Equitable

1. Bang Satya pacaran?

Tiada masa paling indah
Masa - masa disekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah - kasih di sekolah

(Chrisye - Kisah kasih di sekolah)

------

"Sinting lo!"
Satu bantal melayang ke arah Satya berdiri.

Satya dengan sigap langsung menutup pintu kamar Vela dan menuju kamarnya yang ada di sebelah kamar Vela.

"Asal lo tau Vel, rasa sayang gue ke lo itu cuma adik kali." Satya terkekeh mengingat ekspresi adik kandungnya yang ia goda.

Menggoda Vela adalah hobi Satya. Apa lagi Vela jomblo ngenes, hal itu mempermudah Satya mengejek adiknya.

Terkadang Satya ngga pernah ngaca atau ngga punya kaca sendirinya juga jomblo. Akan tetapi, asal kalian tau Satya jomblo tapi dia ngga ngenes kaya Vela.

Hahaha....

Jadi itulah
Eksatya Yudistira namanya, cowo tampan, kece badai, membahana, ketua geng dan sinting nya luar biasa.

-----

Pukul 06.15 WIB

"Bang Satya gih berangkat!"
Gadis dengan rambut dikuncir satu hobi nya berteriak - teriak, cerewet minta ampun, pecinta galau lovers dan yang paling penting ia jomblo ngenes.

Iya siapa lagi kalo bukan Velaksa Yudistira.

Beberapa menit kemudian.....

"Siap dede." Satya keluar dari bagasi dengan membawa helm hitam ditangannya dan langsung menaiki motor ninja hijau nya yang bertengger di sebelah Vela.

Vela menaiki motor kakaknya memakai helm merek 'tinta'.

"Tancap!" Satya menginjak pedal gas motor ninja hijaunya.

Ngeng ......

"Anjir...!"
Saat gas di tancap oleh Satya, Vela jantungan seketika.

Sungguh abang yang kejam!

-----

Di SMA Pelita tidak ada yang mengetahui jika Vela dan Satya kakak beradik. Karena tiap kali mereka berdua berangkat sekolah bersama, pasti Vela minta turun dari motor Satya di mini market yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Karena Vela pernah bilang ke Satya.
"Jangan sampai anak SMA Pelita ada yang tau kalo kita kakak beradik. Anggap aja kita ngga kenal! Bisa - bisa turun reputasi gue karena punya kakak yang sinting kek lo."

Terkadang Vela tak enak hati mengucapkan kata - kata itu kepada Satya, kakak kandungnya. "Tapi mau gimana lagi kalo ngga bilang gitu ke bang Satya bisa - bisa bersikap aneh di sekolah." -begitu pikir Vela.

"Vela" panggil seorang gadis berkulit sawo matang kepada Vela yang sedang berjalan menuju depan gerbang sekolah.

Vela membalas dengan lambaian tangan.

"Lo kenapa si sukanya jalan kaki dari arah mini market?" Tanya Tika sambil mengatur nafas nya setelah berlarian tadi.

"Oh ... gue anu ..itu loh ...itu ...oh iya gue naik angkot turun nya di sana." Jawab Vela bohong.

"Oh, ya udah kuy masuk ke sekolah." Tika menarik tangan Vela untuk berjalan menuju gerbang sekolah.

Saat di parkiran Tika tiba - tiba saja berhenti.