MOC [Part 5]

2.6K 321 33
                                    

Pandangannya tertuju ke bawah, menatap datar sosok yang terlihat sangat lelap tertidur di atas tempat tidur berukuran sangat besar ini. Untuk beberapa saat ia terus memandanginya dalam diam tapi keningnya berkerut saat matanya menangkap sesuatu yang aneh.

Sesuatu terlihat mengalir dan bersinar terpantul oleh cahaya lampu, keluar dari kedua mata Bas sosok yang tertidur di depanya sekarang. Godt membungkukkan tubuhnya, mencoba memperjelas penglihatannya dan meyakinkan apa yang ia lihat, kerutan di dahinya semakin dalam saat kini ia melihat hal itu sangat jelas, sesuatu yang bersinar tadi adalah ari mata.

Godt menarik kembali tubuhnya. Menarik napas dalam, ia kembali kedalam pemikirannya sendiri dengan mata yang masih menatap Bas yang menangis dalam tidurnya.

Ia melirikan pandangannya keseluruhan ruangan, kamar Bas sangat luas, warna biru tua dan putih mendominasi kamar itu. Rak-rak besar berisi buku-buku terletak di satu sudut ruangan itu. TV besar dan sofa putih di depanya serta furniture-furniture moderen menghiasi setiap sudut ruangan besar kamar itu. Godt menghentikan pandaganya pada piano putih besar yang terletak di samping jendela kebalkon tepat di depanya. Ia tak menyangka kamar serapi ini pemiliknya dalah bocah pemarah di depanynya ini.

Matanya memincing saat ia menemukan sesuatu yang menarik prehatianya di atas meja depan sofa, ia memiliki perasaan familira dengan benda itu, ia mencoba melangkahkan kakinya tapi niatnya terhenti saat perhatianya kembali teralihkan oleh sosok Bas yang kini bergerak tak nyaman di dalam tidurnya.

Godt kembali menatap Bas dan..

"Yah bangun" Godt mencoba membangunkan Bas tapi nihil tidak ada reaksi sedikitpun dari Bas

"Hei bangung" Kini Godt menggoyangkan bahu Bas dan membuahkan hasil, Bas mengerutkan keningnya, dan mata besar itu terlihat akan membuka.

"Hei kenapa kau menangis dalam tidur mu?" kali ini Godt membungkukkan tubuhnya kembali. Ia heran karena air mata di mata Bas masih mengalir.

Bas perlahan membuka matanya tapi masih tanpa ekspresi, Godt menatapnya Bingung, Bas kembali beberapa kali mengejapkan matanya, Godt beralih menatap Bas semakin dekat karena rasa penasaranya 'Apa dia sudah benar-benar bangun?' tanya nya bingung dalam hati karena meskipun kedua mata Bas terbuka ia merasa Bas menatapnya hampa.

Perhatianya kembali teralihkan oleh air mata bas, ia ulurkan tanganya, mencoba menghapus air mata di pipi Bas, Tapi... Matanya membulat, tubuhnya hilang keseimbangan, ia merasakan tarikan kuat dan rangkulan pada tubuhnya.

'Apa yang terjadi sekarang?" Teriak Godt dalam kepalanya

"Ya-yah Kodok apa yang kau lakukan?" Kata Kesal Godt saat ia menyadari kini ia telah berbaring menimpa tubuh Bas, Godt siap bangkit dan melepaskan rangkulan tangan Bas pada tubuhnya tapi tubuhnya membeku...

"Kau nyata"

Pendengaranya menangkap bisikan lembut tepat di samping telinganya, Ia melirikan perlahan matanya dan mengangkat kepalanya sedikit beraih menatap sisi wajah Bas yang sangat dekat dengan wajahnya. "Arrg" Godt meringis saat ia merasakan kejutan rasa sakit pada dada kirinya, tapi rasa sakit itu kembali hilang dengan cepat. Godt kembali mengerutkan keningnya bingung

'Apa Itu tadi?'

"Yah... lepaskan! Apa kau sudah gila?!" Godt mengabaikan itu dan berlaih berteriak menaikan suaranya, ia kembali menarik akal sehatnya, ia semat lupa tujuanya datang ke kamar Bas malam-malam seperti ini.

"Huh?....huh?" Bas mengerjap matanya berkali-kali, ia menolehkan wajahnya kesamping, mata mereka bertemu.

"YAAAAAAAHHHHH" Bas berteriak keras

Miracle Or Curse [MOC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang