Byul sudah siap dengan layer dressnya yang berwarna putih, sesuai apa yang appa minta; Byul harus menggunakan dress berwarna putih. Ia menatap dirinya melalui cermin di kamarnya. Sempurna! Sekarang ia siap berangkat.
Meski awalnya Byul berniat takkan menghadiri pesta pernikahan itu, Chenle memberitahu Byul jika ia datang ayahnya pasti akan senang. Sebagai putri yang baik mau tak mau Byul harus datang bukan? Jadilah ia putuskan hari minggu ini untuk menghabiskan waktunya di pernikahan appa dan eomma barunya.
Berat memang rasanya untuk sekedar melangkahkan kakinya ke hotel bergengsi di Seoul itu. Jujur saja, hatinya masih belum menerima 'ibunya' yang bahkan ia tak tahu rupanya seperti apa.
"Kwon Byul!" suara yang sangat tak asing itu membuat Byul menengokkan kepalanya ke belakang.
"Eo? Appa," gadis itu tersenyum dan langsung berlari kecil kearah pria dengan tuksedo itu.
Pria itu, Kwon Daehwan. Lengannya sudah terbuka bebas menyambut gadis kecilnya.
Byul langsung memeluk ayahnya, "Appa bogosipeo."
"Appa juga merindukanmu Byul-ah. Maafkan appa ya."
Byul menggeleng,"Nggak perlu minta maaf, yang appa lakukan tak salah kok. Appa harus memilih untuk bahagia, dan sepertinya ini pilihan yang tepat bukan?" gadis itu tersenyum.
"Aigoo, gadis kecilku sudah dewasa," Daehwan terkekeh sambil mengelus puncak kepala putrinya.
"Aku bahagia selama appa juga bahagia."
"Gomawa, Byul-ah," Daehwan tersenyum,"Sekarang ayo kita bertemu pilihanku itu."
Daehwan menggandeng jemari putrinya menuju sebuah ruangan. Seorang wanita dengan rambut coklat terurai menyambutnya dengan senyuman.
"Byul, perkenalkan dia calon ibu barumu. Marin, Joo Marin."
"Halo, Byul," wanita itu, Joo Marin melambaikan tangannya kearah Byul dengan sangat anggun.
"Ah, ha-halo," Byul tersenyum canggung.
"Duduklah," Daehwan menyuruh pitrinya duduk. Kini gadis itu berada tepat dihadapan calon ibunya itu.
"Wah.. Ternyata Byul sangat cantik," wanita itu terus tersenyum, membuat dirinya terlihat lebih menawan. Tak bisa dipungkiri Marin memang sangat cantik meski sudah terlihat sedikit kerutan diujung matanya.
"Terimakasih," jawab Byul canggung.
Sepertinya jika ada Chenle disini, lelaki itu pasti sudah memanggil Byul dengan sebutan 'gadis canggung' karena siapapun yang melihatnya pasti akan berpikir seperti itu.
Seorang pelayan datang dan menaruh hidangan dihadapan mereka bertiga. Byul menatap dengan penuh keterkejutan.
"Appa, kita akan makan?"
"Tentu," Daehwan meraih gelas wine nya.
"Tapi dua jam lagi pernikahan dimulai."
"Lalu kenapa?" Daehwan mulai meminum wine nya sedikit.
"Gwaenchanha, Byul. Kita sudah mempersiapkan semuanya," Marin memotong steak dihadapannya, "Makanlah ini," ia hendak menyuapi daging itu kepada Byul.
Byul melahapnya, dan perbincangan hangat pun mulai terbentuk. Membuat Byul merasa tak canggung lagi.
000
Upacara pernikahan telah selesai, itu artinya ayahnya sudah resmi menjadi suami orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Star | Zhong Chenle
FanfictionDari sekian banyak orang, kenapa harus kau?