Chapter 12:"Back Home"

7 1 0
                                    

"Manusia macam apa kau! Dibantu malah protes!"ucap Keila kesal. Dan Keila pergi meninggalkan Lexmark menuju leader Rodrigo.

"Itu cukup bagus untuk seorang murid baru. Apalagi weapon berupa sword mu lumayan susah digunakan. Kamu belajar dari mana untuk mengendalikan itu?"leader Rodrigo memberi pujian dan sedikit pertanyaan pada Keila.

"Terimakasih leader. Aku berusaha mengendalikan nya sendiri. Sekarang aku harus bagaimana leader?" Tanya Keila pada leader Rodrigo.

"Kamu boleh beristirahat ataupun pulang ke kamar mu nak"jawab leader Rodrigo dengan ramah.

"Baik sekali leader Rodrigo. Padahal dia ada di bagian arena yang butuh ketegasan"gumam Keila dalam batinnya.

"Selamat ya...Keila"ucap Alan, Hen, dan Dev secara kompak setelah Keila turun dari arena.

"Terimakasih teman-teman"jawab Keila senang.

"Kamu panggil kita teman?! Kita kan sahabatmu!?"ucap Hen mengusili Keila.

"Iya benar kita sahabat. Tetapi tadi tidak ada Dian yang mendukung ku"ucap Keila agak sedih.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah belakang.

"Keila...kamu sangat luar biasa bisa mengalahkan Lexmark"ucap Glee yang baru datang dan langsung menjabat tangan Keila seraya ucapan selamat.

"Terimakasih Glee. Ku kira tadi siapa? Hehehe"jawab Keila sambil terkekeh.

Setelah lama berbincang-bincang atas kemenangan Keila, mereka memutuskan untuk pergi melanjutkan tugas masing-masing.

Keila pergi menuju kelas Dian, sedangkan Alan kembali menuju hutan. Saat Keila sampai di kelas Dian, Dian langsung bertanya tentang perlawanan nya dengan Lexmark. Keila pun akhirnya bercerita tentang perlawanan nya tadi.

"Oowh pantas aja kamu tau aku lawan Lexmark, jadi ini gegara layar monitor yang menampilkan aksi perlawanan secara live ya???"ucap Keila pada Dian dengan senyum yang usil.

"What live?! Untung saja aku menang dari si jerami sialan itu huh"desas Keila pada Dian.

"Iya ga papa Kei. Ayo kita pulang ke kamar"ajak Dian pada Keila.

Dian dan Keila melangkahkan kakinya menuju kamar. Melewati koridor kelas cukup panjang dan berliku untuk sampai ke lift.

Di tengah perjalanan pun terasa sepi karena sedikit sekali murid yang lewat. Disaat seperti inilah Keila menikmati pemandangan para peri kecil. Walau hanya Keila yang bisa melihatnya.

Saat akan masuk ke lift, ternyata disana Keila dan Dian bertemu Lexmark bersama temannya. Wajah Lexmark serasa tak ingin melihat wajah Keila. Namun ternyata saat didalam lift, Lexmark meminta maaf pada Keila dan mengakui kesalahan nya.

Lexmark mulai bertanya tentang nama Keila.

"Siapa namamu?"tanya Lexmark ragu.

"Namaku Keila Keidvrs JLyrd. Biasa dipanggil Keila. Sedangkan ini sahabat ku Dian Zeffanvraoxal. Biasa dipanggil Dian"ucap Keila sambil menjabat tangan Lexmark.

"Ting"suara lift telah sampai di lantai 19. Dan Dian dengan Keila keluar lift menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Dian dan Keila membersihkan diri dan bersantai di balkon dengan segelas teh hangat. Dian sibuk dengan tugas sosialnya sedangkan Keila sibuk dengan program nya.

"Ting...tong..."terdengar bel kamar Keila dan Dian berbunyi. Dian pun membukakan pintu.

"Eh, Dev ada apa?"tanya Dian pada Dev.

"Kita mau main"jawab Dev.

"Ayo masuk dan bersantai di balkon bersama"ajak Keila pada Dev, Hen, dan Alan.

Lucid City Special EnergyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang