2

94 8 0
                                    

"Saengil chukkahae, Kwon Byul," lelaki itu masih terus tersenyum bahkan setelah mengatakan hal tersebut.

"Aku tahu ini sudah terlambat sehari, tapi tak ada salahnya kan aku mengucapkannya hari ini?"Chenle menggaruk tengkuknya.

Mata Byul masih menatap tak percaya atas pemandangan dihadapannya. Zhong Chenle mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Padahal ia tak dekat dengan Chenle, bahkan teman dekat Byul pun tak ada yang mengucapkannya.

Byul bingung dengan perasaannya saat ini, ia merasa terkejut sekaligus bahagia. Setetes cairan bening mulai membasahi pipi Byul. Senyuman Chenle memudar berganti dengan tatapan kebingungan.

"Ya, Kwon Byul. Kau kenapa? Apakah kata-kataku menyakiti hatimu?" Chenle mulai gelagapan karena air mata Byul semakin banyak saja bahkan gadis dihadapannya sudah mulai menangis sambil mengeluarkan suara.

"Chingu-ya, waegeurae? Malhae jom," Chenle tak tahu apa yang harus ia lakukan. Lelaki itupun duduk disamping Byul, menarik gadis itu ke pundaknya. (Kawan, ada apa? Kumohon katakanlah)

Disana Byul mengeluarkan beban yang ia rasakan selama ini, ia tumpahkan semua air matanya di pundak Chenle. Ia tak peduli akan tangisannya saat ini, karena Chenle sudah terlanjur melihatnya menangis tadi.

Chenle mulai memeluk Byul, berusaha menenangkannya sambil sesekali menepuk punggungnya pelan, "Mianhae, aku menyakitimu ya?" Chenle masih terus memeluk Byul sambil menengok ke kanan dan kiri memastikan tak ada orang lain disini. Bisa gawat kalau sampai orang lain melihat dirinya dan Byul berpelukan di rooftop, mereka pasti berpikir yang aneh.

"A-aniya, ini bukan salahmu," dengan suara serak Byul menjawab. Gadis itu mulai melepaskan pelukan Chenle, sambil mengelap air matanya dengan punggung tangan. Chenle masih terus menatap Byul dengan tatapan sedih.

"Maaf aku menangis didepanmu," Byul terus menundukkan kepalanya sambil sesegukan meskipun airmatanya tak turun lagi.

"Tak masalah," Chenle tersenyum lalu mengambil cokelat yang berada di samping kirinya. Lelaki itu memberikannya pada Byul.

"Makanlah, kau akan merasa lebih baik setelah makan yang manis."

Byul tersenyum, "Kau tahu? Kau adalah orang pertama yang mengucapkan selamat padaku di tahun ini."

Chenle terbelakak akan pengakuan Byul. Bagaimana mungkin tak ada seorangpun yang mengingatnya? Chenle menepuk lengan Byul untuk memberinya kekuatan, "Semangat Kwon Byul, sekarang kau tak perlu menangisi hal itu lagi. Akukan sudah mengucapkan selamat serta memberimu kado," Chenle tersenyum bangga.

"Kado? Kado apa?" Byul tampak kebingungan.

"Cokelat itu kadonya, kau ini," Chenle mengkerucutkan bibirnya, "Aku bahkan tak jadi memakannya karena akan memberikannya padam-" Chenle berhenti berbicara ketika sesuatu yang manis menyentuh bibirnya.

Byul memasukkan cokelat ke dalam mulut Chenle.

"Makan itu coklat, kau bawel seperti anak perempuan."

Chenle tersenyum, lalu mengunyah cokelat yang ada didalam mulutnya.

"Tapi bagaimana kau bisa tahu hari ulang tahunku?" Byul memandang Chenle dengan tatapan penasaran.

"Ah.. Tentang itu, aku akan memberitahunya ketika kau sudah ingat bahwa kau melupakan sesuatu. Tidak, mungkin nanti kau akan mencariku saat kau mengingatnya," Chenle tertawa setelah itu.

Byul hanya memandang sinis sambil berkata, "Mwoya, kau ambigu sekali."

Chenle hanya tersenyum, lalu membuka mulutnya dan menunjuk coklat yang Byul pegang. Byul pun memasukkan coklat lagi kedalam mulut Chenle.

Happiness Star | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang