"Lo jujur sama gue. Lo gak beneran kekurangan ataupun kelebihan mata kan ?", tanya Lyra.
Alvero, cowok itu mengerutkan dahinya di depan Lyra yang sedang memasang wajah menyelidik.
"Maksud lo ?"
Lyra memutar bola mata bosan, "Maksud gue, lo tu nggak plus atau minus gitu kan ?".
Cowok itu terlihat bimbang, lebih memilih mengalihkan tatapannya daripada menatap Lyra.
Lyra mengangkat satu alisnya merasakan aura kebohongan yang menguar dari tubuh Alvero.
"Jawab Al", desak Lyra.
Mata coklat Alvero masih sibuk menjelajah ke seisi kamarnya sebelum akhirnya menatap Lyra bimbang.
Melihat keraguan di mata Alvero membuat Lyra menyimpulkan satu hal.
"Gue nggak bakal nyebarin ini ke siapa pun kalo itu yang lo pikirin",
"Tapi nggak janji", lanjut Lyra dengan berbisik lirih.
"Lo bilang apa ?", tanya Alvero.
"Apa ? Lo udah denger juga gue ngomong apa", kilah Lyra.
Alvero terlihat begitu bimbang, sebelum kembali menatapnya cukup intens. Membuat gadis manis itu salah tingkah untuk beberapa saat.
"Mata gue normal, dan gue pake tu kacamata buat ngindarin hal-hal yang nggak berguna di sekolah",
Lyra menganga begitu saja mendengar jawaban yang dilontarkan Alvero. Jadi selama ini cowok itu pura-pura cupu biar nggak terlibat sama hal-hal nggal berguna selama di sekolah. Dimana itu artinya dia pengen jadi anak terdisiplin dan berprestasi.
Meskipun jujur saja, Alvero bahkan terlihat ganteng dengan kacamata apalagi motor sport warna hitam yang andai saja di punyai cowok itu. Bakal menambah kadar keren dan memberi kesan misterius.
"Kok lo bego amat sih ?", tanya Lyra heran.
Dan sukses sebuah buku mendarat di kepalanya.
Gadis itu mengusap kepalanya beberapa kali sambil menatap sadis Alvero.
"Nggak usah ngatain orang", tegur Alvero.
"Ya nggak usah nabok pake buku juga kali, mana bukunya tebel lagi", gerutunya.
Alvero hanya memberikan sebuah senyum simpul ke arahnya.
"Lagian kenapa harus sok cupu gitu, gak asik tau", sahut Lyra.
"Suka-suka gue lah, kan yang cupu gue", jawab Alvero.
"Gak usah nyolot juga lo",sentak Lyra sambil mendorong-dorong dahi Alvero ke belakang cukup keras.
Alvero menatapnya dengan tajam. Sebelum memutar bola matanya malas. Tangan cowok itu terulur menengadah ke arahnya.
"Kacamata gue", pinta cowok itu.
Lyra hanya tersenyum lebar sambil menaik turunkan alisnya, lalu memakaikan kacamata itu ke kepalanya.
"Balikin", tegas cowok itu.
"Kenapa ? Lo ganteng nggak pake kacamata tau", Lyra memberikan senyum manisnya pada Alvero yang membuat cowok itu tertegun sekilas.
"Lebih keren lagi lo itu dandan kayak badboy. Gue jamin anak cewek satu sekolah bakal klepek-klepek sama lo", saran Lyra.
"Nggak", jawabnya judes.
Lyra mengerucutkan bibirnya kesal. Menatap datar ke arah Alvero. Padahal dia kan cuma memberi saran, apa salahnya coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
RandomLo beda. Dan gue nggak sadar itu dari awal. Gue gak nyangka kalo itu lo. Gue terlalu dibutakan sama ambisi gue. Dan lo selalu ada buat gue. Please demi apapun gue cuma pengen lo jadi milik gue dan gue akan pertahanin lo dengan segala keegoisan gue. ...