MOC [Part 12]

2.4K 329 52
                                    

BAS POV

"hah...hah...hah" napas ku tersengal, entah sampai kapan aku harus melangkahkan kakiku yang sudah sangat sakit ini.

"Ayolah kalian.. sebentar lagi kita sampai" suara teriakan Cop

ku menghentikan langkahku, beralih menatap Cop kesal, sumber suara yang entah sudah berapa kali mengatakan kalimat yang sama. Aku sangat ingin menendangnya sekarang. Entah sudah berapa jam kita terus mendaki,

mendaki gunung dengan jalan yang menajak dan tak rata, memasuki hutan semakin dalam. Awalnya kita kemari matahati hasih hangat dan udara terasa dingin dan sejuk, tapi sekarang matahi sudah tinggi disana membakar kita, sangat panas dan tidak ada kata sejuk sama sekali. Oh GOD... rasanya aku ingin membuka bajuku dan melempar tubuhku kedalam kolamkerang, rasanya sangat panas sekrang.

Dan semua ini karena ulah dia. mataku semakin memeincing kerah Cop..

"YAAAAH! Kau terus mengatakan hal yang sama! Kapan kita sampai, Dimple!" teriak ku kesal

"Ck... Bas kau sangat menyedihkan, lihat dirimu baru segini saja kau sudah mengeluh"

Shit! Suara menyebalkan ini! Cop menghentikan langkahnya dan berbalik kerah ku dengan senyum mengejek nya. Oh GOD! Rasanya aku ingin menususk lesung pipitya itu sekarang.

"Fai bolehkan aku menghajarnya" kataku pelan kerah Fai yang sedari tadi berada di sisiku, ia terlihat kehabisan napas sama seperti aku.

Biara ku tegaskan, di sini bukan hanya aku yang sudah sanggup lagi okay.. lihat temanku yang satu ini juga sama.

"Hajar saja Bas.. aku ikhlas" kata Fai tersengal, ia menarik napas panjang dan kemudian "YAHHH! Kau Dimple Sialan!" aku membutakan mataku, wow Fai berteriak dan mengumpat ini langka terjadi "HAJAR!" Aku menaikan alsiku, seringaian muncul di bibirmu. "Baiklah Bos" aku menganggukkan kepalaku.

Aku beralih memicingkan mataku tajam kerah Cop yang sedang berjalan lumayan jauh di depan kita. ku menjatuhkan ransel ku dan memasang kuda-kuda siap untuk berlari kerah Cop si menyebalkan ini, sumber alasan kenapa aku harus berada di sini harus mendaki hutan belantara yang seakan tak ada ujungnya.

"siap....Go!!!" teriak Fai bersamaan aku mulai berlari ke arah Cop dan melompat kerahnya.

"AAAAAAARRRGGH!!" Cop berteriak kaget, mendapati aku yang melompat karahnya dari belakang tiba-tiba

"Hahahahahha" Suara tawa dari fai pun terdengar..

"Sialan kau, akan ku hajar kau Dimple...Dimple...Dimple" aku menusuk berkali-kali lesung pipitnya yang dalam itu dengan telunjukmu. "Rasakan ini...."

"Ahh Bas! Sialan turun kau!" teriak Cop mencoba untuk menurunkan ku dari punggungnya. Ia menggoyang-goyangkan keras tubuhnya. "Hah tidak akan, kau memang pantas mendapatkan ini! Karena kau aku harus berada di tengah hutan seperti ini" kataku keras di samping kepalaya. Tuuskan jariu di pipinya masih berjanjut.

"Ahhhh Sakit Bas berhenti!!!"

"Tidak akan!!! Kau sangat menyebalkan!"

"Okay...Okay.. Bas sudah cukup.. lihatlah pipi Dimple kita ini sudah sangat merah" kata fai yang sudah berada di samping kita

Aku turun dari punggung Copter dengan senyum puas.

"Aaaakkk" teriak ku kesakitan...

"Copterrrrr!!!" Aku berteriak kesal, Cop mencubit kedua pipiku sangat keras. Shit Kedua pipiku terasa panas sekarang

"Rasakan, kita Impas sekarang" Katanya, kedua pipi kita kini benar-benar terasa sakit dan panas. Aku mengusap kedua pipiku dengan mataku menatap Cop kesal begitu juga dengan Cop melakukan hal sama padaku.

Miracle Or Curse [MOC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang