Time To Move

104 6 1
                                    

Waktu yang tepat untuk mu memasuki hati seseorang adalah ketika

Seseorang itu sedang patah

Karena dia sedang rapuh, dan kamu datang untuk menopang nya

Agar tidak semakin jatuh

- AR

-------------------------------------------------------

Aku hanya perlu menghindarinya selama disekolah. Aku datang lebih pagi dan langsung mengurung diri dikelas, jam istirahat pun aku gunakan untuk berdiam diri dikelas, aku benar-benar gak mau melihat wajahnya atau mendengar omong kosongnya. Dan benar saja, dia bahkan tidak berusaha mencariku ke kelas, mungkin dia sedang bersenang-senang sekarang. Sedangkan aku? Menyembunyikan diri mati-matian, menyedihkan.

"Dita, mau ikut nonton gak?" seru Nala membuyarkan pikiranku yang sedang terfokus pada Sigit. Jessy dan Nala tentu sudah tau hubunganku dengan Sigit gimana, tapi mereka tidak terlalu mempertanyakannya agar aku tidak mengingat-ingat lagi tentang Sigit itu. "Iya yuk kita bareng sama yang lain juga, rame-rame" bujuk Jessy. "bareng sama siapa?" tanyaku sambil mengernyitkan alis ku, "Gue, Nala, Putra, Radit daaaann Reza" jelas Jessy dengan nada gembira saat menyebut nama Reza. Aku semakin bingung "Reza? Reza mana?" tanyaku sekali lagi karena setau aku kami tidak punya teman dekat cowok yang bernama Reza, "Reza Aditya, adik kelas yang akhir-akhir ini kamu cari tahu tentangnya itu" terang Nala. "kok bisa...." belum aku menyelesaikan pertanyaanku si Jessy sudah dengan panjang lebar menjelaskan "jadi dari beberapa minggu yang lalu sebelum gue nunjuk-nunjuk dia dilapangan itu, gue udah cari tau temen deketnya trus gue deketin ampe sekarang udah lumayan akrab dan kebetulan ada film bagus jadi gue ajakin aja nonton rame-rame daripada lo melongo gini mulu mikirin cowok sok kegantengan itu" tutur Jessy dengan nada sinis pada kalimat cowok sok kegantengan yang aku tau pasti yang dia maksud adalah Sigit. Yah, aku memang terlihat menyedihkan dan kehilangan semangat untuk melakukan apapun setelah kejadian "dikhianati" itu, aku bahkan berhenti ingin tahu tentang Reza Aditya itu. Lucu sekali, aku mencari tahu tentangnya saat aku punya pacar dan berhenti ingin tahu ketika aku jomblo. "ikut ya!" bujuk Nala dan Jessy yang hanya mendapat anggukan dariku, apa aku harus senang sekarang? Pikirku.

"nunggu siapa lagi sih?" tanyaku pada yang lain ketika kami sudah berkumpul di bioskop dan film sebentar lagi akan mulai tapi mereka hanya berdiri saja daritadi disini. "Reza" jawab Radit cuek. "udah dihubungin?" tanyaku sekali lagi. "udah dichat daritadi tapi diread aja enggak, mungkin lagi dijalan" sahut Putra. "ada nomer telponnya gak?" tanyaku sambil menatap kedua teman Reza itu. "ada, mau telpon?" jawab Radit sambil menyodorkan handphone nya ke arahku dan tanpa menjawab aku langsung mengambil handphonenya dan mengetik nomer Reza untuk menelponnya menggunakan handphoneku. Aku benar-benar gak ada pikiran buat modus atau apapun tapi benar-benar membosankan menunggunya selama ini. Aku telpon dua kali dan tidak ada jawaban, saat aku telpon yang ketiga kali malah suara bapak-bapak yang terdengar dari ujung sana. "ha-halo om permisi, Reza nya ada?" jawabku spontan ketika mendengar bapak-bapak tersebut menyebut halo. "oh Reza nya udah dijalan, HP nya ketinggalan" sahut bapak-bapak tersebut. "ohhh gitu, yaudah makasih om maaf mengganggu" kataku lemah lembut sambil menutup telepon. Ketika aku berbalik mata empat orang itu sudah tertuju padaku, menunggu penjelasan. "dia udah dijalan tapi HP nya ketinggalan makanya dichat gak bales" terang ku dan direspon dengan anggukan mengerti dari yang lain. 

Beberapa menit setelah itu orang yang ditunggu-tunggu itu datang, simpel, dengan kaos berwarna light grey, celana jeans berwarna hitam dan sepatu Nike hitam. Dia mendekat dengan senyum manis ketika datang menyapa teman-temannya. Tanpa aku sadar aku memperhatikannya tanpa mengedip, satu kata yang terlintas diotak ku "ganteng", dan lamunanku buyar ketika Jessy dan Nala menggandeng lenganku seraya mengajak masuk ke studio. Aku duduk disamping Reza, kenapa? Entahlah mungkin kesadaranku sempat pergi jauh dan aku mengikuti hatiku lalu duduk disampingnya. Ku pikir dia akan risih? Ternyata dia seperti biasa, berekspresi datar menatap layar bahkan tanpa menengok kearah ku sedikitpun. Kenapa aku merasa hawa disini terasa dingin seketika? Batinku. Aku sempat membuka obrolan dengan menanyakan apakah benar dia meninggalkan handphone nya, dia menjawab seadanya tapi tidak terkesan cuek "iya mungkin papah ku yang mengangkat telepon" jawabnya singkat, dan kembali hening. Aku merasa tidak bisa fokus menonton film yang ada didepanku sekarang ini, hhh apa aku terlalu gugup karena duduk disamping lelaki ini?

Ketika film yang diputarkan sudah berlangsung selama 1 jam, aku masih saja gelisah lalu aku tiba-tiba melamun sejenak atau memang pikiranku kosong? Entahlah. Semua terasa hening hingga terdengar suara yang familiar, "ngantuk?" tanyanya, aku tersentak. Bukan karna pertanyaannya tapi karna ternyata aku bersandar dibahu Reza. "Apa yang kamu lakukan Dita dasar bodoh ceroboh" aku mengutuk diriku sendiri dan segera menjauh kan diri dengan lelaki itu, menjawab pertanyaannya dengan gelengan singkat dan senyum tipis, aku lihat dia tersenyum saat melihatku sebentar sebelum melanjutkan menonton film. "Senyum nya indah" seru ku dalam hati dan itu membuatku lebih merasa bahwa aku sudah gila "Apa aku barusan bilang senyumnya indah? Kembalikan akal sehatmu Dita" gerutuku dalam hati.

Setelah menonton film kami berjalan-jalan keliling Mall dan aku bersikap seolah tidak ada apapun yang terjadi selama di bioskop, ya memang tidak ada apapun yang terjadi bukan? Selain detak jantungku yang berdetak dua kali lebih cepat ketika disampingnya bahkan hingga saat ini.

"Ada apa sebenarnya denganku? Apa aku mulai menyukainya? Padahal aku sendiri yang masa bodo dengan dia awalnya. Ah aku menjilat ludahku sendiri" gumamku dalam hati.

----------------------------------------------------------------

sebelumnya penulis meminta maaf apabila ada cerita yang terlalu dipaksakan atau loncat atau kurang masuk akal.

semoga tetep suka sama ceritanya ya, penulis akan berusaha buat bikin ceritanya lebih menarik lagi.

update kalau ada waktu senggang^^

Jangan lupa Vote and Comment yaaa biar penulis semangat ngelanjutin chapternya!

Jangan lupa bahagia!^^

What Is Happy Ending?Where stories live. Discover now