-K-

Lucid City Special EnergyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang