Lucid City Special Energy

Chapter 17:"Mother's Day"

"Maaf aku belum bisa menjelaskan. Ikuti saja jika kau mau"teriak Keila lalu pergi begitu saja.

"Ah aku ikuti saja"gumam Alan dalam batin dan pergi mengikuti Keila.

"Ngapain Keila ke ruang leader Figo?"gumam Alan kembali.

Keila pun masuk ke ruang leader Figo. Tak lama kemudian Alan ikut masuk ke dalamnya.

"Keila datang juga. Kamu bersama Alan? Baguslah ini cukup baik untuk berbincang"ucap leader Figo menyapa.

"Hmm iya leader. Sekarang apa yang harus dilakukan?"

Leader Figo, Alan, dan Keila pun berbincang sekaligus ini merupakan pelajaran pertama untuk Keila. Setelah 1 jam didalam ruang leader Figo, akhirnya Keila dan Alan dipersilahkan untuk pulang.

"Alan, jalan-jalan mau ga?"tanya Keila pada Alan.

"Boleh, ayo"ajak Alan sambil menarik tangan Keila. Sekarang mereka berdua seperti sudah sangat dekat. Tetapi Alan most wanted tetap seperti biasanya jika pada orang lain.

"Tunggu..."ucap Keila menghentikan Alan sembari mengeluarkan alat teleportasi nya.

"Ah benar sekali! Keila sa..."ucap Alan terpotong dan langsung masuk kedalam alat teleportasi.

"Wusssh"tak butuh waktu lama, sekarang Alan dan Keila sudah berada di tengah taman Lucid City.

"Kenapa kita disini?" Tanya Alan pada Keila.

"Aku butuh sedikit waktumu untuk membahas tentang desa Douche"ucap Keila sambil membuka laptopnya.

"Baiklah. Tapi sepertinya laptopmu..."ucap Alan terpotong karena dia berpikir lebih dalam.

"Ada apa dengan laptop ku?"tanya Keila sambil mengotak-atik kembali.

"Hacker, program, kamar di rumahmu. Itu beneran kamu?!"tanya Alan sambil tergugup.

"Iya itu aku. Tapi jangan bilang ke siapa pun. Jika kau bilang aku bisa mengeluarkan psikopath ku"ucap Keila sambil terkekeh.

Lama Keila dan Alan berbincang berdua di taman kota. Mereka akhirnya sepakat jika belum waktunya, mereka berdua akan tetap merahasiakan tentang Indi Black Hole serta desa dan kehidupan didalamnya. Keila juga menjelaskan ke Alan bahwa bisa jadi Indi Black Hole hanya bisa dilihat orang tertentu/pun yang memiliki indra keenam yang kuat.

Karena hari menjelang sore, Alan dan Keila memutuskan untuk kembali ke LSE. Namun sepertinya tidak, mereka malah pergi ke rumah Keila.

"Tok...tok...tok..."suara ketukan pintu dirumah Keila.

"Iya...siapa ya???"ucap ibu Keila dari dalam rumah membukakan pintu.

"Keila! Alan!"ucap ibu senang lalu mengajak mereka berdua masuk.

"Kemana teman mu yang lain?"tanya ibu Keila pada Keila.

"Mereka tidak ikut, ini hanya kebetulan boleh keluar saja"ucap Keila dengan lembut.

"Kalian disini dulu ibu akan ambilkan kue"ucap ibu lalu pergi ke dapur.

"Alan, aku mau mandi dulu. Tunggu ya"ucap Keila yang juga pergi menuju kamarnya.

Setelah beberapa menit menunggu, ibu Keila akhirnya datang juga menemui Alan.

"Keila mana Alan?"tanya ibu Keila.

"Mandi katanya te"jawab Alan.

"Kamu apa temen 1 kelas Keila? Ayo sambil dimakan"ucap ibu.

"Iya tante, temen sekelas"jawab Alan.

Keila juga datang berkumpul bersama ibu dan Alan diruang keluarga. Mereka bercanda ria, mengobrol bersama, dan juga makan bersama. Karena waktu mulai petang, Keila dan Alan berpamitan.

"Aku ingat sekarang hari ibu"gumam Keila dalam batin.

"Ibu aku pamit ingin pulang. Selamat hari ibu!"ucap Keila dengan senang lalu mencium pipi ibunya serta memeluk dengan erat. Alan yang melihat hal ini pun merasa sangat penuh kasih sayang walau itu bukan ibunya.

"Happy mother's day. Proud to you mom"ucap Alan pada ibu Keila lalu memeluk dan mencium punggung tangan ibu Keila. Tak terduga juga ternyata Alan meneteskan air mata.

Setelah itu mereka berdua pulang kembali ke LSE. Mereka langsung menuju kamar masing-masing dengan perasaan yang mendalam.

"Keila dari mana kamu?"tanya Dian yang sedang berada diruang santai.

"Dari rumah"jawab Keila singkat dan langsung duduk disamping Dian.

"Sama siapa pulangnya kok ga ajak aku?"tanya Dian sambil menonton tv.

"Sama Alan tadi ga sengaja lagi ke taman trus aku inget ini hari ibu"ucap Keila.

"Iya hari ibu. Aku sangat rindu itu tapi..."ucap Dian terpotong lalu menangis.

"Jangan seperti itu. Okay?"ucap Keila.

"Tidak baiklah...cie sama most wanted lagi...hmm udah seberapa deket nih???"ucap Dian meledek Keila.

"Ah apaan sih aku mau tidur. Siapa tau besok ngelanjutin perlawanan ama most wanted"ucap Keila sambil terkekeh pergi menuju kamarnya meninggalkan Dian.

Valan Altev POV

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagiku. Karena aku dapat memeluk sosok ibu dengan penuh kasih sayang. Setelah aku mengingat ibuku yang saat itu pergi meninggalkan ku tanpa kepastian yang jelas dan tidak kembali sampai saat ini juga.

Andai saja aku menjadi anak dari ibu Keila yang penuh dengan rasa kasih sayang. Sudah Alan jangan berangan.

Keila Keidevrs JLyrd. Satu nama yang menghias diriku saat ini. Entah mengapa dia berbeda dengan setiap teman di LSE ini. Aku tau aku most wanted yang diinginkan banyak orang di LSE ini, terlebih bagi perempuan. Tapi aku tidak suka dengan perlakuan mereka.

Sifatku memang terkenal dengan pendiam, dingin, dan pintar. Tapi mungkin sekarang setelah ada Keila diriku sedikit terbuka dengan nya namun tetap sama dengan sifat ku pada yang orang lainnya.

Kuakui Keila sangat baik hati, cuek, dingin, dan sangat pintar. Sampai-sampai aku tidak percaya dengan apa yang kulihat tadi di taman. Dia juga seorang hacker, programer, dan menciptakan banyak alat inovasi baru. Aku juga ingin seperti dirinya.

Mungkin hari ini adalah hari paling beruntung untukku. Aku dapat memeluk ibu walau itu bukan ibuku dan dapat mengucapkan selamat hari ibu yang sangat special untukku.

Back to Story

"Hah, hari yang sangat menyenangkan bagiku. Aku tidak menyangka Alan bisa seluntur itu dan seketika memeluk ibuku. Apa yang terjadi padanya ya?"gumam Keila dalam batin sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Hai Keila..."sapa Ray disamping Keila.

Chapter yang cukup menyedihkan

Typo dimana"
22/12/2017

Maaf author lagi bingung dan butuh inspirasi. Beberapa hari sibuk main shitt...jadi baru up. Happy mother's day. Eh kebetulan

Next»»»
Jangan lupa vomment
-k-