Pagi yang cerah telah menyambut Lyra di pagi hari, tapi suasana hatinya tidak secerah langit biru hari ini.
Dengan wajah tertekuk Lyra masuk ke kelasnya dengan lesu, sebagian teman sekelasnya hanya menatapnya sekilas bahkan ada yang acuh saja.
Tessa sudah duduk manis di mejanya dan sedang asyik dengan kotak bekal yang selalu gadis itu bawa untuk sarapan.
Lyra langsung duduk di kursinya dan dengan kurang ajar mencomot kentang goreng milik Tessa.
"Eh kalau mau minta bilang kali Ly, nanti gue nggak ikhlas gimana ?", cerocos Tessa tidak terima saat Lyra menyerobot sarapannya.
"Ya udah ikhlasin aja, pasti berkah", jawabnya dengan cengiran khasnya.
"Wajah lo kenapa ? Kayak buku matematika gue tau nggak ? Lecek", ejek Tessa.
"Ha Ha, lucu banget Sa", Lyra tertawa garing.
"Gue lupa nggak nonton film semalem",
"Elah cuma film juga", sahut Tessa.
"Sa, lo tau kan film itu hidup gue ? Selain Justin Bieber dan cogan-cogan western lainnya",
Lyra kumat, batin Tessa.
"Tau ah gelap", balas Tessa cuek.
Lyra hanya mengangkat bahu tak acuh, kemudian pandangannya terarah ke pintu kelas.
Dimana cowok kemarin yang ketemu Lyra di perpus, masuk kelas.
Alvero masuk ke kelas dengan cuek, jaket hitamnya masih dia pake yang mana artinya dia juga baru dateng.
Jadi bener dia temen sekelas gue, batin Lyra sambil manggut-manggut.
Alvero hanya meliriknya sekilas sebelum duduk di mejanya.
Tak berselang lama seorang wanita berumur 40 an memasuki kelas, senyum ramah terulas di bibir merah lipstiknya.
"Selamat pagi anak-anak", sapanya.
"Pagi Bu", jawab mereka serempak.
"Ketua kelas pimpin doa dulu", setelah intruksi tersebut Ketua Kelas Lyra, Riza mulai memimpin doa.
"Baiklah, karena saya ada keperluan dengan kepala sekolah setelah ini saya mau kalian membentuk kelompok 2 orang untuk mengerjakan tugas yang akan saya berikan selama saya sibuk", terang Bu Anjani, beliau mengajar mata pelajaran Sejarah.
"Untuk kelompok kalian bisa memilih sendiri", lanjut Bu Anjani.
Senyum Lyra langsung merekah, dia dengan cepat mengamit tangan Tessa dimana sahabatnya itu sudah memasang wajah bosan.
Tessa harus sabar karena Lyra akan bersiap membajak rumahnya dan mengobrak-abrik kamarnya lagi.
"Tapi untuk Lyra kamu saya pasangkan dengan Alvero",
JEDARRR
Lyra melongo di tempat, sedangkan Tessa sudah asik bergoyang di kursinya lalu memanggil Riza si ketua kelas untuk menjadi partnernya.
"Loh ? Kok gitu sih bu ? Kan itu namanya nggak adil", protes Lyra.
"Kamu pikir saya nggak tahu kelakuan kamu kalo kerja kelompok bagaimana, saya memasangkan kamu sama Alvero agar kamu bisa berubah, siapa tau nilai kamu jadi lebih baik kalo satu kelompok sama Alvero", terang Bu Anjani.
"Nyindir nih Bu ceritanya", Lyra bahkan tidak peduli dengan sopan santunnya kali ini.
"Ibu nggak mau ada bantahan Lyra, pokoknya kamu sama Alvero dan saya mau dengar kalo kamu benar-benar kerja kelompok", setelah itu Bu Anjani pamit dan meminta Riza membagikan lembar tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
RandomLo beda. Dan gue nggak sadar itu dari awal. Gue gak nyangka kalo itu lo. Gue terlalu dibutakan sama ambisi gue. Dan lo selalu ada buat gue. Please demi apapun gue cuma pengen lo jadi milik gue dan gue akan pertahanin lo dengan segala keegoisan gue. ...