Chapter 13:"Indi Black Hole"

6 1 0
                                    

"Alan papa yang kamu lakukan?" Tanya Keila yang tak tau.

"Emm aku ingin membangunkan mu, karena ibumu memanggilmu katanya makanannya sudah siap"jelas Alan pada Keila.

"Ooh begitu. Teman-teman ayo kita makan malam. Cepat turun ke lantai dasar dan temui aku didapur"jelas Keila berteriak sambil pergi meninggalkan kamarnya bersama Alan.

"Maaf bu aku sedikit terlambat, tadi aku tidak dengar. Ayah udah pulang belum bu?"tanya Keila dengan lembut pada ibunya.

"Ayah sudah pulang, dia lagi di kamar. Ke mana temanmu yang lain?"tanya ibu akan keberadaan teman lainnya.

"Itu mereka"jawab Alan pelan.

Setelah berkumpul dan makan bersama, mereka memutuskan untuk kembali ke LSE karena waktu mulai larut.

"Ayah ibu aku akan kembali. Aku akan menjenguk kalian ketika ada waktu. Dah"ucap Keila sambil bersalaman dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Keila pergi kembali menggunakan alat teleportasi hologramnya.

"Wush"tak perlu waktu lama, Keila dan yang lain sudah sampai di balkon kamar Keila kembali.

"Terimakasih Keila kamu pantas jadi most wanted yang cantik"ucap Alan lalu pergi meninggalkan kamar Dian dan Keila.

●○●○●

"Kring...kring...kring..."seperti biasa alarm Keila berbunyi. Keila bangun dengan mata sembab nya karena begadang. Dengan cepat Keila bersiap dengan seragam merah hitam yang setia padanya dan tak lupa backpack yang selalu ada di punggungnya.

Entah kenapa hari ini firasat Keila sepertinya akan berjalan mulus tanpa halangan. Keila pergi kedepan pintu kamar Dian untuk mengajaknya berangkat ke kelas bersama.

Saat pagi memang para murid LSE sangat ramai untuk menjalankan aktivitasnya masing-masing. Langkah demi langkah kaki Keila dan Dian berjalan di koridor menuju kelas.

Keila dan Dian menyapa banyak teman barunya. Saat di koridor juga Keila bertemu Lexmark dengan Glee. Dian masuk kedalam kelasnya begitu pula Keila.

Ternyata teman sebangku Keila belum datang, yaitu Alan.

"Brak,brak,brak"terdengar suara langkah kaki yang begitu tegas menuju meja Keila. Itu ternyata Alan. Dengan pakaian hitam putih, dasi merah, rambut berantakan nya, yang membuat dirinya terlihat cool.

Bel masuk telah berbunyi. Leader Fascal memasuki kelas alam dan memerintahkan para murid untuk menuju hutan kembali.

"Wait Ray. Bukankah itu Ray disamping leader Fascal? Jadi selama ini yang kukatakan dengan Dian benar?"gumam Keila dalam batin.

"Hei jangan melamun ayo kita ke hutan"ajak Alan membubarkan lamunan Keila. Dan Keila hanya menjawab dengan sebatas anggukan.

Sesampainya di hutan, Alan mengajak Keila untuk berkeliling di sekitar hutan. Namun Keila meminta izin Alan agar dirinya diberikan waktu untuk bertemu leader Fascal.

"Leader Fascal, bolehkah aku minta sedikit waktumu?"tanya Keila pelan pada leader Fascal.

"Baiklah tentu. Itu yang ku mau"jawab leader Alan dengan suara beratnya.

"Ternyata benar, itu Ray"gumam Keila dalam batin.

"Leader aku ingin mengucapkan terimakasih. Karena leader membantuku disini saat awal aku masuk"ucap Keila sedikit ragu.

Setelah selesai berbincang, Keila kembali menemui Alan dan mulai berkeliling di sekitar hutan.

"Alan ayo kita ke pohon itu!"seru Keila sembari menunjuk pohon besar didepannya dari kejauhan.

Keila dan Alan menuju pohon tersebut dan berhenti tepat didepan batang kayu yang besar itu.

"Kamu mau apa disini kei?"tanya Alan. Keila tak menggubris pertanyaan Alan. Langsung saja Keila bermain dengan batin nya dan menyentuh batang kayu tersebut.

"Wrus...wrushhh...wrush..."terdapat pusaran hitam indigo di tengah batang pohon tersebut.

"Indi Black Hole"ucap Keila dengan tatapan kosong.

"What!"teriak Alan dengan keras saat dirinya di tarik dan dipeluk Keila memasuki Indi Black Hole tersebut.

Dunia seakan tertutup oleh kegelapan saat perjalanan dalam Indi Black Hole. Dengan samar-samar sinar yang silau membuat mata Alan dan Keila terbuka sedikit demi sedikit.

"Dimana aku?"tanya Keila separuh belum sadar.

"Auuw ini silau"ucap Alan mengeluh.

"Kalian sudah sadar. Syukurlah"ucap seorang wanita cantik dengan tubuh mungil berpakaian putih bergaris biru.

"Dimana kami?"tanya Alan pada wanita tersebut.

"Kalian sekarang ada di desa Douche. Selamat datang pendatang baru"ucap wanita itu sembari membawakan kudapan.

"Douche?" Tanya Keila.

"Benar sekali. Makanlah kudapan ini dulu"ucap wanita itu pada Keila dan Alan.

Dimanakah desa Douche berada?

Siapakah wanita mungil tersebut dan mengapa dia begitu?

Next»»»

Jangan lupa voment okay_^
-K-

Lucid City Special EnergyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang